05

1.7K 73 6
                                    

Semakin hari, Wildan semakin dikenal dan semakin sering inframe bersama Tim Ricis yang lainnya.
Rambut yang dulu gondrong pun kini dipangkas rapi membuat karismanya makin terpancar. Bahkan semakin hari, Wildan menunjukkan sifat jailnya tidak lagi tertutup seperti awal-awal. Tentu saja hal itu membuat popularitas Wildan naik. Mulai banyak yang menyatakan dirinya fans Wildan Alamsyah.

Ricis pun sangat senang dengan Tim nya yang sekarang. Tapi kebahagiaan tak selamanya bisa dirasakan. Harus sesekali ada rasa sakit yang membuat manusia bersyukur.

Tiba-tiba saja Ricis merasa sangat tidak baik-baik saja. Hujatan netizen datang silih berganti. Untuk sesaat Ricis merasa tidak senang di posisinya yang sekarang. Hidupnya jauh dari ketenangan. Bahkan harus selalu pura-pura tersenyum di depan kamera. Ricis merasa lelah. Untuk sesaat saja ia ingin berhenti.

Maka tanpa pikir panjang, ia meliburkan semua Tim Ricis. Hanya tinggal ada bibi, security, dan dirinya di rumah sebesar ini. Sungguh sepi tapi mungkin lebih baik karena ia tak harus berpura-pura.

Ia telah memikirkan ini sejak lama dan akhirnya ia benar-benar harus melakukan hal yang sempat menari-nari di pikirannya.

Ia langsung memindahkan file itu pada laptop. Mengedit sedikit bagian yang dirasa tak perlu. Dan selesai.
Ia tak bisa berlama-lama lagi atau ia akan berubah pikiran.

Saya pamit.
Upload 100%

Selesai.

Lantas ia mematikan laptop. Menonaktifkan ponsel. Ia tau setelah ini akan banyak pro kontra. Tapi sekali saja ia ingin merasa tenang. Dan mungkin cara terbaik adalah mundur, entah sementara ataupun selamanya.

******

Wildan merebahkan diri di sofa. Ia baru saja tiba di rumahnya --ralat-- masih rumah orang tuanya di daerah Depok.
Niat hati ingin segera beristirahat tapi hal itu sama sekali tidak terlaksana ketika ia memutuskan mengecek dulu media sosialnya dan boom! Instagram Ramai. Twitter rusuh. Karena satu video yang baru saja di upload.

Saya Pamit!
Ricis Official.

Deg..

Wildan sama sekali tak mengerti apa yang terjadi. Ia baru saja pulang dari Rumah Ricis dan baru ketemu Ricis tadi sore dan ia terlihat baik-baik saja.

Tak mau berasumsi yang aneh-aneh ia lantas mengklik link yang tersambung ke video YouTube tadi.
Dan ia sama sekali tak pernah memikirkan ini sebelumnya. Gila aja. Ini bukan tentang ia yang bakal kehilangan pekerjaan jika Ricis benar-benar pamit dari Youtube. Lebih dari itu The Ricis dan belasan juta subscribernya pasti tak akan terima ini.  Dan yang lebih mengusik hatinya adalah perasaan khawatir bahwa Ricis pasti sedang tidak baik-baik saja saat ini.

Wildan ragu, tapi lantas memberanikan diri membuka aplikasi Whatsapp. Mencari kontak RicisOfficial. Memanggil. Diluar jangkauan. Tidak aktif. Wildan makin panik tapi lalu mencoba berpikir positif. Bagaimanapun atasannya itu pasti akan menceritakan masalah ini pada mereka. Mungkin hari ini ia butuh sendiri. Tapi tetap saja, malam itu tidur Wildan tak senyenyak biasanya.

******

Ricis terbangun dengan perasaan yang lega. Ia belum mau mengecek handphonenya. Ia lantas bangun lalu berniat menghadap Tuhan yang Maha Kuasa mengadukan segala hal yang masih mengendap di hatinya.

Ricis terbangun lagi setelah subuh dan baru terjaga ketika waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Ia lantas segera membersihkan diri karena ia tahu hari ini ia harus kembali menghadapi semuanya.

Jam 10 pagi.
Ricis kaget ketika melihat di ruang tamu rumahnya Tim Ricis sudah berkumpul berikut Kak Riri yang sibuk mengangkat telepon.

"Sini Yun.. " Aryesh yang pertama kali menyadari kehadiran Ricis.

Ricis datang menghampiri, duduk melingkar. Ia amati wajah-wajah resah timnya itu.

"Kenapa?"

Kak Riri langsung buka suara saat Ricis sudah duduk diantara mereka. Kini ia abaikan semua telepon.

Dan tumpahlah semua kegundahan yang dirasakan Ricis di depan Tim yang sudah ia anggap sebagai keluarga itu.

*To Be Continued*

Maaf lama gak update:(
Aku udah mulai ngampus lagi:"
Terima kasih yang udah mampir dan bantu vote. Luv:*

*maaf kalau banyak typo, ga sempet edit lagi.

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang