Keesokan harinya, Vanya berangkat seperti biasa. Dia menunggu bus di halte bus di dekat rumah nya. Vanya sudah menunggu selama sepuluh menit, tetapi bus belum kunjung datang. Tiba tiba ada suara motor yang berjalan dan berhenti tepat di depan Vanya. Orang itu membuka helm nya dan menampakkan wajah nya.
"Vi-vino". Ucap Vanya kaget.
"Kok Lo bisa tau rumah gue sih?". Tanya Vanya.
"Gue nanya sama Mellissa". Jawab vino.
"Oh". Balas Vanya.
"Yaudah ayo naik, nanti telat". Ujar vino meminta Vanya untuk naik ke motor nya.
"Iya". Balas Vanya.
Vanya sudah menaiki jok motor vino, dan vino mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Tak lama, mereka sudah sampai di sekolahnya. Vino memarkirkan motornya di tempat parkir motor di sekolah nya.
"Ayo jalan". Ajak vino dan di balas anggukan oleh Vanya.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas nya. Vanya merasa sangat bersyukur karena masih pagi dan koridor masih sepi, jika koridor sudah ramai, pasti banyak tatapan ke arah mereka dan itu membuat Vanya risih. Di kelasnya belum ada yang datang, hanya Vanya dan vino saja yang baru datang.
"Nanti jadi tanding basket kan?". Tanya Vanya meyakinkan.
"Jadi kok". Jawab vino.
"Udah sarapan?". Tanya Vanya lagi.
"Udah kok". Jawab vino.
"Kalo Lo udah sarapan?". Lanjut vino.
"Udah, kalo gue setiap hari harus sarapan". Jelas Vanya.
"Ya udah, nanti kalo jam istirahat laper, beli makan aja di kantin, abis itu bawa buat nonton gue". Ujar vino panjang lebar.
"Iya, gue bakalan nonton dan semangatin Lo kok". Balas Vanya.
"Gue pasti bakalan seneng banget di semangatin sama pacar gue". Ucap vino yang membuat Vanya tersenyum.
Beberapa menit kemudian, sudah lumayan banyak murid murid yang datang, termasuk Mellissa.
"Cie... Tadi berangkat bareng ya sama vino". Tutur Mellissa.
"Lah... Kok Lo bisa tau? Lo ngeliat?". Tanya Vanya kaget.
"Hmmmm... Ada deh". Jawab Mellissa di lanjutkan dengan terkekeh pelan.
Vanya memutar bola matanya malas.
"Mel, Lo tau gak? Nanti ada tanding basket pas jam istirahat?". Tanya Vanya.
"Oh, gue gak tahu tuh. Lo tau dari mana?". Balas Mellissa sambil kembali bertanya.
"Dari vino". Jawab Vanya.
"Oh, Lo mau nonton?". Tanya Mellissa.
"Ya mau lah, kan gue mau semangatin dia". Jawab Vanya.
"Cie....". Balas Mellissa sambil terkekeh.
"Nanti gue ikut Lo nonton ya". Lanjut Mellissa lagi.
"Iya, gue juga gak mau sendiri". Jawab Vanya.
Bel masuk berbunyi, murid murid di kelas Vanya mulai duduk dengan rapi dan mengeluarkan buku pada jam pertama.
❤️❤️❤️
Ber jam jam sudah di lewati pada pelajaran pertama, tak terasa bel istirahat sudah berbunyi. Guru Vanya dkk pun pamit keluar kelas.
"Yok". Ajak Mellissa.
"Kemana?". Tanya Vanya.
"Nonton tanding basket lah". Jawab Mellissa.
"Mendingan sekarang kita ke kantin dulu, beli makanan buat di bawa sambil nonton tanding basket". Jelas Vanya.
"Oh, ya udah ayo". Ajak Mellissa.
Mereka berdua jalan menuju kantin, tapi kantin tidak seramai biasanya. Kantin biasanya selalu sangat ramai, tapi sekarang tidak terlalu ramai. Mungkin karena murid murid ingin menonton tanding basket itu.
"Lo mau apa Van?". Tanya Mellissa kepada Vanya.
"Emmm...". Vanya berpikir.
"Siomay aja deh Mel". Lanjut Vanya.
"Oke, minumnya apa?". Tanya Mellissa lagi.
"Es teh aja, tapi gulanya jangan banyak banyak ya". Jawab Vanya.
"Oke, tunggu ya van". Ujar Mellissa yang di balas anggukan oleh Vanya.
Setelah pesanan nya sudah siap, Vanya dan Mellissa berjalan menuju lapangan basket untuk menonton tanding basket.
"Lo mau duduk dimana Mel?". Tanya Vanya sambil memilih tempat duduk untuk menonton.
"Di situ aja". Jawab Mellissa sambil menunjuk letak bangku yang ingin mereka tempati.
Vanya dan Mellissa duduk di kursi dan berteriak untuk menyemangati kelas mereka.
"AYO!IPA 4 SEMANGAT!". Teriak Vanya dan Mellissa berbarengan.
Sesekali mereka memakan makanan mereka sambil menyemangati kelas nya. Total poin yang di raih masih 2-1.
2 untuk kelas IPA 4, dan 1 untuk kelas IPA 2."SEMANGAT IPA 4". Teriak Vanya menyemangati.
Tak lama waktu tanding selesai dengan meraih poin 6-4. Poin 6 untuk kelas IPA 4, poin 4 untuk kelas IPA 2. Kelas Vanya memenangkan pertandingan basket itu.
Setelah peserta tanding basket saling bersalaman, vino menghampiri Vanya.
"Selamat ya Vin". Ucap Vanya.
"Iya, selamat Vin, bilangin sama temen basket Lo juga gue bilang selamat". Tutur Mellissa.
"Iya, makasih ya". Jawab vino.
"Iya sama sama Vin". Balas Vanya dan Mellissa serempak.
"Ya udah, gue mau ke temen temen gue dulu ya". Ucap vino.
"Iya Vin". Balas Vanya.
Hehehe... Pendek kan sama kayak chapter sebelumnya... Gimana nih ceritanya??? Jelek ya... Maaf kalo ceritanya gak bagus ya, tapi aku akan berusaha lagi... Jangan lupa voment ya para readers ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vino And Yuko
Teen FictionBingung... Itu yang di rasakan oleh seorang Anastasia Lavanya Adista. Antara dia atau dia. Dua orang itu yang membuat nya bingung setengah mati. Tetapi kedua orang tersebut meninggalkan rasa sakit yang amat terdalam yang tidak bisa di lupakan oleh...