Walau banyak cewek yang naksir Naufhal tapi ia jatuh hati kepada Syasa. Siapa yang bisa salahin perasaan? Kalau hati maunya dia yang lain bisa apa!?
-Author imut-
Di sepanjang koridor Naufhal mengikuti Syasa, sepanjang itu juga Syasa di tatap oleh beberapa kaum hawa dengan tatapan sinis.
"Sok cantik amat sih di Syasa"
"Cantikan gue kali!"
"Ya Allah Naufhal sama Syasa cocok amat sih!"
"Aelah cocokan sama gue si Naufhal nya!"
"Syasa pelet Naufhal yah?"
Begitulah bisikan-bisikan mereka terhadap Syasa. Mereka berbisik tapi masih bisa terdengar, emang yah kalau orang pada syirik katanya bisik tapi suaranya di besar-besarin. "Dasar Naufhal makhluk astral, gara-gara dia gue jadi bahan gosipan" batin Syasa.
Entah apa yang terjadi, entah ini takdir atau mala petaka bagi Syasa. Sewaktu penaikan kelas XII dia bisa sekelas dengan Muhammad Naufhal Ramadhan. Cowok sok cool bagi Syasa, tapi berbeda bagi cewek lain. Bagi mereka seorang Naufhal adalah cowok cool, tampan, most wanted pokoknya udah kayak oppa-oppa korea.
"He makhluk astral, ngapain sih ngikutin gue mulu. Risih tau gak!" Akhirnya Syasa mebentak Naufhal. Yang di bentak cuman cengir-cengir gak jelas. Emang cocok ia di panggil makhluk astral oleh Syasa.
Nia Syasa Khumairoh cewek absurd, pingar, cantik, imut, ciri khas darinya adalah lesung pipi serta mata hazel cokelatnya, tingginya 162. Jika Naufhal sendiri cowok cool, bad boy, kapten basket, pintar, tampan. Hidungnya mancung, matanya umm pokoknya memikat cewek jika melihat matanya, punya gingsul, tingganya 178. Kembali ke alur cerita!
"Suka suka gue lah Sya!" Naufhal duduk di samping Syasa, kebetulan juga ia duduk sebangku dengan Syasa. Puput datang menghampiri mereka. "Ekheemm PDKT truss Fhal" sindirnya.
"Apa sih Put" ucap Syasa kesal. Berbeda halnya dengan Naufhal ia justru senang dengan ucapan Puput sahabat Syasa.
"Iya dong put, nanti Syasanya keburu di ambil orang. Nanti hati gue patah dong" ucap Naufhal memasang wajah sedih yang dibuat buatnya. Lagi-lagi Syasa memutar kedua bola matanya jengah dengan gombalan receh Naufhal. Puput tertawa melihat kedua nya lantas duduk di bangkunya dan memainkan handphonenya.
"Fhal?" panggil Syasa.
"Paan yank?"
"Lo suka gue?"
"Iya, gue suka lo Sya! Lo mau jadi pacar gue?" tanya Naufhal. Ahh ini kesempatan emasnya, kapan lagi coba, walau banyak cewek yang naksir dia tapi ia jatuh hati kepada Syasa. Siapa yang bisa salahin perasaan? Kalau hati maunya dia yang lain bisa apa!?
"Gak! gue gak suka sama lo" ucap Syasa enteng, memandang Naufhal.
"Terus, maksud lo bilang kek gitu apa Sya?"
"Gue cuma nanya aja Fhal, emang salah yah?"
"Syasa tau gak gue sakit hati, dengan ucapan lo!"
"Yeee jadi cowok ko baperan! Malu sama yang itu!"
Puput yang mendengar nya tertawa terpingkal-pingkal, Syasa sendiri ikut tertawa. Sedangkan Naufhal ia melongo dengan ucapan Syasa. "Mau di taroh di mana muka gue?" batin Naufhal.
"Udah sih Fhal, jadi cowok ko baperan!?" sindir Puput. Syasa sama Puput kembali tertawa. Hingga guru memasuki kelas mereka. Jam terus berlalu, hingga bel berbunyi. Siswa-siswi SMA BINA BANGSA sudah berhamburan ada yang menuju kantin, menuju perpus bahkan ada yang pergi menemui pacar masing-masing, ia ia yang pacaran mah apa atuh bisa membuat yang jomblo iri.
"Mba bakso 2 mangkok, sama jus jeruk juga 2 yah" ucap Puput memesan makanan. Syasa sendiri sedang membaca Novel. "Sya, ngomong-ngomong lu masih suka sama Andre?" tanya Puput.
"Udah enggak Put, perasaan gue dah hilang! Lagian kan Andre dah punya pacar bukan? Jadi buat apa gue suka sama cowok yang udah punya pasangan? Gue gak mau nyakitin hati gue sendiri, dengan menyukai cowok yang jelas-jelas udah punya pacar" jawab Syasa, meletakkan novelnya dan menatap Puput.
"Mm bener sih apa kata lo Sya"
"Neng ini pesanan nya" ucap Mbak Dina. Pemilik warung, ia sudah bekerja di sini selama 20 tahun. Sudah jelas bahwa dia sudah tua, umurnya sudah memasuki kepala empat.
"Makasih mbak" ucap Syasa dan Puput bersamaan. Mbak Dina tersenyum membalas ucapan terima kasih dari mereka, lalu berlalu pergi kembali melayani para pelajar yang memesan makanan.
Saat asik-asiknya menyantap makanan, tamu yang tak di undang datang. Sudah seperti jailangkung datang tak di undang, pulang tak di antar. Tapi, bukannya bagi Syasa Naufhal itu makhluk astral? Jadi emang bener, kali aja Naufhal punya hubungan keluarga dengan syaiton.
"Ehhh makhluk astral, lu datang-datang main nyambar makanan orang, lu gak punya uang apa? Beli sendiri napa!" cerocos Syasa. Naufhal bahkan tak peduli dengan ucapan Syasa, ia tetap menyantap bakso milik Syasa. "Pasti mereka akan pacaran deh, jangan manggil gue Puput kalau mereka gak beneran pacaran" batin Puput. Entah kenapa ia suka melihat mereka beradu cek-cok, soalnya bagi Puput itu adalah pemandangan yang lucu. Bahkan Puput berharap semoga suatu nanti mereka beneran pacaran.
Syasa menggerutu dengan sifat Naufhal yang seenak jidatnya memakan bakso miliknya. Sedangkan Naufhal ia sudah menghabiskan bakso milik Syasa.
"Eh makhluk astral, bakso gue lu habisin, beliin gue lagi gak!" teriak Syasa.
"Mmm beliin gak yah!"
"Gue hitung sampai tiga kalau lu gak beliin gue, gue sentil ginjal lo!"
"Bodo amat!"
"Heee makhluk astral nyebelin!"
"Iya Syasa sayang apa?"
"Sayang-sayang palu peyang!"
Mereka pun beradu cek-cok, membuat seisi kantin menatap mereka, kembali lagi dengan cibiran-cibiran gak jelas yang sudah tentu di tujukan kepada Syasa. Puput yang melihat tatapan ciwik-ciwik itu berbatin "bilang aja kalian iri melihat Syasa deket sama Naufhal. Kalau iri, iri yang berfaedah dong!"
"Au ah, Naufhal nyebelin" teriak Syasa, berlalu pergi meninggalkan Naufhal. Puput mengambil novel yang tadi di letakkan Syasa lalu bergegas menyusul sahabatnya. Naufhal tertawa kecil melihat kepergian Syasa "Sya ko lu imut banget sih kalau marah? Kan gue tambah suka bikin lu marah-marah!" batin Naufhal.
📚✏
~TBC~
Hallo gays, buat kalian yang baca cerita wattpad ini. Author mohon berikan vote. Lagiankan vote gratis nih. Gak kasian apa sama author:(Semoga suka yah sama cerita author kali ini. Sarangheo buat kalian yang sudah sempatkan waktu membaca cerita OMG Dia Imamku?😘
![](https://img.wattpad.com/cover/216450856-288-k114130.jpg)