Kemarilah....
duduk disampingku...
kita hagatkan dinginnya rembulan dalam ruang hampa ini...
mengapa?Masih kau hiraukan senyum bengis cermin tua itu?
Sudah, kursi goyang bertajuk mistis itu hanya menggoda
Jangan terganggu pula dengan jeritan histeris gramofonMereka sudah tak kuasa mengangkat suasana kita
Tarik kembali senyum manismu
Selimut bergaris kamar mayat itu akan menjadi saksi kitaSuuuttt... Pelan pelan saja kemari
Derap langkah mu terlalu kencang
Bisa-bisa kotak musik itu berbunyi
Jika berbunyi anjing holder didepan rumah akan penggigit pantatmu
Karena kamu akan dikira pencuri cawan yang hilang saat kliwon
KAMU SEDANG MEMBACA
83 Puisi Cahaya Bulan
PoetrySajak-sajak terbuang, yang kami kumpulkan dari ruang kosong percintaan.