Om-om pedofil
Lo dimana?Bocil aneh
DibumiOm-om pedofil
Buruan, waktu ini lo kerjaBocil aneh
Universitas Karazen"Al pergi dulu ya ma," pamit Alvin.
Disisi lain, bersamaan keluarnya Kyla dari pintu gerbang. Ia mendapati seseorang dengan lengan panjang berwarna hitam memakai masker, topi yang serasa membungkus dirinya sendiri. Tak terlalu peduli, gadis itu memilih melewati seseorang itu. Sialnya, dia langsung di bopong masuk ke dalam mobil.
"Tolong!!! Lepassin saya!!!" Teriak Kyla.
"Diem lo," bentak seseorang yang juga baru saja masuk ke dalam pengemudi sambil melepas topi serta maskernya.
"Lo?"
"Kenapa?"
"Alay."
"Alay?"
"Ya alay banget pake ginian." Sambil menghampas masker dan topi.
"Gue gini karena gue gak mau image gue jatuh gara-gara harus jemput cewek jelek kek lo," kata Alvin yang dapat membuat Kyla terdiam.
Sekitar 1 jam di perjalanan membuat gadis itu merasa lelah dan akhirnya tertidur. Diamatilah gadis itu hingga tanpa sadar tangannya terulur untuk membelai pipi chubby milik gadis itu.
"Kalau gak jutek gini cantik juga," gumam Alvin.
"Eummmm," gumam gadis itu di sela tidurnya.
"Astaga, sadar Alvin." Sambil menepuk-nepuk pipinya sendiri. "Woi bangun woii, dasar kebo," teriak Alvin mencoba membangunkan Kyla.
"Dimana kita?"
"Apartemen gue, buruan turun mandi pake baju yang gue siapin. Dandan yang cantik."
"Buat apa gue dandan cantik?"
"Lo mau ngejatuhin image gue?"
"Hm..." sambil keluar mobil
"Sama satu lagi."
"Apa?"
"Tuh iler nempel sampai di pipi di bersihin juga," goda Alvin yang seketika membuat Kyla berbalik menuju kaca spion. Namun nihil dan itu dapat membuat Alvin tersenyum kecil ketika melihat raut wajah kesal Kyla karena dibohonginya.
***
"Dasar om-om kurang kerjaan. Masa sama anak kecil masih aja dikerjain," gerutu Kyla setelah selesai beres-beres. Bukannya keluar menjumpai Alvin, gadis itu memilih membuka korden untuk melihat pemandangan dari balkon.
"Woi jelek! Buruan," teriak Alvin yang dirasa akan mendekat. Membenarkan korden membuat gadis itu memiliki ide untuk membalas dendamkan kejadian tadi. Bersembunyi di balik korden membuatnya berpikir Alvin akan marah karena tidak dapat menemukannya. Tapi itu salah, baru saja memasuki ruang tengah, Alvin menemukan sesuatu yang janggal di balik sebuah korden. Mendekat, mendekat, dan terus mendekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Sebuah Kisah
Teen FictionAku mencintaimu. Tapi, kenapa kamu tidak memercayaiku? [April]