CHAPTER 44 [GIFT]

4.7K 582 23
                                    

Siang itu, hujan begitu deras dan semua keluarga Jin tengah menunggu di depan ruangan operasi. Ayato dan Izuru serta anak-anaknya dan Hayakawa terlihat pucat menunggu di depan ruangan itu

"pagi  ini harusnya ia baik-baik saja"Ujar Hayakawa

"Ayah yang terburuk. Mengapa mengajak ibu bertengkar? Ayah tahu sendiri ibu suka meledak-ledak saat sedang marah"Ujar Izuru kesal

"Mau bagaimana lagi, ibumu benar-benar senang mengumpanku untuk marah padanya"Ujar Hayakawa

"Mm... maaf, aku tidak keberatan Hayakawa-san dan Izuru bicara seperti ini, namun bukankah lebih baik jika menemani Jin-san di dalam?"tanya Ayato

Hayakawa tidak bergeming dan masih duduk dikursinya.

"Kau menyuruh orang yang bahkan jijik  melihat ibu muntah..."Ujar Izuru semakin kesal

"Salah ibumu..

"Jangan terus-terusan menyalahkan ibu, Ayah benar-benar menanggapi setiap pembicaraan ibu dengan bercanda dan terjadilah hal seperti ini!"Ujar Izuru

Hayakawa hanya terdiam dan tak mengatakan apa-apa.

"Papa, ayo kita pulang."Ujar Itsuki sembari menarik tangan sang ayah

"Pulang? Jijin akan segera melahirkan... Kau akan punya adik bayi lagi"Ujar Ayato

"Eeeeeh??? Obaa-sama?"

"Adik bayi aka?"tanya Akari sembari menunjuk ke arah pintu ruang operasi.

Izuru yang tadinya masih ingin mengomeli sang ayah, kini jadinya menggendong Akari dan menciuminya.

"Kau benar-benar penolong disaat seperti ini"Ujar Hayakawa pelan

"Ayah! Menyesalah sedikit"Ujar Izuru

Hayakawa kini hanya menunduk seperti anak kucing yang ketakutan.

"10 menit berlalu, masih belum juga ada kabar dari dalam ruangan tersebut"

Namun, kini mereka kedatangan tamu.

Ya, Dokter Alpha itu terlihat buru-buru mendekati mereka.

"Nii-san?"tanya Yuki pelan

"Masih di dalam..."Ujar Izuru

"Maaf...ini hari liburku dan aku ketiduran..."

"Mereka pasti tidak tidur semalaman"pikir Ayato sembari terkekeh dengan begitu jahatnya.

"Ayato-san pasti sedang memikirkan sesuatu yang buruk"Pikir Izuru sembari menggelengkan kepalanya.

"Namun...Ibu cukup lama...dulu saat melahirkan Itsuki dan Aka aku tidak selama ini"Ujar Izuru pelan

"Jangan khawatir...Ibumu itu benar-benar kuat..."Ujar Yuki

"Mama!!"Ujar Akari sembari menepuk-nepuk pipi sang ibu

"Hm?"Izuru mengangkat kedua alisnya menatap anak itu.

"Aka mau toilet"Ujarnya pelan

Izuru tersenyum kecil kemudian segera membawa anak itu menuju ke toilet.

"Ibu...Aku jadi khawatir..."pikir Izuru

Setelah Akari selesai dan mencuci tangannya keduanya pun berniat segera kembali, namun Izuru kini membeku menatap kursi tunggu di dekat toilet itu.

"Izuru...

Izuru benar-benar tidak tahu harus merespon bagaimana saat ini. Di saat ia sedang khawatir pada Jin, saat itu juga ia tidak menyangka ia  akan bertemu Michiko.

REPLICANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang