Part 7

954 64 0
                                    

Seoul, Korea. 2017

22.34

Sesak.



Lelah.

Taehyung ingin tidur saja.

.
.
.

Mereka akan melakukan comeback kembali di tahun ini.

Banyak yang harus dilakukan.

Dan emosi dalam pembuatan album ini.. sungguh. Melelahkan.

Benar benar.

Blood, sweat and tears.

.
.
.

"Kalau kau sudah tidak mencintai ku lagi. Bilanglah langsung. Jangan lakukan hal itu."

"Maafkan aku.. ini kesalahan.. aku tidak akan mengulanginya.. kumohon.."

"Kau melakukan hal itu secara sadar.. aku ragu itu bisa disebut kesalahan."

"Kumohon.. maafkan aku.."

"Bagaimana kalau kita berhenti saja dulu ? Kita mengistirahatkan diri dulu ?"

"Apa ??? Kumohon, ini tidak akan terulang lagi. Kumohon Seokjin hyung. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Kumohon, maafkan aku."

"Tidak. Namjoon ah. Aku perlu mengistirahatkan diri dulu dan kau pun sama. Mari untuk sekarang, kita menjadi teman. Maka kau bebas dalam melakukan segala yang kau inginkan selama ini Namjoon ah."

.
.
.

Pakaian yang digunakan telah basah oleh keringat.

Mereka sudah berlatih sejak matahari masih bersinar sampai sekarang telah digantikan oleh sinar rembulan.

Tak terasa air mata kelelahan dan emosi mengalir untuk kesekian kalinya hari itu.

Dada ini terasa sesak.

.
.

"Yoongi hyung."

"Ne, Taehyung ah ?"

"Namjoon hyung dan Seokjin hyung benar benar putus ?"

"Hn."

"Kau tau kenapa hyung ? "

"Hanya mereka yang tau."

"Sayang sekali... padahal kedua orang tua mereka sudah tau.."

"Hn."



"Yoongi hyung."

"Ne ?"

"Apakah cinta itu selalu seperti itu ?"

"Hm ? Seperti bagaimana ?"

"Ini. Seperti ini. Apakah cinta akan ada akhir seperti ini ?"

"Hmm..." gumaman lembut itu keluar dari bibir tipis seorang produser muda, Min Yoongi. Tangannya terulur untuk menyalakan semua lampu dari studionya yang ia sengaja tidak dinyalakan semua. Bibir tipis itu tersenyum tipis, sorot matanya terlihat lelah dan sendu. Kursi yang ditempatinya berputar menghadap lelaki lain didalam studionya. Kim Taehyung. "Taehyung ah."

"Ne hyung ?"

"Jangan hanya mengambil contoh dari satu percintaan. Kau tau banyak sekali pasangan diluar sana bukan ? Orang tua mu misalnya ? Tidak semua cinta akan berkahir, kau tau ?"

"Bukan itu hyung maksudku."

"Lalu apa ?"

"Cinta ini. Cinta seperti Namjoon hyung dan Seokjin hyung. Seperti cinta yang aku lihat antara Yoongi hyung pada Hoseok hyung." Ucap Taehyung begitu lembut, suara dalam nya terasa rendah sampai Yoongi kira ia salah dengar akan apa yang diucapkan adiknya di kalimat paling akhir. "Aku harap cinta yang berakhir itu tidak ada."

"Taehyung ah. Kau tau bukan. Cinta tidak bisa dipaksakan ? Mereka hanya datang, dan pergi."

"Cinta adalah hal yang begitu indah hyung. Cinta tidak hanya akan musnah dengan tiba tiba dalam sekejab. Bukan begitu hyung ?"

"Hmm."

"Maka dari itu hyung, apa yang kau ragukan ?"

"Ragu ? Aku tidak meragukan itu Tae."

"Lalu ?"

"Ini bukan saatnya. Bukan sekarang."

"Lalu kapan ? Kalian terlalu lama menunggu."

"Aku tidak ingin terlalu terburu buru. Kau tau bagaimana yang terjadi pada Namjoon dan Seokjin hyung bukan ?"

"Hyung tadi berkata. Jangan mengambil contoh dari satu percintaan, bukan ? Maka. Jangan menunggu terlalu lama lagi hyung."

.
.
.

/_-_/

Comeback itu sukses.

Semua live comeback mereka sukses.

Jerih payah mereka.

Dari malam menuju malam lagi.

Dari satu tetes air mata sampai mengalirnya airmata.

Dari cinta yang berakhir sampai cinta yang baru saja akan dimulai.

.
.


Blood, Sweat and Tears.

/_-_/

🙇‍♀️

FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang