Jauh, sebelum peradaban masehi. Saat alam masih di lakoni oleh tahta Kerajaan. Serta pertunjukkan alih kekuasaan. Yang, kadang menimbulkan suara adu pedang dan langkah kuda, lalu dibumbui oleh tetes sewarna mawar.Para petinggi kerajaan dari Selatan dan Barat Laut membuat sebuah ikatan. Ikatan yang akan merubah takdir mereka.
Aphyloxia. Kerajaan yang terletak di Tepi Selatan itu terkenal dengan kabut ungu terang yang tanpa henti menutupi Istana berpilar putih dengan ornamen khas.
Mereka hanya tau, dan ingin melindungi satu-satunya permata terbaik mereka. Theodoric Aveery, putra mahkota kerajaan Aphyloxia yang mengambil peran sebagai Dewa, diantara para penghuni istana.
Theo adalah awal dan alasan mengapa kabut ungu itu tidak pernah tersingkirkan oleh siapapun. Kabut itu merupakan sebuah ikatan dari dua dunia yang berbeda, dan ia mengutus dirinya sendiri untuk angkat kaki dari tempat lahirnya.
Ikatan dua dunia itu hanya akan terhubung dengan pintu Fabelous yang hanya akan ada jika sang Putra Mahkota mengkehendakinya.
Theo, sudah berada di dunia lain sesuai kehendaknya. Sejak, ratusan tahun yang lalu. Ia akan menjalankan perintah para petinggi terdahulu Aphyloxia. Bertemu dengan Putra Mahkota yang kehilangan jati dirinya.
.
Di dunia ini, theo merupakan seorang istri dari CEO perusahaan. Bukan tanpa alasan ia mau menikah dengan Pria itu.
Ya, dirinya tahu kebenarannya. Dan, inilah saatnya."Taey-ah, bagaimana kau bisa disini ? Bukankah kau, kemarin-"
"Sst, aku memang disini. Kau hanya lelah hyun-ie."
"Tidak. Taey-ah, asap itu. Asap yang menguar setelah kau memasuki tempat itu. Aku mengenalinya, tapi-"
"Kau mengenalinya? Sungguh ? Babe, aku tau ini akan terjadi."
"Apa ? "
"Kau-"
Ia menemukannya, bukan. Hampir, jati diri dan memori masa lalu orang itu akan kembali. Sungguh, Theo benar-benar bahagia akan hal ini.
Tanpa tau, ia akan kehilangan suatu hal.
Theo sengaja. Meninggalkan debu ungunya di jas orang itu. Dan, pergi dalam hitungan kedipan mata.
.
Mereka berdua duduk berhadapan dalam sebuah ruangan tanpa furniture yang berarti. Hanya dilengkapi dua buah kursi dan sebuah meja yang diatasnya terdapat Kertas Lusuh.
"Jadi, apa yang ingin kau jelaskan ?"
"Huh, begini saja. Aku ingin kau membuka kertas itu."
"Ya, tidak masalah."
Salah seorang dari mereka memandang gugup orang di hadapannya. Dahi orang itu tampak mengerut.
"Maj's ?. Huh?-
-aku sungguh tidak menyangka, sesulit ini ?"
"Baik, dengarkan aku Pangeran-
-Jadi, semua ini? Kabut serta rambutmu? Hah, dasar Aphyloxia ciri khas mereka tidak pernah berubah."
Yang dibicarakan hanya terkekeh pelan, sebelum berucap.
"Ya, kesombongan Nesagos dengan rambut hitamnya juga tidak pernah ubah."
Kedua anak adam itu sama sama terkekeh pelan. Khas
"Aku rasa seharusnya aku lebih teliti bukan begitu Yang mulia ?"
"Bodoh."
.
Saat ini, berdiri dua orang dengan pakaian serba putih dan hitam di masing-masing tubuh kedua orang itu.
Mereka Jeyrs Arthur Regulus dan Theodoric Aveery. Memandang lurus pintu bertuliskan "Fabelous" itu sambil mengucapkan mantra.
"Maj's, open the door!"
Terdengar pelan namun, beriringan. Secara perlahan, sekeliling mereka mulai tertutupi Kabut ungu terang dengan aroma perpaduan Khas Aphyloxia dan Nesagos memenuhi indra penciuman mereka.
Bersamaan dengan raga mereka yang mulai menuju Xiros. Perbatasan kedua Istana yang saling mengikat perjanjian.
"Dewa Keagungan, telah tiba."
discountinued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ny-Jaeyong
RomanceTidak ada satupun dari golongan mereka yang mengetahui rupa sang Nyonya.