"Eahh"
Satu kata itu lolos dari bibir ranum Violet. Melihat bagaimana pemandangan yang terpapar di depan wajahnya, dengan mata berbinar, -bagaimana bisa ada danau seperti ini di dalam hutan yang gelap- ia melihat bagaimana air di danau itu menampilkan semua yang ada di dalamnya.
Ya, tadi setelah Harry mengatakan akan menjawab semua pertanyaan Violet, gadis itu tanpa sadar mendekat, dan hanya butuh waktu 1 detik saja Harry bisa membanya ke tempat ini. Awalnya Violet terkejut karena bagaimana mungkin lelaki itu melakukannya, tapi tidak sampai ia memprotes keterkejutannya, matanya menangkap pemandangan yang sangat memanjakan mata.
Saat itu Violet tidak sadar kalau Harry menatapnya lekat, tetapi sesaat kemudian Harry langsung mengubah tatapannya menjadi sorot geli yang tercetak jelas, sampai-sampai gadis yang di tatapnya merasa risih.
"Apa?!" melihat Violet yang menatapnya sinis, akhirnya harry berjalan mendekati batu besar di dekat danau dan duduk manis seraya menepuk bagian kosong di sampingnya, "Kemarilah" Violet dengan cepat menggeleng lalu mengambil posisi duduk yang agak jauh dari lelaki itu.
Harry hanya mengendus tidak peduli melihat sikap Violet, "Tanyakan" gadis itu, Violet akhirnya menanyakan sesuatu yang amat sangat mengganggunya sejak ia ada di sini "Kau tau sesuatu tentang lukaku?" Harry menunduk menatap luka sayatan di kaki Violet, "Ya, itu karena kau sendiri yang membuatnya" Violet tidak lantas mempercayai apa yang di katakan lelaki itu, "Kau pasti tidak serius saat menjawabnya, apa aku gila sampai membuat luka pada tubuhku sendiri? Dan lagi, ada apa dengan celanaku? Ini sangat tidak keren" Violet mengatakannya dengan ekspresi yang dia buat seperti melihat sesuatu yang menjijikan, "Oh, aku ingat sesuatu, bagaimana bisa kau ada di sana?" di sana yang di maksud violet adalah tempat pertama ia membuka mata.
"Huft, sepertinya aku akan menceritakannya dari awal."
-Flashback on-
Malam itu Harry duduk di dahan pohon yang ada di hutan hanya untuk menikmati semilir angin yang berhembus perlahan, tetapi sepertinya ia memang tidak di takdirkan menikmati itu semua karena beberapa menit setelahnya sekawanan rogue* berlari dengan cepat ke arah barat dengan wujud manusianya.
Awalnya ia tidak tertarik untuk mencari tau, tetapi suara derap langkah kaki rogue itu sangat mengganggunya. Tidak butuh waktu lama, ia sampai di tempat kejadian yang menampilkan kerumun rogue sedang mengelilingi cahaya di tengahnya.
Setelah cahaya itu meredup Harry mengira bahwa itu hanya hewan buruan mereka, tetapi siapa sangka bahwa ada seorang wanita yang akan duduk di sana dengan memakai piyama tidur sedang merenggangkan tubuhnya seperti bangun dari tidur nyenyaknya, "Ah, sepertinya aku tidur terlalu lama." Gadis itu melihat sekeliling, "Oh, hai. Kalian sedang apa mengerubungiku?" Semua rogue yang ada di sana menggeram marah, karena gadis yang tidak jelas asal usulnya itu menempati wilayah mereka.
Salah satu pria di antara mereka yang memiliki postur besar melangkah maju menghadap gadis itu dan menarik bahunya agar berdiri dari posisinya yang duduk, "Kau tau kau ada di wilayah siapa hah?!" gadis itu terkejut karena lelaki besar itu mengatakannya dengan suara yang memekakan telinga. Tapi sedetik kemudia ekspresinya berubah menjadi dingin, "Cih, kurang ajar. Berani sekali makhluk buangan seperti kau menyentuhku! Dan lagi kau bilang apa? Wilayah? Huh, jangan bercanda. Kau mau merasakan kematian yang menyakitkan hah?!"
Seketika semuanya terdiam karena setelah gadis itu berbicara, pria yang menyentuhnya tadi tiba-tiba mengerang dengan darah yang keluar dari setiap lubang yang ada di tubuhnya, "Akh! Apa yang kau lakukan pada tubuhku jalang?!" gadis itu tampak tidak perduli, "Tck, aku bahkan belum menyentuhmu" Setelah itu, pria besar mati dengan kondisi yang mengerikan.
Semua rogue yang menyaksikan itu bergidik ngeri, tetapi mereka juga tidak rela temannya mati hanya karna gadis itu. Serempak mereka merubah wujudnya menjadi serigala dan yang di lakukan gadis itu hanya menyeringai, "Tunggu sebentar, aku akan merobek celanaku dulu, ini sangat mengganggu"
Gadis itu. Ia berubah. Rambutnya yang coklat berubah menjadi hitam, kukunya memanjang, mata birunya terang, dan di keningnya terukir gambar bintang yang sangat indah. Gadis itu merobek celananya dengan mudah karena kuku panjangnya yang tajam, "Ow, sepertinya aku melukai kakiku, tapi tidak masalah. Mari kita bermain" Setelah mengatakannya, gadis itu menguarkan aura yang menyesakkan. Dingin dan mematikan.
Harry melihat bagaimana gadis itu menghabisi para rogue dengan membabi buta dari atas pohon, ia sedikit terkejut dengan perubahan gadis itu, ia memiringkan kepala seraya bergumam,"Dia itu manusia kan?" Secepat mungkin ia menghalau pikirannya dan melanjukan menyaksikan pembunuhan malam itu. Hanya butuh waktu 10 menit untuk menghabisi sekitar dua puluh lima rogue, gadis itu terengah tetapi juga terlihat gembira, tetapi sesaat setelahnya gadis itu jatuh tidak sadarkan diri.
Harry yang melihatnya turun dari atas pohon dan menghampiri gadis itu, ia membawanya keluar dari wilayah rogue bukan tanpa sebab Harry membawanya, pasalnya ada sesuatu dari gadis itu yang perlu ia pastikan. Harrt masuk ke dalam hutan yang gelap serta meletakannya di tanah. Harry tidak meninggalkan gadis itu, ia mengamatinya dari jauh dan menunggu hingga gadis itu bangun.
-Flashback off-
"Aku bingung, kenapa aku yang ada di ceritamu sangat mengerikan? Mungkin kau salah, atau kau berbohong kepadaku? Apa kau berhalusinasi? Mana mungkin aku bisa berubah seperti itu dan memangnya aku ada dimana sampai ada manusia yang berubah menjadi serigala? Itu konyol kau tau"
Setelah mendengar cerita dari Harry, Violet tidak mengerti dan benar-benar bingung, malah sepertinya semakin banyak pertanyaan bermunculan di kepalanya sekarang, "Kau ada di sini, di dunia immortal dan jika kau tidak percaya, terserah, aku tidak memintamu untuk memercayaiku" Harry mengatakannya dengan malas seolah itu bukan hal penting, well mungkin baginya tidak penting tapi ini manyangkut hidup Violet tau.
Menghela nafas akhirnya Violet mengalah menganggap apa yang di katakan Harry adalah kebenarannya padahal ia masih tidak mengerti mengapa dirinya ada di sini, ia berjanji akan mencari tahunya nanti. "Tunggu sebentar, apa aku tidak salah dengar, kau bilang kita ada di mana?" Masih dengan nada yang sama Harry menjawab, "Immortal, tuli!"
"APA?!"
---
*manusia setengah serigala yang tidak memiliki pack
Neng mphi ngegas mulu nih kan kesian aa heri tiap pulang ngeluh ke aku kalo kupingnya sakit:D

KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET : Rencarnation Of Evilyn
Fantasy"dan kau adalah manusia"- Harry styles. "hell, apa-apaan kau ini?! Setelah membuat aku merasa bersalah tapi sekarang malah kurang ajar. Kau kira aku ini apa?! Hantu?!"- Violet adeline.