Chapter 4 - Why do you Comeback?

12K 1.2K 122
                                    

Setelah Krist mendapat kabar bahwa Fiat sedang bersama pamannya, ia langsung senang, akhirnya setelah sekian lama ia mendapat libur. Belum lagi hari pertama kuliah sudah sangat melelahkan. Dosen sudah memberikan tugas menumpuk untuk dikumpulkan di akhir pekan,

"Selamat datang lagi di neraka!" ujar si kecil yang menaruh kepalanya di meja dengan lesu.

"Memang neraka, tapi setidaknya hari ini aku libur," ujar Krist yang mengundang tanya kedua temannya,

"Memangnya kenapa Kit?"tanya New.

"Singto hanya bilang dia sedang menjemput Pamannya Fiat," jawab Krist.

Yang paling kecil, Gun, hanya duduk termenung sambil membaca pesan dari kakaknya, Tay yang berisi:
"Dia sudah kembali, kau mau tau tidak?"

"Hari ini berarti bisa kan buat kumpul ngerjain tugas kelompok?"tanya New lagi, yang dianggukan Krist namun Gun justru masih tenggelam dalam lamunannya, ia masih belum bisa mencerna isi pesan dari kakaknya yang menyebalkan itu.

"Gun?!" ujar Krist sambil mencubit pipi Gun,

"Uhh Krist! Jangan sekarang! New! Jangan sekarang! Aku ada urusan penting! Sangat penting dan genting!"jawabnya, bahkan sebelum Krist dan New bertanya, Gun sudah berlari keluar kelas dan menelpon kakaknya yang tengah berada di luar kota,

"Sialan kau Phi! Apa maksudmu?"tanyanya setelah Gun keluar kelas dan ke parkiran,

"Jangan bilang kalau itu dia!"

"Kalau aku bilang itu dia bagaimana?"

"Jangan berbohong kau Phi!"

"Coba saja kau cek ke Blue Ice Cream cafe sekarang, aku baru dikabari dia tadi,"

"Bagaimana jika kau berbohong?"

"Buktikan dulu sekarang Gun. Kau tidak akan tahu dia berapa lama di Bangkok bukan?"

"Baiklah. Kalau kau berbohong, ku pastikan penismu akan hilang besok!"

"Si--!"  Tut Tut Tut

Sebelum Tay mengumpat, Gun sudah menutup telponnya dan melajukan mobilnya,

"Aku mohon tetaplah disana, aku mohon.." ucapnya terus merapalkan kata-kata yang sama.

Setibanya di depan kafe, Gun langsung berlari, akan tetapi pemandangan yang di depannya sekarang membuat hatinya hancur berkeping-keping. "Jadi Phi Tay hanya mau menunjukkan ini padaku?"

Di depannya ia melihat pujaan hatinya yang akhirnya kembali ke Bangkok, namun semua harapannya hancur ketika melihatnya bersama seorang anak kecil dan wanita yang sedang makan bersama. "Kau sudah menikah ternyata, kalau begitu tidak usah ke Bangkok saja sekalian!"ucap Gun dengan kencang, namun tentunya hal itu tidak mengganggu Off dan keluarganya. Setidaknya itu yang dipikirkan Gun.

Ponsel Gun berdering lagi. Ia mengangkatnya sambil jalan kembali ke mobilnya "APA?!"

"Kau sudah bertemu dengan Off?"

"DIAMM!! JANGAN GANGGU AKU UNTUK SAAT INI!"

"Ei kenapa Gun?"tanya Tay dengan khawatir,

"DIAM AKU SEDANG KESAL! AKU MAU BELANJA!"

"GUN!!--"

Bahkan sebelum Tay melanjutkan kata-katanya, Gun sudah menutup telpon secara sepihak lagi. Tay saat ini benar - benar khawatir. Bukan karena penyebab apa yang membuat Gun sedih. Tapi jika Gun benar - benar sedang sedih, maka ia akan berbelanja hal - hal yang branded dan berharga selangit! Dan kebiasaan Gun lainnya adalah mabuk mabukan!

Sugar BabiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang