02. Al-Kahfi

48 4 0
                                    

"Barang siapa yang membaca surah Al-Kahfi pada hari Jum'at,dia akan disinari cahaya diantara Jum'at"

🌷🌷

"Humairah?" Tanyanya ketika aku tengah sibuk membetulkan jawaban yang salah.

"Iya ada apa?"

"Kamu cantik." Ucapnya dengan sangat enteng.

DEG

Ya Allah kenapa dia berkata seperti itu?kuatkan ya Allah kuatkan hambamu ini..

"Hah?"

"Iya, kamu cantik kalo pakai cadar. Kamu kalo di Masjid At-tauhid suka pakai cadar ya?"

" Kamu tau dari mana?"

"Mama yang cerita, dia kan juga sering ikut kajian,terus Mama juga sering cerita soal kamu."

"Ohh gitu, eh udah ayo lanjutin soalnya."

Setelah selesai mengajari Farhan, kemudian langsung aku menuju bangku ku sendiri,dan menenangkan hatiku yang sudah tidak karuan, kata kata itu masih saja terselip di benakku. Ya Allah Aku harus Apa...

🌷🌷

Hari ini aku jalani seperti biasanya,ah tidak pikiranku dari tadi memikirkan dia, entah kenapa aku juga tak tahu, sejak kejadian itu aku tak ingin menatapnya lagi,aku takut dosa.

Hari Jum'at ini cukup aneh bagiku,entah kenapa aku ingin pergi ke sekolah sepagi ini,mungkin hari ini ada pelajarannya Akuntansi.

Saat masuk di kelas, terdengar seperti suara seseorang sedang mengaji,merdu sekali suaranya, lembut dan begitu menyejukkan bagiku,dengan sangat pelan aku mengucapkan Assalamualaikum,aku takut mengganggunya, aku tak tahu siapa dia,karena posisinya di belakang dan membelakangi ku.

DEG

Spontan bibirku tersenyum lebar dengan mata yang akan berkaca kaca, Subhanallah tak kusangka dia adalah Farhan, yang sejak kemarin sudah mengisi sebagian fikiranku.

Aku hanya duduk agak  sedikit jauh tapi tetap bisa mendengarkannya melantunkan ayat suci.

"Qul innamaa ana basyarum mislukum yuuhaaa ilayya annamaaa ilaahukum ilaahuwwaahid, fa mang kaana yarju liqooo'a robbihii falya 'mal 'amalan shoolihaw wa laa yusyrik bi'ibaadati robbihii ahadaa, shodaqAllah hul adzim."

Setelah selesai tiba tiba dia berbalik badan dan mendapatiku yang tengah memperhatikannya. Spontan saja aku langsung berbalik badan dan langsung kualihkan dengan membuka buku.

Beberapa saat kemudian saat aku hendak menulis sesuatu,tiba tiba Farhan sudah berada tepat di depan mejaku,langsung saja pandanganku ke arahnya.

"Syah ?"

"Iyah,ada apa Han?"

"Syah boleh belajarin lagi gak tentang Akuntansi,aku masih ada yang belum paham."

Oh iya boleh,tapi bentar ya aku mau ke koperasi dulu,mau beli pensil" kataku dengan merogoh uang di dalam tas,sebenarnya bukanya aku tidak ingin mengajarinya tapi saat ini aku sama dia berada di satu ruangan, aku takut kalau berdua duaan,mendingan aku ke koperasi,siapa tau nanti pas aku balik udah ada beberapa temanku yang sudah datang.

Dan ya dugaanku benar,disana sudah ada izah. Tunggu sebentar. Ya Allah. dia sudah duduk aja di kursi yang bersebelahan dengan kursiku. Ya Allah aku harus bagaimana,aku terasa sangat gugup,Ya Allah kuatkanlah hambamu ini.

"Eh Hum sini, lihat ini gimana ya padahal yang ini udah aku masukkin,tapi kok gak ada jawabannya ya?"

Spontan saja aku langsung kearahnya.

"Oalah,ini kamu tambahin dulu semuanya sama ini, insya Allah nanti pasti ketemu jawabannya"

Langsung saja dia mengerjakan apa yang aku suruh.

"iya Hum,ada jawabannya. Makasih ya"

"Iya, eemm eh Han kenapa sih kamu panggil aku Humairah,padahal bagiku panggilan itu yang berhak hanya imamku kelak" spontan saja kata kata itu terucap. Ya Allah. Aku hanya merutuki kebodohanku sendiri,kenapa juga aku harus bertanya soal itu.

"Hehehehe ya gak papa, semoga nanti dengan aku memanggilmu Humairah,Allah mengabulkan doamu agar aku nanti bisa jadi imammu kelak."

DEG

"Ihh apan sih"

"Amiin"dengan suaranya yang sedikit tertawa

"Ihh,Farhan"aku hanya terlihat sedikit kesel,tapi dalam hatiku juga berkata Aminn Ya Allah.

Ya Allah kuatkan hambamu ini.

🌷🌷

Setelah bel sekolah pulang,langsung saja aku bergegas pulang,karena sore ini langit mendung. Segera aku percepat langkahku. Tapi saat di depan pintu gerbang sekolah,tiba tiba saja Farhan datang dengan membawa sepeda motornya.

"Humairah, bareng yuk, mendung nih !"

" Ndak usah Han, makasih ya."

"Udah ayo,mau hujan ini,rumahmu juga kan deket dari sini. Udah ayo!" Ajaknya seperti memaksa aku untuk naik ke motornya.

"Yaudah" dengan nada pelan aku mengiyakan ajakannya,tapi aku tetap dengan batasanku,aku sama sekali tidak berpegangan dengannya,aku memilih sedikit menjauh darinya.

Ya Allah maafkan hamba,hamba tak punya pilihan lagi.

"Hum besok aku ajari lagi yah akuntansi sama matematika ?"

"Matematika?"

"Iya, sama matematika, soalnya aku lihat kayaknya kamu jago banget sama matematika Hum."

" InsyaAllah Han" kataku dengan suara yang sedikit pelan.

" Eh Hum lihat itu" sambil menunjukkan tangannya ke arah suatu bangunan.

"Iya kenapa?" Tanyaku heran.

"Itu pondokku Hum, aku biasanya ikut pengajian disana"

"Iyah,kemarin kan kamu udah cerita"

"Kapan aku cerita?" Tanyanya dengan sedikit heran.

"Itu loh yang kamu kemarin bilang Mama kamu yang ikut kajian disana" kataku

"Itukan aku yang cerita tentang Mamaku,bukan tentang aku kan?"

"Hmm.. kan ya hmm, nebak . Hehehehe" kataku dengan sedikit tertawa.

"Nebak ?" Katanya keheranan denganku

"Iya, eh itu itu belok kanan habis itu lurus aja." Kataku agar bisa mengalihkan pembicaraannya.

Farhan tidak tahu rumahku, jadi ini untuk pertama kalinya dia kerumah,tapi setelah sampai dia langsung pamit untuk pulang, mengingat cuacanya yang tengah mendung.

"Assalamualaikum" ucapku saat akan membuka pintu rumah.

"Waalaikumsallam, sama siapa tadi?" Katanya sedikit ketus terhadapku.

Ya Allah aku harus jawab apa ini, tiba tiba saja aku membisu, inikah akhir hidupku. Ya Allah tolong hambamu ini..

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Assalamualaikum...
Hai para readers..
Gimana kabarnya?, Semoga baik baik aja ya. Jaga kesehatan. hati hati ya akhir akhir ini wabah Virus Covid-19 sedang mengguncang masyarakat Indonesia..

semoga kalian dapat terinspirasi dengan cerita ini ya...
Syukron
Assalamualaikum..

🌷🌷🌷

Assalamualaikum Imam Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang