"Kita itu kayak sepatu yaa, sepasang.
Tapi tak selamanya kan bersama"
-nissaapr-••••
Radel menatap bayangannya pada cermin yang sedang memakai seragam SMA CAKRAWALA, yang berada di kota hujan, Bogor. Ia memiliki tampang yang menawan dengan kulit putih, rambut sebahu, serta bibirnya yang tipis membuat kecantikannya terlihat sangat lengkap.Ini adalah hari pertamanya ia bersekolah di sini, karena ayahnya, Bayu ingin mencari suasana baru untuk menulis novel terbarunya. Ayahnya adalah seorang penulis novel best seller yang sudah terkenal di seluruh Indonesia.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar Radel.
" Non Radel Bibi udah buatin sarapan di meja makan" ucap Bi Lelli asisten rumah tangga di sini.
" Iyaa Bi" teriak Radel dari dalam kamarnya. Setelah itu Radel menuju meja makan dimana sudah ada Bi Lelli di situ.
" Bibi masak apa?" tanya Radel seraya memegang perutnya yang sudah berbunyi. Mungkin cacing di perutnya sudah hampir mati kelaparan.
" Bibi masak capcay non" ucap Bi Lelli sambil menyodorkan sepiring nasi beserta lauknya.
Radel menyantap makanannya dengan lahap. Dan akhirnya cacing di perutnya tenang semua, mungkin mereka lagi ketawa kali.
" Radel ayo berangkat kamu tidak boleh telat, oke. Inikan hari pertama kamu di sekolah" ucap Bayu yang baru keluar dari ruang kerjanya.
" Oke yah. Bi, Radel berangkat dulu ya"
Radel melambaikan tangannya kepada Bibi sambil memberikan seulas senyuman yang manis."Iya hati-hati non" ucap Bi Lelli.
***Sesampainya di sekolah Bayu menurunkan Radel dari mobilnya. Bayu tidak bisa mengantarkan Radel ke TU karena ia ada meeting penting dengan para Editornya.
"Kamu langsung ke TU aja ya, soalnya ayah ada meeting" ucap Bayu yang masih ragu untuk melepaskan Radel ke sekolah barunya.
Karena masalah yang dialaminya dulu."Iya yah, ayah pergi meeting gih nanti telat loh" ujar Radel.
Akhirnya Bayu pergi melajukan mobilnya dan meninggalkan Radel di depan gerbang sekolah. Radel masuk ke sekolahnya dengan semangat 45. Tapi ia merasa ada yang janggal,
sepertinya jarinya digigit nyamuk karena terasa sangat gatal. Bibirnya mengerucut sebal, tega sekali nyamuk itu menggigit jari mulusnya.Tiba-tiba cincin yang dipakainya lepas dan menggelinding di lapangan. Radel berlari mengejar cincinnya karena itu adalah barang satu-satunya pemberian ibunya.
BUKKK
Tak disangka Radel menabrak seseorang dan orang itu adalah Gio, pangeran berdarah dingin yang belum juga memiliki hati.
"Maaf, maaf sekali lagi gue bener-bener gak sengaja" Radel meminta maaf sambil memperhatikan tangannya yang luka akibat terjatuh. Ia mendongak dan menatap orang yang ditabraknya.
"Tolongin dong jangan liat aja, sakit nih" ujarnya sambil meringis kesakitan. Tapi bukannya menolong, cowok itu malah pergi meninggalkannya.
Merasa diabaikan Radel pun berteriak kepada cowok yang mulai pergi menjauh itu, "Dasar cowok jahat" teriaknya dengan sangat lantang.
Cowok itu berhenti dan setedik kemudian menoleh, mungkin ia ingin menolong ku, pikirnya. Tapi ternyata tebakannya salah 5 detik kemudian cowok itu melengos dan kali ini benar-benar pergi meninggalkannya.
"Dasar cowok jahat, tega-teganya dia ninggalin aku" gerutunya sambil meniup niup tangannya yang terasah perih.Tapi ganteng juga sih kayak oppa-oppa gue pikir Radel.
"Aishh apaan sih. ASTAGA cincinnya jatuh kemana ya" jerit Radel sambil menepuk jidatnya.
Radel memandang sekitarnya dengan seksama berdoa agar cincinnya ketemu. Dan ternyata cincinnya ada di dekat tiang bendera.
"Ah untung tidak hilang" Radel sangat bersyukur dia berhasil menemukan cincin milik ibunya.
Dia pun melanjutkan perjalanan ke TU.***
Pada saat di TU Radel bertemu dengan seorang guru.
"Pak saya murid baru di sini. Kalau boleh tahu kelas saya dimana ya pak?" tanya Radel sambil melihat-lihat piala yang ada di dalam lemari. Banyak piala dengan nama Gio, ia pikir pasti Gio ini adalah orang yang sangat pintar. Lamunan Radel buyar karena mendengar jawaban dari guru tersebut.
"Oh, Delira Fradella ya? Kamu kelas Xll IPA 1. Ayo saya antar kekelas kamu" ujar guru tersebut dengan senyum yang merekah di bibirnya.
"Makasih pak" Radel mengikuti arah yang di tunjukkan pak guru.
Radel melihat name tag yang tercantum di seragamnya. Ternyata namanya pak Syamsuddin.Radel menelusuri koridor sekolah yang sudah sepi karena seluruh muridnya sudah masuk ke kelas.
Akhirnya pak uddin berhenti disebuah kelas."Ini kelas kamu Lira" ucap pak udin.
"Panggil aja Radel pak" seutas senyum mengembang di wajah Radel .
Radel dan pak uddin memasuki kelas tersebut. Yang disambut bisikan-bisikan dari beberapa siswa penghuni kelas.
"Anak-anak kelas kalian kedatangan siswi baru, pindahan dari kota Bandung."ucap pak guru.
***Tinggalkan jejak guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Radelio
Teen FictionRadel sang murid baru di SMA cakrawala, Bogor. Cewek yang udah kelewat ceria banget yang mungkin udah masuk tingkat overdosis. Dia itu selalu aja ketawa bahkan di atas penderitaan orang lain dan penderitaannya sendiri. Akhirnya dia ketemu sama Gio...