Chapter 10

3 1 0
                                    

Park Ji Min POV

Sekarang aku berpacaran dengan Seo Ji Hyun, hehehe.

Walaupun masih dalam tahap training.

Yah, sebenarnya ini tidak bisa dibilang berpacaran tapi aku cukup menikmatinya. Setidaknya aku tidak perlu memikirkan lagi hubungan antara kami.

Dalam dua minggu ini kuharap dia akan memberikan keputusan yang menguntungkanku. Aku benar-benar ingin hubungan kami lebih serius lagi.

Tapi sebenarnya apa ya yang ingin dibicarakan Seo Ji Hyun tadi?

Karena terlalu senang tadi aku sampai melupakan alasan kami bertemu disana yang sebenarnya.

Hmm, besok akan kutanyakan saja padanya. Tapi besok kan libur dan aku tidak tahu dimana rumahnya.

Park Ji Min bodoh, rumah yeojachingu sendiri saja tidak tahu. Bagaimana ini??

Kucoba ke rumah Kim Jung Go saja deh, dia kan ketua kelas siapa tau dia mengetahui rumah Seo Ji Hyun atau minimal nomor teleponnya.

Ya, aku memang benar-benar bodoh. Duduk disampingnya selama 2 bulan dan belum memiliki nomor ponselnya sama sekali.

Sekarang pukul 9.00pm, belum terlalu malam untuk ke rumah seorang pria, bukan? Lagipula rumahnya juga tidak terlalu jauh dari rumahku sehingga aku hanya harus berjalan kaki sekitar 15 menit.

“Park Ji Min, ada apa kau malam-malam seperti ini ke rumahku?” tanya Kim Jung Go ketika ia membukakan pintu rumahnya, “ayo masuk dulu.”

“gomawo Kim Jung Go,” aku masuk kedalam rumahnya. Sepi.

“kau tinggal sendiri ya disini?” tanyaku.

“ya, orang tuaku sedang tidak ada disini. Oh iya mau minum apa? Sepertinya aku masih ada jus di kulkas.” Tawar Kim Jung Go.

“tak usah repot-repot Jung Go-ya, aku hanya ingin bertanya sesuatu kepadamu,”

“bertanya apa? Tanyakan saja,”

“kau tau dimana rumah Seo Ji Hyun, Jung Go-ya?"

“Seo Ji Hyun? Hahahahaha...”

Ditanya kok malah tertawa? Dasar Kim Jung Go aneh.

“kenapa kau tertawa seperti itu Jung Go-ya? Apa ada yang lucu??” tanyaku heran.

“hahaha, kau yang lucu Park Ji Min!! Rumah pacar sendiri kenapa tidak tahu? Hahaha,” jawabnya tak berhenti tertawa. Darimana dia tahu kami pacaran?

“he? Pacaran?? Darimana kau tahu kami pacaran? Kami belum pacaran,”

aku mengelak ucapannya tadi. memang belum kan?

“hahaha, oh iya aku lupa, kau masih diberi masa percobaan kan oleh gadis itu?”

“darimana kau tau, Kim Jung Go?” tanyaku sekali lagi.

“kami semua melihatnya tadi siang, hehehe. Maaf sudah menjadi stalker ^^” jawabnya sok ramah.

Huh, menyebalkan sekali dia.

“oh iya, kau mau tau rumah Seo Ji Hyun kan? Rumahnya ada di sebelah taman kompleks ini, warna putih gading dengan atap gelap,” ujar Kim Jung Go mengalihkan omongannya tadi.

“Gomawo Kim Jung Go, oh iya kau punya nomor ponselnya?” aku sekalian menanyakan nomor teleponnya.

“hahahaha, kau benar-benar bodohPark Ji Min. sebentar.... nomornya +8945xxxxx”

“gomawo Jung Go, aku pulang dulu ya” ujarku bangkit dari kursi setelah mencatat nomor Seo Ji Hyun diponselku.

“ne, hati-hati dijalan ya”

Hh, ada-ada saja mereka itu mengintip pertemuan kami tadi siang.

Tapi biarlah, terserah mereka mau melakukan apa. Sekarang aku sudah mengetahui dimana rumah Seo Ji Hyun.

Didekat taman kan? Sekarang sudah pukul 11.30 pm karena terlalu lama di rumah Kim Jung Go tadi aku jadi pulang larut seperti ini. Sekalian saja aku melihat rumah Seo Ji Hyun, tidak jauh juga kan.

Aku melewati taman yang tadi dibilang Kim Jung Go. Ternyata memang tepat disebelah taman ini. Rumah putih gading dengan atap gelap. Persisi sekali dengan kepribadian Seo Ji Hyun yang sedikit unik.

Sayonara anata wo wasurerareru hodo
Suteki na yume wo mitai no
Konna ni kirei na akari tomoshitara
Utsumuite rarenai desho

Eoh? Aku seperti mendengar suara gadis bernyanyi diiringi alunan gitar klasik yang indah. Suaranya berasal dari taman ini.

Coba kulihat sebentar. Hmm, sepertinya mirip suara yang kukenal.

Gadis itu duduk di bangku taman disana. Aku hanya bisa melihat dari belakang saja, tidak ingin mengganggu permainannya. Sosoknya seperti kukenal.

Apakah itu Seo Ji Hyun? dia memang tidak mengenakan jaket gelap, tapi gelang yang ditangannya itu mirip sekali dengan gelang Seo Ji Hyun.

Aku melihatnya ketika dia memegangi mulutnya waktu itu. Dan suaranya juga mi...

“aish jinja jinja... 1 bulan saja lama sekali, aku ingin cepat berubah! Aku tidak ingin seperti ini terus!!”

kulihat gadis itu berhenti bermain dan malah mengacak-acak rambutnya.

Sepertinya dia memang Seo Ji Hyun, sedang apa larut malam seperti ini dia masih berkeliaran di taman?

Aku hendak menghampirinya ketika dia malah bangkit dari tempat duduknya dan pergi. Aku mengurungkan niatku dan kembali ke rumah saja, besok baru kutanyakan.


***


Pagi ini aku sudah berada didepan rumah Seo Ji Hyun. Matahari belum terlalu menyengat bukan?

Matahari pagi juga sehat, kuharap dia mau kuajak jalan-jalan. Aku mengetuk pintu rumahnya, kudengar seorang wanita mengatakan “tunggu” kuharap itu Seo Ji Hyun.

“maaf cari siapa ya?” tanya wanita itu ketika sudah membukakan pintu, mungkin itu ibu Seo Ji Hyun.

“annyeong ahjumma, Seo Ji Hyun ada? Aku teman sekolahnya,”

“tunggu sebentar ya, namamu siapa?” tanya ahjumma itu lagi.

“Park Ji Min,”

“Seo Ji Hyun, ada temanmu Park Ji Min berkunjung”

kudengar ahjumma berteriak. Aku masih berada didepan pintu rumahnya.

“tunggu ya, Seo Ji Hyun akan segera turun. Kau duduklah dulu,” ahjumma mempersilahkanku masuk.

Aku melihat Seo Ji Hyun turun dari tangga. Baru kali ini aku melihatnya tanpa Hoodie anehnya itu. Rambutnya sangat indah.

Tidak terlalu panjang tapi....

“cantik”

tanpa sadar aku mengucapkan kata itu. untung ahjumma sudah didalam.

“ada apa kau kemari Park Ji Min?” tanya Seo Ji Hyun to the point.

“ayo kita jalan-jalan, ini hari Minggu,” ajakku tak kalah to the point.

“mian Ji Minie, aku sibuk”

eh? Apa katanya tadi? Ji Minie?

“eoh? Kau memanggilku Ji Minie? Panggilan yang manis,” ujarku.

“eh, maksudku bukan begitu, maksudku...”

“sudah tak apa, ayo kita jalan-jalan semua pasangan melakukannya di hari minggu.”

Aku berlari sambil menarik lengannya keluar rumah. Aku ingin dia menikmati matahari pagi.

“tapi, tapi.... aarghh”

DestinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang