Chapter 4

8 4 0
                                    

Aku putuskan untuk pulang setelah menunggu sekitar 30 menit di kelas ini sendirian. Sebenarnya teman-teman yang lain sudah pulang daritadi. Ini memang kebiasaanku untuk pulang lebih lambat dari yang lain.

“kau belum pulang, Seo Ji Hyun?” tanya seseorang yang tiba-tiba muncul didepan pintu kelasku.

“aku baru mau pulang Park Ji Min, kenapa kau kembali lagi?” ternyata dia Park Ji Min.

Mungkin dia heran kenapa aku masih disini dan belum pulang. Maklum saja dia masih baru disini, belum tahu kebiasaan yang kubuat untuk mengelabui guru dan teman-teman disini.

“ada yang sepertinya kutinggalkan disini,” ujarnya lagi seraya menuju kursinya yang berada disebelah kananku. “benar kan, kutinggalkan disini.”

Kulihat dia mengambil sebuah buku dari laci mejanya.

“novel?” tanyaku.

“baru kubeli kemarin. Aku benar-benar ingin membacanya,” jawabnya sambil menunjukkan cover novelnya. Vampire or Human.

“kau menyukai novel seperti itu?”

“ne, aku benar-benar menyukai kehidupan vampir. Kau tahu, menarik lawan jenis, kehidupan misterius, aku ingin seperti itu.”

tak kusangka dia menjawabnya dengan sangat antusias. Kalau saja dia tahu disini ada seorang manusia setengah vampir yang sangat menginginkan jadi manusia, apakah dia akan tetap berbicara seperti itu?

“ah, ne Park Ji Min,” ujarku “hmm, sepertinya aku harus pulang sekarang, semoga kau menikmati novelmu, annyeong” aku berdiri dan segera menuju keluar.

“annyeong Seo Ji Hyun, gomawo” ujar Park Ji Min.“oh iya, Seo Ji Hyun bagaimana kalau kita pulang bersama?” tawar Park Ji Min tepat ketika aku berada diambang pintu kelas ini.

“terima kasih Park Ji Min-ah, tapi aku naik bis.” Kutolak tawaran itu dengan halus, karena kalau tidak mungkin dia akan mengetahui kalau aku seorang manusia setengah vampir. Aku tidak ingin dia mengetahui hal ini sebelum waktunya.

“kalau begitu kita berjalan sampai gerbang saja,” tawarnya lagi. Ternyata dia tidak mau kalah. Baiklah aku akan menerima tawarannya.

Aku mengangguk dan berlalu dari ambang pintu tadi. Tak lama Park Ji Min sudah berada disampingku.

Kelas kami berada di lantai dua, jadi kami harus menuruni anak tangga terlebih dahulu. Dan pada sore hari biasanya tangga disini terkena sinar matahari. Otomatis aku membetulkan hoodie jaketku agar benar-benar menutupi kepalaku. Masa bodoh dengan tatapan aneh Park Ji Min ini.

DestinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang