CHAPTER 31 [ITS HURTS]

5.7K 721 129
                                    

Izuru kini menatap Itsuki yang sudah terlelap di ranjang kecilnya. Walaupun lelah ia juga bingung harus bagaimana saat ini. Ayato yang juga sudah tidur itu kini menguasai seluruh tempat tidur.

Mustahil baginya untuk tidur di sofa karena jika Itsuki bangun di tengah malam dan menangis ia akan membutuhkan waktu untuk menuju ke lantai dua dan ini hanya akan membuat Ayato semakin marah padanya.

"Ssh..sh.. tidurlah..."Ujar Izuru pelan ketika Itsuki bergerak.

Izuru menundukkan kepalanya sejenak di ranjang Itsuki itu sembari mengelus perutnya.

"Apa...kau baik-baik saja?"pikir Izuru

Izuru termenung sejenak sembari menitikkan air matanya.

"Setelah setahun berharga yang kulalui... Ini...hanya...haha..."pikir Izuru dan perlahan-lahan ia pun akhirnya tertidur sambil duduk disamping ranjang Itsuki.

.

.

.
Ketika Izuru membuka matanya, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Ayato maupun Itsuki sama-sama masih belum bergerak.

"Aku harus segera menyiapkan sarapan..."

Izuru berdiri dari tempat duduknya dan langsung saja menuju ke dapur.

Kebetulan sekali, Jin akhirnya menelpon putranya itu.

"Halo, Bu?"tanya Izuru pelan

"Maaf membuatmu khawatir"Ujar Jin pelan

"Syukurlah, akhirnya ibu bangun juga..."Ujar Izuru pelan

"Haha... aku terlalu lelah ... kakekmu benar-benar meninggalkan banyak pekerjaan."Ujar Jin

"Aku tahu, namun jangan lupa istirahat bu."Ujar Izuru.

"Mhm...aku mengerti... Ah.. benar...

"Hm?"

"Selamat untuk kehamilanmu... Ini yang kedua... Syukurlah kau benar-benar sehat"Ujar Jin sambil tertawa.

Izuru tertawa kecil mendengarnya.

"Aku mendengarnya dari Yuki-kun. Ia satu-satunya sepupuku... Maaf, kau tidak pernah bertemu dengannya karena ia selalu meringkuk mengurusi rumah sakit ini"Ujar Jin sambil tertawa

"Ah... Pantas saja beliau memiliki nama keluarga yang sama seperti ibu.."Ujar Izuru

"Izuru?"

"Ya bu?"

"Ada apa? Kau terdengar kurang semangat..."Ujar Jin

"Tidak ada apa-apa...aku baru saja bangun tidur"Ujar Izuru pelan

"Ah... pasti menyiapkan makanan untuk bocah Alpha itu? Awas saja dirinya jika membuatmu kelelahan!"Ujar Jin

"Aku baik-baik saja bu... Jangan khawatir. Ibu yang harus banyak istirahat. Tenjin butuh penerus, ibu harus banyak istirahat agar bisa hamil lagi..."Ujar Izuru

"Izuru, jangan bercanda...

"Aku serius bu... Percayalah...Tenjin benar-benar membutuhkan penerus"Ujar Izuru

"Aah... sudahlah! Kau hanya membuat ibu malu pagi-pagi begini...

Izuru hanya terkekeh mendengarnya.

Setelah ia mematikan teleponnya, ia kembali termenung.

"Ibu harus punya anak lagi... Aku... sudah tidak punya masa depan bu..."

Izuru pun mulai menyiapkan sarapan. Mau bagaimana lagi entah mengapa hatinya masih terasa begitu sakit.

Setelah ia meletakkan piring di atas meja. Saat itulah Itsuki mulai menangis.

REPLICANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang