bag9

3 0 0
                                    

Setelah pulang dari sekolah, tasya langsung saja memeriksakan dirinya ke rumah sakit mulyaharja (itu rumah sakitnya ngasal yahh) setelah mendaftar dan mengantri akhirnya no urut pendaftan tasya di panggil juga.

"Keluhan kamu apa dek?"
Tanya sang dokter wanita.

"Ga tau kenapa dok, akhir akhir ini saya slalu merasa pusing tiba tiba mual dan juga mimisan"

"Oky kita cobe periksa yahh de"

Lantas dokter pun memeriksa keadan tasya yang saat ini sedang terbaring di brangkar rumah sakit.

"Nanti hasil darahnya akan keluar 2 atau 5 hari lagi, saya tidak yakin juga tapi yang di derita ade ini bisa jadi gejala penyakit kanker, tapi saya tidak mau salah bicara biar nanti hasil lab yang akan menjawab secara akurat"

Dalam hati tasya ada rasa takut yang mendalam jika iya benar benar mengidap penyakit kanker darah ini, semoga saja tidak benar dan dugaan dokter itu salah.

♡♡♡

Setelah dati rumah sakit tadi tasya langsung pulang ke rumahny.

Tepat setelah tasya turun dari ojek online, tasya mendapati satu mobil yang terpakir di garasi rumahnya siapa lagi kalo bukan mobil orantuanya.

"Abis darimana aja kamu!!"
Tanya papah tasya, dengan nada membentak.

"Tumben nanyain"

"Tasya kamu itu kalau bicara yang sopan, kamu ga pernah sopan sedikit sama orang tua kamu ini"

"Pah, pliss tasya cape kalo harus terus debat sama papah atau mamah, bisanya juga kalo tasya keluar kalian masabodoamat sama tasya, udahlah tasya cape mau ke kamar dulu"

Tasya pun pergi dari hadapan papahnya karan dia muak terus menerus berdebat yang tidak jelas.

"Tasya dasar anak kurang ajar, papah belum selesai ngomong tasya!!"

Slalu seperti ini, keluarganya sekan akan terus menerus membenci tasya.

kalian tau kita sebagai seorang anak kadang ga akan minta buat di lahirin, kalo memang orang tua kita nganggep kita lahir ke dunia ini adalah sebuah kesialan, pliss jangan pernah lahirin kita di dunia kalau tujuannya cuman untuk jadi lampiasan kemarahan.

kita anugrah bukan sebuah kesialan, kita titipan, jika memang mereka tidak mau di titipkan oleh kita pliss tuhan, jangan pernah lahirin anak yang hanya bisa dianggep oleh orang tuanya sebuah kesialan, kita manusia sama seperti mereka, hati kita seperti kaca mudah pecah.

walau kadang pecahnya slalu kita satukan lagi agar menjadi seperti semula tapi akan membekas dan tetap tidak beraturan.

forgive meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang