Aku menggenggam dalam alunan syair
Mengindahkan dia yang termasyur
Aku menepis dalam kerinduan pada-Nya
Mengucapkan kata syukur dengan kerlingan tak terbendung
Semua Indah Ya Allah
Sangat indah hingga kau percepat semuanya untukku
Kesabaran dan keikhlasan membuncah dalam benakku
Aku terpaku ketika dia lantunkan untukku
Cinta ku tak kan sirna
Hanya doa yang kupanjatkan
agar bertahan dalam lindungan-MuSetelah semua keluarga besar Farhan dan keluarga besar ku telah pulang, aku ke kamar lalu mengambil koper yang telah kupersiapkan untuk kepindahan ku ke rumah yang telah dipersiapkan oleh Farhan.
Dan tiba tiba saja seseorang merangkul pinggangku dari belakang, spontan saja aku langsung menoleh kebelakang.
"Farhan jangan gini,aku malu nanti dilihat sama orang." Ucapku sedikit malu
" Gak ada orang Humairah,pintunya sudah aku kunci, hehehe." Jawabnya dengan masih merangkul pinggangku.
" Ehm,aku mau beresin ini dulu sebentar ya, habis itu kita kerumahmu." Jawabku agar Farhan melepaskan pelukannya
"Itu bukan rumahku,itu rumah kita Humairah,rumah kita." Jawab Farhan dengan meletakkan kepalanya di pundak ku.
"Iya Farhan suamiku,itu rumah kita" jawabku spontan,aku hanya terkekeh tiba tiba saja kata kata itu muncul di mulutku.
Setelah beberapa menit kemudian, aku dan Farhan berpamitan dengan kedua orang tuaku untuk pergi ke rumah baruku dengan Farhan.
Jarak rumah ayahku dengan rumah kami hanya setengah jam perjalanan,aku di mobil sedikit mengantuk,tiba tiba saja rasa ngantuk dan lelah mendominasi tubuhku, hingga akhirnya aku tertidur pulas dengan kepalaku yang sedikit bersender di pintu. Sedangkan Farhan hanya fokus untuk menyetir.
🌷🌷
Setelah sampai di rumah, Farhan membangunkanku dengan memencet hidung ku.
"Humairah, Humairah ku yang cantik ayo bangun kita sudah sampai." Ucap Farhan dengan memencet hidungku
" Hmm iya, tapi jangan di pencet terus Han." Ucapku sedikit cemberut.
" Iya iya, ayo masuk" ajaknya dengan menggandengku.
Setelah kami masuk, kami di sambut hangat oleh Bi Ijah,Bi Ijah adalah asisten rumah tangga kami,Farhan mencarikan Bi Ijah karena dia tau kalau aku masih sekolah dan pasti dia tidak mau aku kerepotan mengurusinya.
🌷🌷
Setelah kami membereskan semua barang barang, Farhan mengajakku sholat Sunnah dua rakaat, setelah itu dia menaruh tangan kanannya di atas ubun ubunku dan membacakannya doa.
" Humairah ku sayang, mas mau bilang sama kamu." Katanya dengan menarikku di dalam pangkuannya.
"Iya, mas Farhan mau bilang apa?"kataku yang tiba tiba mas Farhan merangkulku,dan aku yang masih menggunakan mukena.
"Jika nanti selama kita berumah tangga, mas banyak melakukan kesalahan padamu,maafkan mas ya,mas masih belajar dengan semua ini,mas hanya berharap kamu bisa menerima mas apa adanya ya Humairah." Ucapnya dengan sangat lembut kepadaku.
"Iya mas Humairah juga, jika nanti Humairah tidak bisa mengurus mas dengan baik, Humairah minta maaf kepada mas Farhan. Humairah juga masih belajar menjadi istri yang baik buat mas." Kataku yang tiba tiba air mata berhasil menetes di pipiku.
Malam pun tiba, aku tak tau harus bagaimana,ini adalah malam pertama kami. Aku hanya duduk di pinggir ranjang, sedangkan mas Farhan sedang berada di dalam kamar mandi.
Tak lama kemudian pintu kamar mandi telah terbuka, hatiku seakan gugup dibuatnya." Loh Hum kamu ndak tidur?" Tanyanya
" Humairah nungguin mas Farhan." Kataku dengan merapikan tempat tidur.
Tiba tiba langsung saja Farhan menarikku ke kasur dan merangkulku dengan posesif,Ya Allah hatiku gugup dibuatnya.
" Tidur ya Humairah ku sayang, kamu pasti capek, besok juga kan mau sekolah, sekalian juga besok banyak banyak berdoa ya,supaya kamu sama mas bisa diterima di Perguruan tinggi negeri." Ucapnya dengan mata terpejam.
"Iya mas Farhan" kataku dengan
Astaghfirullah iya aku lupa besok kan pengumuman penerimaan perguruan tinggi negeri. Aku dengan mas Farhan sama sama dalam jurusan yang sama yaitu jurusan Akuntansi di Unair, dia pernah bilang ke aku,sebelum kami resmi menikah,tapi ketika dia sudah melamarku. Katanya dia akan mengambil jurusan yang aku pilih, karena dia ingin selalu didekatku dan dia juga tak ingin aku berdekatan dengan laki laki lain. Mungkin ini berlebihan, dan aku juga tak ingin merenggut cita citanya juga, tapi ya mau bagaimana lagi dia bersikeras agar satu jurusan denganku.
🌷🌷