CHAPTER 7 [IZURU'S PAST]

8.8K 986 96
                                    

Izuru menoleh ke arah jam dinding. Sudah pukul 6 sore, dan Ayato masih saja tertidur sambil memeluknya.

Ia berusaha mengangkat tangan Ayato pelan namun sebelum ia berhasil meletakkannya dibantal, Ayato malah membuka matanya.
Kedua orang itu saling menatap satu sama lain dengan amat sangat terkejut.

"Izuru...kau hampir saja membuat jantungku meninggalkan tempatnya"Ujar Ayato pelan sembari menarik lagi tangan Izuru.

"Ayato-san pasti berpikir ia melihat nee-san...

"Izuru, sekali lagi"Ujar Ayato sembari menindihnya

"Ayato-san... Aku harus menyiapkan makan–mmph"suara Izuru terhenti ketika Ayato mulai menciuminya

"Sekali lagi...kumohon"Ujar Ayato lagi

Izuru menghembuskan nafasnya dengan pasrah. Setelah ayah dan ibu mertuanya pergi, Ayato menggodanya hingga ia setuju melakukannya lagi.

"Ayato-san..."

Ayato tidak mempedulikannya. Saat ini ia sedang sibuk menciumi tubuh Izuru.

"Kita tidak punya banyak waktu lagi Izuru..."Ujar Ayato sembari memasukkan miliknya itu ke dalam tubuh bagian bawah Izuru perlahan-lahan.

Izuru terdiam. Ia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Ayato.

"Saat kita punya anak nanti, aku tidak yakin aku akan dapat banyak kesempatan seperti ini"Ujar Ayato sembari menghentakkan pinggulnya dengan kuat.

"Aaagghh...

Mata Ayato berbinar-binar ketika Izuru mengeluarkan suara itu.

"Ayato-san... kumohon...aku tidak kuat...

"Permainan baru saja dimulai Izuru"Ujar Ayato lagi sambil mengangkat tubuh Izuru hingga Izuru duduk di atasnya kemudian melumat bibir Izuru pelan.

"Nnnh.. Ayato-san...mengapa kau m-me..

"Me?"tanya Ayato

Wajah hingga telinga bahkan sampai leher Izuru terlihat mulai memerah karena saking malunya.

"Membesar..."ujar Izuru pelan, bahkan suaranya hampir saja tidak terdengar oleh Ayato

"Kau begitu menggemaskan, bagaimana aku tak seperti ini"Ujar Ayato

Izuru hanya menunduk dan tidak berani menatapnya.

"Ngh....ahhh...ah..ayato-sa...n ...aaaaah...kumohon ....

"Memohon agar lebih dalam lagi?"tanya Ayato pelan namun saat ia sedang tersenyum begitu lebar.

"Agh..haa haa... "Izuru menggaruk kuat punggung Ayato hingga bekas kukunya terukir jelas disana.

Ayato meringis pelan.  Ia menidurkan Izuru kemudian kembali menindihnya lagi.

"Aaaaaaaahhhh! Hentikan! Aaah...aaa"Air mata Izuru mengalir keluar begitu saja saat dalam tubuhnya rasanya ingin sobek .

"Tenanglah...Maaf, aku terjebak"Ujar Ayato yang juga mulai terengah itu

Ia mencium Izuru lagi dan masih tak bergerak.

"Sakit sekali Ayato-san..."Ujar Izuru sambil menangis

Milik Ayato mulai membesar hingga sulit ditarik keluar.

"Ayo ganti posisi kita sebentar"Ujar Ayato

Ia kemudian segera membalik tubuh Izuru hingga Izuru berada di atasnya. Kemudian mengusap air mata Izuru dan menciuminya pelan.

"Maaf...hmm...bertahanlah...aku akan segera...keluar"Ujar Ayato yang sebenarnya sudah mulai mengeluarkan cairannya itu di dalam tubuh Izuru.

Bersamaan dengan keluarnya cairan itu, Milik Ayato pun bisa dikeluarkan perlahan-lahan.

REPLICANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang