***
"Kelly! lo kenapa Kel?" Manda langsung panik pas liat Kelly di lantai koridor. "Gua jatoh pinter, udh tau jatoh bukannya nolongin" ucap Kelly dengan emosi, "ya maap Kel, lagian lu jatoh posisinya kayak gitu" ucap Manda dengan senyum nya.
"Kel, Kelly! lo nga papa kan?" "Owh, cuma jatoh Raf. Nothing bad happened anyways" ucap Kelly dengan mudah.
"Aish, Kimmy lu bohong lagi" ucap Rafael sambil menatap dingin Kimmy dengan horror. Bulu kuduk Kimmy langsung berdiri dan Kimmy dengan takut langsung bersembunyi dibelakang Rani.
"Kimberly Alivia Putri, ga ada yang perlu lu khawatirin" ucap Rani dengan enteng. "What the hell, kak Rani ini Kimmy udah mau dibunuh ama abang and you said there's nothing to think off?" Kimmy tidak nyangka bahwa kakaknya akan begitu responnya. Nyatanya hampir setiap hari Rani merasakan tatapan horror Rafael.
"Emang si Kimmy ngomong apa sama lo?" Tanya Kelly penasaran. "Si Kimmy tuh ngomong lu pingsan ditangga akhirnya lo jatoh dari tangga" Rafael dengan terpaksa menjelaskan kepada Kelly. "Heh! Kimberly Alivia Putri! Omongan tuh doa cuy!" Omel Kelly pada Kimmy yang keliatannya tidak peduli dengan ucapan Kelly. "Bodo amat Kel" ucap Kimmy cuek. "Dosa hamba apa ya Tuhan sampe bisa punya kembaran nga ada akhlak seperti ini" Manda yang diam pun greget dengan sikap Kimmy akhirnya memutuskan untuk merapalkan doa. "Astaga Man gua punya akhlak" bantah Kimmy dengan cepat. "Lah gua kira lo membisu Man, gegara lo daritadi nga ada suaranya" ucap Aline mengusili Manda karna Manda sempat membisu, padahal dirinya sendiri juga diam sejak awal Kelly jatuh.
"Bacot lu, padahal daritadi lu juga nga ngomong apa apa sejak Kelly jatuh" Manda emang jago mengembalikan kata kata orang dengan lebih kasar. Inilah alasan mengapa tidak usah berdebat dengan Manda. "Bacot! So the point is Kelly jatoh, Kimmy bohong dan kalian berdua banyak bacot?" Tanya Rafael cuek. "Yes, and it's kinda useless" Rani dengan sikap cuek dan bahasa Inggris nya dia menjawab pertanyaan Rafael. "There's actually a point in this problem" "what it is Manda?" "That you're one step closer to hell with all that lying Kimmy" seperti yang kalian lihat Manda dan Kimmy saat berdebat menggunakan bahasa Inggris, mengingat mereka besar di Amerika bareng ayah mereka, inilah hal yang wajar buat keluarga mereka. "Lu pada ngomong apaan dah, gua g ngerti cuy" Eveline Chantika atau biasa dipanggil Eve emang satu satunya diantara The Seven Angels Squad yang tidak terlalu jago dalam bidang bahasa Inggris, bahkan dia memutuskan untuk tidur di tengah pelajaran bahasa Inggris. Tapi jangan tanya kenapa kertas ulangan Eveline selalu lulis dengan nilai 80 ke atas, tentu saja dengan menyontek dan bocoran soal ujian.
"Amanda!" Panggil seseorang dari jauh, Manda pun refleks menoleh ke belakang dan melihat Gilang jalan ke arah nya. "Nih pulpen lo yang gua pinjem tadi, gua balikin sekarang aja soalnya pulpen gua udah ketemu" Gilang pun mengembalikan pulpen milik Amanda. "Iya Gil, pantes tadi ada yang kurang pulpen nya gua lupa kalo gua minjemin buat lu juga" ucap Manda. "Ya udah, gua dipanggil ama temen temen gua ya disuruh ke kantin bayarin makanan mereka" "iya Gilang" setelah itu Gilang pun pergi ke kantin.
"Siapa tuh cowo?" Tanya Rafael begitu Gilang hilang dari hadapan nya dan bergabung dengan teman temannya. "Napa? Kepo amat" "heh lu ngomong ama cowo tadi manis, baik, sopan giliran ama abang nya langsung nyolot" Rani pun ikut ngoceh dengan sikap Manda. "Itu sia--" ucapan Rafael terputus dengan mendengar bunyi bel sekolah yang berarti jam istirahat habis.
***
"Gilang! Nanti pulang mau bareng? Tanya seorang cewe yang mendatangi meja Gilang dan Manda. Panggil saja dia Luna salah satu anak hits di SMA Trinity. Tepat setelah Luna berbicara Manda datang dan membanting bukunya ke meja. Gilang dan Manda emang duduk berbarengan satu meja dan jangan harap mereka selalu akur. Bahkan meja mereka ada meja paling berisik di kelas. "Eum.. Lun, keknya nga bisa deh pulang bareng soalnya gua ada acara keluarga nanti malem jadi harus siap siap dari pulang sekolah, kapan kapan aja ya?" Ucap Gilang berusaha tidak membuat Luna sakit hati. "Okay, kapan kapan ya. Udh janji nih" ucap Luna sedikit patah semangat. "Gebetan baru?" Tanya Manda cuek begitu Luna balik ke meja dia. "Nga tuh, lo cemburu ya?" Gilang menanyai Manda kembali. "Ngatuh, biasa aja. Kalo itu gebetan lo cepetan jadian, gua mau pejenya mekdi" "nahkan kebiasaan endingnya pasti makanan" ucap Gilang yang mulai hafal dengan sikap Manda. Kalo penasaran bagaimana Gilang Bagaskara dan Amanda Atalia Putri menjadi dekat, kejadiannya adalah..
***
"Baik anak anak, kita akan mulai pembagian mejanya. Sudah saya print denahnya duduk sesuai gambarnya ya, dan jangan rebutan" ucap bu Ella selaku wali kelas X - IPA1. Gilang dan Amanda mendapatkan meja dipojok tengah berdua. "Baru sekolah udah mimpi buruk aja gua" ucap Manda pelan karena kesal dapat tempat duduk bersama Gilang. "Harusnya gua yang ngomong begitu" timpal Gilang tidak ingin kalah.
"Semua pindah ke mejanya tanpa terkecuali" "tapi bu.." "iya? Kenapa Manda?" Bu Ella sudah memprediksi bahwa bakal ada yang complain tentang tempat duduk ini. "Kalo kita tidak mau duduk dengan teman semeja kita gimana?" Tanya Manda berusaha dengan sesopan mungkin. "Tidak bisa diubah, tempat duduk sudah diatur oleh sekolahan dan tidak boleh diganti kecuali ada kasus dengan teman semeja dalam arti di bully" bu Ella menjelaskan kepada murid murid yang lain juga. "Baiklah bu" Manda dan Gilang dengan terpaksa duduk bareng.
***
Belum ada sebulan sekolah pertemanan Amanda Atalia Putri dan Gilang Bagaskara langsung heboh diantara 1 sekolah. Bagaimana tidak Amanda Atalia Putri the most wanted girl di kelas 10 jurusan IPA dan Gilang Bagaskara the most wanted boy di kelas 10 bisa dekat dan mendekati couple goals. Banyak yang mendukung dan banyak juga yang tidak suka kedekatan Amanda dan Gilang. Tentu saja itu membawa ke khawatiran bagi sang kakak karena takut adeknya di bully.
"Manda! Ada yang ganggu lo nga disekolah?" "Nga kok kak, Manda nga kenapa napa" udah jadi rutinitas bagi Rafael dan Rani untuk menanyakan keadaan Manda sejak kejadian heboh itu, mereka ingin melindungi Manda sebanyak banyaknya. Kimmy? tentu saja dia jadi mata mata suruhan Rafael untuk melaporkan apakah ada yang menganggu Manda atau tidak. Bagaimana Kimmy mau? tentu saja karena disogok oleh Rafael, cukup 50 ribu per harinya Kimmy mau jadi mata mata.
"Hold on... Kimberly Alivia Putri! Uang siapa yang dimeja lu?" Manda curiga dengan keberadaan uang itu saat memasuki kamar Kimmy dengan niat pinjem tas. "Oh itu, gua abis malak abang makanya masih dimeja gua" ucap Kimmy santai sambil mengambil red fanta dari mini fridge nya. "Tumben si abang mau dipalakin. Minta red fanta dong Kim" pinta Manda. "Lah bukannya di mini fridge lu ada mini fridge ada fanta juga?" "Yang buat minuman rusak trus papa nga mau beliin yang baru gegara nilai gua jelek" "satunya lagi?" "Itu buat skincare gua" yups, Manda adalah pecinta skincare sampe punya kulkas khusus Skincarenya sendiri yang harus pisah dari yang untuk minuman. "Fine go ahead, just take the Fanta" "thanks"
***
"KIMMY! Bangun cuy udh mau telat sekolah!!" Ucap Manda sambil menggoyangkan tubuh Kimmy berharap ia bangun. "Lah kok lembek kayak nga ada tulang" ujar Manda, dan langsung meng angkat selimut Kimmy. "Pantes lembek ternyata..."
***
hai!! author balik nih kangen nga? selama ini nga ketemu inspirasi yang pas dan sibuk nugas.
secepatnya up lagi ya❣️❣️
biar author makin semangat teken tombol vote dan share wattpad ini ke temen temen kalian biar banyak yang baca yaa..see you in next part, good bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Zone [Slow Update]
Novela JuvenilAmanda Atalia Putri dan Kimberly Alivia Putri kembar yang born to be goddes, kemana pun mereka pergi selalu menjadi sorotan. Namun itu hanya cover luar nya, dibelakang kamera mereka selalu bersikap berisik, rusuh, dan yang pasti mereka adalah badgir...