PART 16

2.8K 419 5
                                    

Manik itu menatap, memuja satu sama lain dan saling melupakan bagaimana kehidupan yang mereka jalani, begitu juga dengan Jungkook yang kini terdiam, mendengar nama yang begitu indah dengan marga Kim yang mewah.

Jungkook pun tersenyum sebelum akhirnya, Jungkook tersentak dengan tubuh yang mundur kebelakang, menjauh dari pria itu dengan mata yang membulat sempurna.

Jungkook menelisik, menatap pria itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Nama Kim Taehyung yang selalu dipuja dan didengarnya setiap kali rapat pemegang saham ataupun acara akhir tahun dengan nama itu sebagai sponsor.

Pria dengan kekayaan melimpah dan juga tampan—Katanya. Karena Jungkook tak pernah melihatnya, foto itu selalu di blur oleh para wartawan sebelum dijadikan berita utama—pria mewah itu, kini berada disampingnya dan bicara dengannya ketika para pengusaha lain menunggu berbulan- bulan untuk mendapat jawaban.

"Kau yakin? Kau pria yang mengencani beberapa artis itu?! Heol—"

Entah apa yang membuat Jungkook mengeluarkan kalimat itu, hanya saja itu membuat Jungkook penasaran dibandingkan kebenaran identitas pria Kim itu, membuat Taehyung tertawa mendengar penuturan Jungkook dengan suara yang meninggi.

Mungkin jika itu bukan Jungkook, Taehyung berencana untuk menghancurkan karirnya, namun itu hanyalah Jungkook—Pemuda manis dengan mata yang berbinar namun juga kelam bersamaan.

Taehyung pun mengalihkan pandangannya, menatap dome yang begitu gelap jika lentera itu tak menyala disampingnya.

"Mereka terkadang menggunakan namaku untuk menaikan harga dirinya—Atau juga, untuk menarik investor agar menanamkan saham diagensi—" ucap Taehyung yang kembali melirik pada Jungkook .

"Aku tidak mengenalnya—Tapi, aku hanya akan membiarkan mereka—Itu tidak menguntungkan jika aku melaporkanya" ucap Taehyung jujur, membuat Jungkook terdiam dan terpaku pada iris berwarna hezel indah—jantungnya berpacu entah karena apa untuk saat ini.

Taehyung melompat, turun dari panggung membuat lamunan Jungkook terhenti dan memperhatikan gerak pria itu. Taehyung pun mengulurkan lengannya, menyelusup kebawah lengan Jungkook dan mengangkatnya perlahan.

Jungkook tersentak namun mengeluarkan suara pun Jungkook tak mampu, hingga dirinya kini berpijak disamping Taehyung dengan aroma lavender khas yang begitu candu, tengah mengambil lenteranya.

"Aku punya tempat menarik—Ayo" ucap Taehyung yang kemudian menggenggam pergelangan tangan pemuda berkulit ivory yang terasa dingin. Namun Jungkook tediam, sama sekali tak beranjak dari tempatnya.

Hal itu membuat Taehyung berbalik dan menatap Jungkook yang tengah menundukan pandangan begitu sendu disana—Oh Taehyung membencinya, jika pemuda itu merasa tak nyaman.

"Aku tak bisa—" gumam Jungkook yang kemudian mengangkat pandangan, menatap Taehyung dengan raut wajah kecewa dan kebingungan.

Jungkook ingin pergi—pergi sesuka hatinya menjelajahi dunia yang begitu besar, Jungkook pun ingin melangkah tanpa ketakutan akan kamera dan berita utama yang selalu mengejar.

Jungkook ingin juga kebebasan menerpanya tanpa ketakutan akan jatuh atau kematian yang selalu mengejarnya tanpa henti—Tidak masuk akal. Hingga Jungkook meneteskan air mata tanpa suara disana.

"Aku tidak bisa"

Jungkook kembali berucap begitu lirih dengan pandangan menunduk, membuat Taehyung melangkah mendekat dan mengankat dagu itu menggunakan jari jarinya hingga Taehyung menemukan manik hitam kelam dan penuh ketakutan.

WINTER FLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang