UN pun tiba, dan selama 4 hari itu Kyla meminta Alvin untuk tidak mengganggunya karena dia ingin fokus untuk masa depan. Alvinpun menghargai permintaan gadis itu. Sudah 4 bulan mereka menjalani kontrak ini dengan lancar walaupun kadang ada beberapa adu argumen. Namun, lambat laun mereka lebih santai dalam hal apapun. Kadang sudah saling mengerti karakter dan jadwal masing-masing.
Om-om pedofil Ujian lo hari ini udah selesai, Ayo kencan, gue jemput
Bocil aneh Kagak usah, share loc aja
"Tuh bocah masih aja jutek," gerutu Alvin sambil menggebrak meja kerjanya untuk meluapkan emosi
***
"Mau kemana Ky?" Tahan sebuah tangan yang lebih besar dari milik Kyla. Zen, ketua kelas Kyla.
"Perang sama playboy," balas Kyla yang membuat temannya mengerutkan dahi.
Setelah pulang, Kyla langsung siap-siap menuju kantor Alvin. Dengan memesan gojek, akhirnya Kyla sampai 30 menit kemudian. Seperti biasa, dia langsung menuju antai 11 tempat dimana Alvin berada. Tanpa mengetuk, gadis itu langsung membuka pintu.
"Dasar playboy," gumam Kyla pelan, tanpa peduli dengan keadaan, gadis itu langsung duduk di sofa sambil meminum coklat yang ia beli tadi.
"Buat gue mana?" Tanya Alvin yang tidak dihiraukan Kyla.
"Al pengen coklat juga? Aku buatin ya?" Kata Sherly, teman Alvin yang pernah mengundangnya ke pesta tempo lalu.
"Iya kak Sherly, buatin aja," kata Kyla.
"Baiklah tunggu sebentar ya sayang." Perginya Sherly membuat Kyla terkekeh kecil.
"Seneng?" Tanya Alvin.
"Maybe."
"Gue maunya coklat ini." Rebut minuman coklat dari tangan Kyla. Bersamaan itu Sherly pun tiba.
"Lah, kok itu sih yang diminum," kata Sherly dengan manja sambil mendekati Alvin.
"Cukup Sher, Kyla pacar gue, dan lo cuman mantan tunangan gue. Sekarang kita gak ada apa-apa," tegas Alvin yang dapat membuat Kyla terkejut. "Ayo pergi." Tarik Alvin kepada tangan Kyla yang hendak meminum coklat itu lagi.
"Keren om, gue kasih 2 jempol," kata Kyla ketika sampai di mobil.
"Idih cuman 2 jempol."
"Yaudah 4 deh. Nih." Cengir Kyla ambil mengangkat kedua kakinya di depan Alvin yang sedang fokus menyetir.
"Ini dimana om?"
"Sejak kapan lo manggil gue om?"
"Baru aja, cocok soalnya. Kan gue pakai baju gini, sedangkan om pake baju kantor." Mendengar penuturan Kyla, seketika jas hitam itu diganti dengan jaket warna merah kesukaannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.