Bab 1

26 3 0
                                    


ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟﻨﺎﺱِ ﺃَﻧْﻔَﻌُﻬُﻢْ ﻟِﻠﻨﺎﺱِ

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain." (HR. Ahmad, Shahihul Jami')

Suara azan subuh itu membangunkanku dari mimpi mimpi kelam itu, kemudian aku bergegas mengambil air wudhu untuk selanjutnya melaksanakan kewajiban ku sebagai seorang muslimah,untung saja aku tidak terlambat

"Huhftt hampir saja aku terlambat,dasar pak Rudy membaca Al Fatihah saja seperti dikejar jurus seribu bayangan Naruto" keluhku

"Riaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!" Teriak seseorang yang sepertinya sangat aku kenali, ku balikkan badanku 180° ternyata benar..

"Eh ibu" dengan cengiran khasku,karena aku tahu dalam hitungan ke tiga dia pasti akan menceramahi ku...1...2.....

"Terlambat lagi? Sudah berapa kali ibu bilang,jangan pernah begadang!!!! setiap hari kamu terlambat sholat subuh"celotehnya dengan kedua tangannya dipinggang

"Tidak Bu,ini bukan salahku pak Rudy saja yang terlalu cepat, seandainya dia membaca bacaan sholat seperti cara kura kura berjalan mungkin aku tidak akan terlambat" elakku

"Alasanmu selalu saja sama, ibu akan menghukum mu kali ini"

"Hah!!! Apa!!! Dihukum!! Oh no!! Jangan ibu, aku sangat lelah,ion ionku sedang liburan di pantai, hanya tersisa beberapa anion di tubuhku yang lemah ini" sambil kupasang wajah memelas agar ibu tak menghukumku

"Alasanmu terlalu klasik riaaa!! Ibu sudah mendengar alasan mu ini setiap harinya dan ini sudah ke 267 kalinya kamu menggunakan alasan yang sama!! Intinya ibu akan menghukum mu kali ini, hari ini kamu yang akan mencuci semua piring santri"

"Hah!! Semua??? Tidakkkkk ibuuu, itu sangat banyak,lelah hayati ibuuuuuu" memikirkan piring yang akan dicuci itu membuatku ingin menangis saja sekarang,

Oh iya namaku Rahmatul khoiriyah, tapi orang orang lebih sering memanggilku dengan nama ria, aku sekolah dan tinggal di sebuah pondok pesantren,dan ibu adalah orang yang memasak semua makanan untuk para santri,ibu ku chef terhebat sejagat raya, menurut ku,hehehe, aku sering terlambat bangun karena ketika malam hari aku sangat sulit tidur bahasa kerennya insomnia, itu terjadi semenjak ayah kembali ke pangkuan sang kuasa,back to topik dan sekarang aku harus pasrah menerima masalah layaknya elektron yang menghujani pikiranku kali ini,rasanya atom atomku luruh,huaaaaa pasti akan sangat melelahkan.

Dengan langkah gontai aku menuju asrama putri dengan maksud ingin segera menyimpan mukenah ku ini, kemudian mempersiapkan diri untuk beraktivitas seperti biasanya

Di pondok pesantren ini sama seperti pondok pesantren lainnya,kami juga tetap belajar di pagi hari seperti sekolah sekolah negeri,bedanya di sore hari kami harus menghafal ayat ayat Alquran. Aku baru saja masuk di pondok pesantren ini, dan jelas aku masih duduk dikelas 10,masuk di pondok pesantren ini dengan niat agar bisa menambah ilmu agama.

Hari ini adalah pelajaran tentang Alquran hadist dan gurunya adalah pak ilham

"Assalamualaikum"salamnya kepada kami ketika masuk di kelas

"Waalaikum salam ustadz" ucap kami serentak. Kemudian ia memulai pelajaran nya dan sekali kali bertanya pada kami,ia sosok guru yang cukup tenang, dan yang menjadi ciri khas nya setiap akhir pelajaran nya dia akan memberikan kami motivasi, seperti hari ini

"Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam pernah bersabda,

ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟﻨﺎﺱِ ﺃَﻧْﻔَﻌُﻬُﻢْ ﻟِﻠﻨﺎﺱِ

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain." (HR. Ahmad, Shahihul Jami' no:3289)"ucapnya dengan ekspresi yang sangat serius. Kami hanya mengangguk angguk tanda kami mencerna dengan baik apa yang baru saja beliau katakan.

Bel berbunyi sebagai tanda pergantian pelajaran.

Hingga jam 12:00 bel tanda istirahat untuk sholat menghentikan segala aktivitas kami,

Setalah sholat tersisa 1 mata pelajaran lagi, hingga tringggggggggg!!!!!!, Bel tanda sekolah hari ini sudah selesai,semua orang berhambur ingin segera pulang, begitupun dengan aku,dan jangan lupa dengan hukuman ibu.

Setelah pulang semua santri akan makan siang, dan aku harus rela mencuci semua piring kali ini, walau rasanya tak sanggup

Dengan langkah lemas aku ke tempat biasanya orang mencuci semua piring, aku duduk sambil menatap betapa banyaknya yang harus aku kerjakan hingga sebuah suara mengagetkanku

"Kapan selesai kalau cuma di tatap terus"

"Astagfirullah ibu, ria kirain anu" balasku karena kaget

"Anu anu, kerjakan cepat, jangan menunda nunda waktu karena Ibnu Al jauzi pernah berkata "Jangan sekali-kali mengulur-ulur waktu, karena ia merupakan tentara iblis yang paling besar."

"Iya iya ibu ini akan segera ria kerjakan" ucapku pasrah kemudian betul betul mengerjakan nya

Sekitar 30 menit akhirnya aku selesai mengerjakan semuanya, badanku rasanya ingin remuk,kemudian aku berencana ingin tidur, namun ibu datang lagi

"Sudah selesai?" Tanya nya dengan penuh senyuman. "Iya ibu, ria sudah mengerjakan semuanya,ria ingin tidur dulu yah,badan ria rasanya akan remuk detik ini juga" jawabku dengan wajah yang memelas

"Tidak ria,sekarang sudah masuk sholat Azar,jangan menunda nunda sholat itu tidak baik,sholat dulu,setelah itu tidurlah" ucap ibu panjang lebar kali tinggi

"Iya iya ibu" ucapku agar tidak memperpanjang Masalah

Malam pun tiba setelah sholat isya,aku pergi ke kamar ibu,karena ibu punya kamar khusus, aku berbaring dengan kepalaku kuletakkan di atas pangkuannya, sambil ia mengelus kepalaku

"Ada apa anak gadisnya ibu? Tidak biasanya ria bermanja manja seperti ini"

"Aku sangat lelah ibu, ibu menghukum ria, seperti tidak memiliki rasa iba" keluhku karena hukuman yang diberikan oleh ibu

" Tidak ria, itu bukan hukuman,itu pelajaran nak, disitu ibu mengajarkanmu bahwa dunia ini kejam, kita tidak boleh bermalas malasan" sambil ia masih mengelus elus kepalaku

"Yasudah ibu,malam ini ria ingin tidur bersama ibu" ucapku dengan suara manja, entah kenapa hari ini aku seakan tidak ingin berpisah dengan ibu, aku merasa akan ada yang memisahkan kami, tapi kucoba menepis pikiran pikiran tidak baik itu

Keesokan harinya

" Ibu, ria belajar dulu, pulang sekolah ria akan membantu ibu yah" ucapku dengan semangat 45

"Tumben sekali anak ibu seperti ini?" Tanyanya

"Iyaaadonggg ria gitu loh" dengan semangat yang sama

" Yasudah tidak apa apa, belajar yang rajin,ingat jangan bermalas malasan, orang malas temannya iblis, dunia ini kejam ria, maka kita harus bisa menaklukkannya" ucapnya dengan sangat serius

"Iya iya ria tau, ria pamit dulu yah" ucapku sambil menyalimi tangannya yang sudah tua itu

" Iya iya belajar yang rajin anak gadisnya ibu,ibu sayang ria" ucapnya sambil mencium keningku, mungkin hanya aku yang merasakan ini,bermanja manja dengan ibu,diantara kedua kakak ku, maybe,karena aku adalah anak bungsu.

Akhirnya aku ke sekolah,belajar dengan rajin sesuai perintah ibu,belajar dengan semangat yang luar biasa tidak seperti biasanya,sambil tersenyum setiap kali berpapasan dengan orang lain.

Hingga suara ustadz Ilham memanggil ku

"Riaaa!!!!!!!!!"teriaknya

"Iya ustadz,ada apa?" Tanyaku heran

Dia tampak gugup ingin mengatakan sesuatu

"Begini ria.......

🌷🌷🌷

Ig: ririn.khrt_


My KhumairahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang