Setiap orang memuja hal baru yang (katanya) mempesona, tanpa tahu bagaimana sebenarnya.—-Arzeyka Narunna
•••
Tasikmalaya, 2017
Desas desus datangnya murid baru, pindahan dari luar kota itu tengah menjadi perbincangan hangat murid SMA PRAWITA. Terlebih anak perempuan yang banyak membicarakan dan menduga-duga bahwa murid baru itu akan memiliki wajah ganteng, atau enggak.
Kalo ganteng, ya berarti populasi cogan di Prawita meningkat, dan itu adalah suatu kesenangan bagi kebanyakan murid perempuan.
"Serius Zey, gue denger nih ya.. Namanya itu Ga—-"
"Gue lebih serius Bil, gue gak perduli." Sela Zeyka memotong ucapan Nabilya, teman sebangkunya, serta orang yang selalu update tentang apapun yang terjadi di sekolah nya, dan sekarang ia tengah memberi gosip terbaru tentang seseorang yang kini menjadi perbincangan hangat seantero Prawita.
Nabilya atau kerap kali di sapa Bil, memberengut. "Awas aja ya, kalo lo sampe ngebet! Gue tarik hidung lo!" Ancamnya. Sementara Zeyka hanya mengedikan bahunya acuh.
Bagi Zeyka, para perempuan yang sangat histeris dengan kedatangan murid baru itu sangatlah Lebay. Baru segitu aja, belum juga Iqbal Ramadhan yang dateng, atau kalau enggak Zayn Malik deh, baru tuh, Zeyka bakalan se-histeris seperti sebagian murid perempuan di Prawita.
"Kalo Zayn Malik atau Justin Bieber yang datang, baru gue ngebet."
Bil mengguncang bahu Zeyka di sampingnya. "Ini tuh beda! Dia Ganteng Plus plusss... Cool, sumpah dia itu tipe gue banget, Zeyka!!" ucapnya Histeris.
Zeyka yang risih lantas menghempas tangan Bil dengan kasar, "Lebay lo! Si tobi anak GGS Aja lo bilang ganteng! Udah ah, sana kerjain tugas bahasa lo, di hukum burik baru tau rasa lo!" Kata nya. Bil hanya cengengesan, tanpa tahu diri ia lantas berlari mendahului Zeyka karena teringat tugasnya belum selesai.
Bil, anak yang sangat heboh jika terjadi hal hal berbau gosip, apalagi jika cowok tampan. Sudah, Bil yang paling semangat tentunya. Seperti tadi saja, keduanya tak sengaja berpapasan di Parkiran, Bil langsung berlari mendekat dan bercerita histeris pada Zeyka.
"Untung teman," Gumam Zeyka yang melihat punggung Bil sudah berada jauh dari pandangannya.
Bil dan Zeyka sangat bertolak belakang, jika Bil anak yang ceria dan ekspresif, maka Zeyka berbeda, ia lebih ke pendiam dan terkesan serius. Tapi dengan adanya perbedaan itu, keduanya bisa saling melengkapi, Zeyka akan dengan mudah bercerita pada Bil karena Bil yang mendesaknya, dan Bil akan sering di ingatkan agar menjaga sikap jika tengah bersama Zeyka. Setidaknya Bil tidak di anggap malu-maluin karena sikap hiperaktif nya ketika bersama Zeyka. (Itupun bagaimana situasi dan kondisinya)
"Arzeyka Narunna?!?"
Zeyka memutar kepala ke belakang, pandangannya menangkap Guma yang tengah berlari ke arahnya. Bajunya di keluarkan, rambutnya berantakan seperti tidak di sisir, dasi yang seharusnya di pakai rapih, malah ia ikatkan ditangan sebelah kirinya, dann... tidak ada tas di punggung.
Cowok itu ngos ngosan, seperti tengah di kejar hantu. "Lho,, Dari tadih,,, gue kejar..." Zeyka mengernyit, "Tarik nafas dulu kali Gum," saran Zeyka.
Cowok itu lantas menetralkan nafasnya, sambil sesekali melihat Zeyka yang kebingungan di samping nya.
"Lo niat sekolah gak sih?" Pertanyaan itu membuat Sudut bibir Guma terangkat, senyuman simpul, tapi manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRARUNA
Teen Fiction"Mengenalmu adalah takdir, berteman dengan mu adalah pilihan, dan mencintaimu itu di luar kendali, Zey." Tapi Ar, sekarang aku menyanggah, cinta memang tidak bisa di prediksi, tapi bukankah kita seharusnya hati hati dalam menaruh hati. Sekarang, ka...