▪My Boy Friend 03▪

8 0 0
                                    

jujur. gua ga betah dirumah guys... hehe.
kadang gua suka mikir kalo seandainya gua ga punya kuping pasti enak ya, tapi. kalo gak punya kuping serem juga hehe.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

jika menjadi arrogant  sehendaknya lirik hati mu. karna terkadang  arrogant mu muncul karna sifat benci mu kepada seseorang.

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

hari ini hari ketiga sekaligus hari terakhir masa orentasi, kamarin tidak ada kegiatan hanya diberikan sebuah tugas menghitung biji beras sebanyak sepuluh ribu butir. gila? oh itu sudah biasa terserah kakel jaman new.

tapi naasnya saat ini Feny masih berada didalam angkot disaat jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi ohhh sungguh hari yang sial.

ini semua gara gara angkot. ya, andai dia punya hati dan tahu keadaan untuk tidak mogok tiba tiba ditengah jalan pasti semuanya tidak akan seperti ini.

pukul 07.25 akhirnya angkotnya tiba didepan gerbang SMA bikta. Feny pun langsung bergegas turun dari angkot itu. "pak Aan, Feny masuk dulu ya...besok aja deh Feny minta do'anya sekarang Feny telat banget!" dan lari terbirit birit memesuki gerbang.

dadanya seperti dipompa, dengan nafas menderu Feny memegangi kedua lututnya . baru saja dia berlari dengan jarak 30 meter raganya sudah seperti ini bagaimana jika 1 kilo meter? spot jantung kah?.

"hoaks hoaks hoaks" Feny mengatur nafasnya.

"telat?" Feny langsung mendongak. pupil matanya melebar tatkala matanya bertemu dengan mata tajam Mawar.

"i_iya kak" jawabnya gelagapan, Feny pun langsung menunduk karna takut? ya, malu? ya. satu paket.

"anak baru, berani banget lo telat!" sindir Mawar dengan nada yang membentak yang membuat Feny semakin menurunkan kepalanya.

"kalo gak niat sekolah gausah masuk sekalian, jadi gembel sana lo" hina Mawar sembari mendorong pundak Feny kebelakang.

"T_ttadi a_angkot Feny mo_mogok kak..." Feny berusaha memberitahu kebenarannya meskipun ada rasa takut yang menyelimuti.

"nyinyinyinyinyi, alasan lo gak bermutu dan satu lagi gausah ngomong pakek acara nyebut nama! sok imut lo!" tak segan segan tangannya yang nganggur itu ia gunakan untuk mendorong kening Feny kebelakang berulang ulang. bedahalnya dengan feny yang sedang menahan bendungan kristal dipelupuk matanya agar tidak jatuh.

"khm, siapa yang suruh lo bully dia?" suara dingin menyapa keduanya, Mawar yang sadar langsung memutar tubuhnya 180°.

"dan ngapain lo ngurusin gua?" jawab Mawar angkuh.

"lo gak malu?, lah lu pakek almamater kek gua ? emang lo osis? tapi kelakuan lo kok blangsat ya?" tanya Gata pura pura tidak menahu. tanpa sadar Mawar yang merasa dihina mencengkeram kuat tangannya membentuk sebuah kepalan.

"pergi sana, jangan ngerusak nama baik osis dimata adik kelas" usir Gata dengan pandangan menatap Feny yang sedang tertunduk takut.

tanpa membalas mawar pun langsung pergi dengan satu kali hentakan kakinya.

"lo-ehh Feny gak papa?" tanya Gata sembari mengangkat dagu Feny keatas.

"ng-gak papa...."

"Feny telat?" tanya Gata, yang langsung dibalas anggukan kacil oleh Feny. "tadi...angkot Feny mogok".

Gata menghela nafasnya. "Feny harus dapet hukuman" . Feny membulatkan matanya tidak percaya Feny pikir Gata akan membebaskannya begitu saja tapi nyatanya? oh Feny....  ini salah satu bentuk pelajaran buat kamu bahwa kita tidak boleh berharap apapun pada siapapun.

My Boy  FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang