⇝ ραят 1 ⇜

1.5K 133 107
                                    

Seekor serigala tengah berjalan-jalan di dalam hutan sambil menggoyang-goyangkan ekornya. Hidungnya tak berhenti mengendus-endus udara segara hutan. Serigala itu merasa senang karena sudah lama ia tidak bermain ke dalam hutan lebat sendirian, karena biasanya ia akan ditemani oleh salah satu temannya.

Namun, hari ini ia bisa bebas bermain tanpa larangan dari sang pack alpha. Serigala berbulu auburn itu tengah berguling-guling di atas tanah, dan tanpa ia sadari ada dua manusia yang tengah memerhatikannya dari kejauhan.

Manusia itu mencoba untuk bergerak perlahan, mengikuti pergerakan serigala yang sebisa mungkin tidak menimbulkan suara dari langkahnya. Di tangannya sudah ada senapan Remington 770 yang sudah ia arahkan tepat ke tubuh serigala itu. Jarinya juga sudah siap untuk menarik pelatuk danㅡ

Dor!

Peluru meleset menembak tanah, nampaknya kedua manusia itu mengumpat karena salah sasaran. Manusia bertopi hitam itu memukul kepala kerabatnya yang langsung ditatap tajam oleh pria di sebelahnya.

"Bodoh, bisa-bisanya meleset!"

"Serigala sialan itu terlalu banyak bergerak, jadi bukan salahku."

"Ck! Alasan!"

Kedua manusia itu sibuk berdebat dan tanpa mereka sadari, serigala berbulu auburn itu sudah menghilang dari tempatnya. Mendengar suara tembakan yang mengenai tanah disampingnya, membuat serigala itu menelengkan kepalanya, mencoba untuk mengendus-endus udara di sekitarnya dan ia mencium bau yang paling ia benci. Bau 'manusia'.

Serigala itu segera memutuskan untuk berlari kembali menuju village-nya. Sesampainya di depan village, ia langsung berlari menuju hood sang pack alpha. Ia mengubah bentuk dirinya menjadi manusia, lalu ia mengetuk pintu dengan keras. Beberapa saat kemudian, ia disambut oleh sang pack alpha, Seungwoo, dengan wajah dinginnya.

"Ada apa, Hyeongjun?"

"Rey!" ***

Pria bersurai merah maroon itu menatap bocah di hadapannya dengan alis kanannya yang terangkat. Kedua tangannya terlipat di depan dada, menampakkan otot dan urat-urat tangannya yang kokoh. Ia mengangkat dagunya, mengisyaratkan bocah yang dipanggil Hyeongjun untuk melanjutkan kalimatnya.

"Rey, ada manusia di dalam hutan!"

"Manusia? Apa maksudmu?"

"Iya, Rey! Tadi saat Jun ke hutan, Jun mencium bau manusia. Sepertinya mereka membawa senjata karena tadi Jun mendengar suara tembakan. Lalu, dengan cepat Jun kembali ke sini untuk memberi tahu Rey."

"Di mana letak mereka?"

"Di hutan dalam yang mengarah ke Utara, sepertinya mereka sedang mengincarㅡ"

"REY!!!"

Ucapan Hyeongjun terpotong oleh teriakan nyaring dari salah satu omega. Seungwoo dan Hyeongjun segera mengarahkan atensinya ke arah sumber teriakan. Mata Hyeongjun sudah membulat, sedangkan Seungwoo menggertakkan gigi hingga urat-urat di lehernya menonjol.

Emosinya sudah berada di puncak, sorot matanya menjadi tajam menatap para manusia yang berani masuk ke areanya. Di dalam tangan manusia itu sudah ada Byungchan dengan kepalanya yang ditodong dengan menggunakan Cal 25 Bullet.

"Rey, iㅡitu para maㅡmanusiaㅡ"

"Para manusia menjijikan! Berani-beraninya mereka menyentuh omega-ku!"

Erangan geram terdengar dari sang pack alpha. Seakan ingin mengoyak daging kepala manusia itu, Seungwoo beranjak menghampiri manusia yang berdiri menatapnya dengan tatapan jijik serta ingin membunuh. Semua warga kini sudah berbondong-bondong ke luar dari dalam hood, sedangkan Sejun dan Chan yang ikut mendengar suara kericuhan pun ikut ke luar.

PHEROMONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang