04.00
Adzan Subuh sebentar lagi berkumandang,Kulihat mas Farhan masih tertidur nyenyak,mungkin karena dia terlalu lelah. Aku bergegas mengambil handuk, dan langsung mandi.
Setelah mandi, masih saja mas Farhan tidur, padahal ini sudah masuk waktu shalat subuh.
"Mas, Mas Farhan bangun mas udah subuh." Ucapku membangunkan Mas Farhan dengan memencet hidungnya.
"Hmm,iya lima menit lagi ya?." Ucap mas Farhan dengan menyembunyikan mukanya di bantal.
Ahaa,,tiba tiba ide konyolku terbesit begitu saja. Aku kemudian mencium pipinya yang putih dengan jahil supaya dia terbangun. Tapi dugaanku ternyata salah,bukannya bangun dia malah menarikku dan langsung memelukku di dalam tidurnya.
" Ih mas Farhan, ayo bangun, lepasin aku mas, subuhnya mau habis ini loh." Ucapku dengan sekuat tenaga memberontak untuk di lepaskan.
Dan Alhasil aku menang, dia kini terbangun dan duduk sebentar kemudian dia langsung menuju kamar mandi.
Kami berdua menunaikan ibadah shalat subuh dengan berjamaah. Setelah itu aku langsung menuju dapur untuk membuatkan masakan yang dibantu oleh Bi Ijah.
Setelah selesai memasak, aku langsung ganti baju seragam sekolah. Dan saat masuk Mas Farhan sudah sangat rapi dengan memakai seragam sekolahnya.
Subhanallah kenapa aku baru sadar, suamiku ini sangat tampan,padahal sebelumnya aku tidak begitu tertarik olehnya aku hanya menyukainya karena akhlaqnya dan kemerduannya saat dia melantunkan surah surah-Mu, inikah nikmatmu Ya Allah, engkau seperti mendatangkan Muhammad yang sangat mulia,dan sekaligus engkau juga datangkan Yusuf untukku. Aku sangat bersyukur Ya Allah.Setelah sarapan kami langsung bergegas menuju sekolah, sekolah cukup jauh dari sini. Sekitar setengah jam perjalanan. Kami berangkat bersama menggunakan mobil. Tapi saat sudah tiba di sekolah,aku meminta mas Farhan untuk tidak berjalan bersama sama, karena aku tak ingin teman temanku tahu jika kami memiliki hubungan.
"Aisyah." Tiba tiba Reva memanggilku dari belakang.
" Ada apa Va?" Tanyaku saat Reva sudah menjajarkan langkahku dengannya
" Kamu udah lihat pengumuman nggak?" Tanya Reva
" Belum, emang sudah ditempel apa?" Tanyaku dengan heran.
"Udah, ayok Sya aku juga belum lihat!" Ajak Reva dengan menarik tanganku
Setelah itu kami berdua melihat papan pengumuman, dan
Alhamdulillah Ya Allah, aku dan Farhan diterima di Unair dengan jurusan yang sama. Ya Allah . Subhanallah.
Reva juga begitu, dia diterima di Unair dengan jurusan manajemen.
Aku dan Reva langsung sujud syukur. Saat aku dan Reva sudah berdiri, tiba tiba seseorang merangkulku dan aku spontan menoleh ternyata dia Farhan.Semuanya kaget,begitupun dengan Reva. Aku langsung meminta Farhan melepaskanku. Dan berhasil. Dia langsung melepaskanku
Ya Allah bagaimana ini.
"Ih Farhan kamu ngapain peluk peluk Aisyah?" Tanya Reva
"Hehehehe, maaf ya saking girangnya aku keterima di Unair, kan aku sama Aisyah sama sama di terima di Unair, maaf ya Syah?" Ucap Farhan dengan sedikit terkekeh
" Hmm, Iyah Han, selamat ya kamu diterima." Ucapku dengan sedikit tersenyum.
" Iyah Syah, kamu juga selamat ya."ucapnya
🌷 yunda memelukku dari belakang,dan dimana setiap kali berangkat sekolah kami selalu bersama sama. Tapi yang lebih kagetnya lagi,mereka mempunyai fotoku yang sedang bersama mas Farhan masuk ke dalam rumah. Yang memang itu rumah kami.
Teman teman ku dulu sebelum kejadian itu, mereka selalu mengaggapku sebagai seorang wanita yang selalu menjaga kehormatannya,yang tidak pernah bersentuhan dengan laki laki bahkan untuk berpacaran saja tidak.
Tapi sekarang mereka semakin lama, semakin menjauh dariku. Berita tak enak yang entah itu aku dikatain wanita gak baik,bermuka dua lah, atau lebih parah lagi mereka pernah mengataiku wanita penghibur.
Tapi di sisi lain mas Farhan selalu menguatkanku, dia yang selalu membelaku jika teman temanku sudah kelewatan batas. Bahkan pernah mas Farhan membujukku untuk mengungkapkan yang sebenarnya. Tapi aku tidak mau, karena aku ingin jika nanti saat kami sudah dinyatakan lulus dari sekolah ini.
Aku ikhlas mas Farhan, aku ikhlas jika semuanya membenciku, aku tak peduli dengan mereka semua,aku hanya butuh kamu mas, yang selalu menguatkan ku.
H-1 acara wisuda ku, aku sangat menantikannya, penderitaan ini akan segera berakhir. Karena 2 hari setelah wisuda kami akan mengadakan acara resepsi pernikahan,yang tentu saja kami mengundang semua teman teman.
Saat hendak memasuki kelas tiba tiba
BYURR...
Aku kaget,aku kini sudah basah kuyup,dan apa. Teganya mereka menertawaiku seperti ini. Seburuk itukah aku dimata mereka. Dan tak kusangka ternyata sahabatku sendiri Reva juga menertawaiku.
"Humairah.Ya Allah. Kenapa kamu basah kuyup gini?" Tanya mas Farhan yang baru masuk ke kelas. Mas Farhan langsung saja melepaskan jaket almamater sekolah dan memakaikannya kepadaku.
" Kalian semua, pasti kaliankan yang melakukannya ini semua, Hah?" Lanjutnya dengan nada tinggi dan keras. Mas Farhan kali ini memang benar benar sangat marah kepada mereka.
"Kalo iya kenapa Han?, Kamu kok mau sih sama perempuan penghibur ini?" Ucap Novi, aku yakin Novi pasti cemburu apa yang sudah dilakukan mas Farhan terhadapku.
"Perempuan penghibur katamu Hah" kali ini mas Farhan begitu marah,aku menjadi sangat takut dibuatnya.
"Dia yang kalian semua tuduh sebagai wanita penghibur,wanita bermuka dua,atau sebutan sebutan yang tak pantas kalian sebut pada teman kalian sendiri ini, dia adalah istriku, istri sah ku."