Pretend To

658 127 23
                                    

"Jadi lo beneran?"

Jennie tak sanggup menyelesaikan kata - katanya. Yang di tanggapi Joy dengan anggukan riang.

"Gue gak nyangka secepat itu?"

Joy menyeruput lemon tea nya tanda ia gugup. Jujur, mungkin ia bisa dengan lihai berbohong pada semua orang.

Tapi tidak pada Jennie.

"Ya, abis pengumunan best couple costum dia langsung nembak gue dan gue terima. Habis itu kita pulang bareng."

Jennie menatap sahabatnya dengan saksama "Really?"

Joy memalingkan wajahnya dan langsung menyambar telepon genggam nya untuk menghubungi Jaedan.

"eumhh Jen, gue udh di tungguin sama Jaedan di parkiran. Gue duluan ya! dadaaah!"

Joy langsung mengambil tasnya dan setengah berlari melewati koridor menuju parkiran fakultasnya.

"Hai." Ujar Jaedan.

"Aku lari - lari dari kantin umum sampai parkiran strakom cuma di sapa doang?"

Jaedan melirik cewek yang tertinggal dua langkah di belakangnya. "Terus maunya di apain?"

Joy terkekeh pelan "Kamu beneran gak pernah pacaran ya ternyata?" Jaedan menggeleng.

Joy berjalan dua kali lebih cepat agar menyamai langkah dengan cowok di depannya ini yang ternyata sia - sia karena kaki si cowok yang panjang.

Joy menyambar tangan Jaedan yang di tanggapi senyum kikuk.

"Gini caranya pacaran tuan Brahma, masa kita jalannya bareng tapi gak gandengan." Joy tersenyum Jahil.

Karena kalau di lihat - lihat, bikin cowok semacam Jaedan ini salah tingkah ternyata seru juga. Dan ngebuat Joy jadi pengen jahil terus - terusan. Apalagi mengetahui fakta bahwa Pangeran kampus satu ini ternyata se-kaku itu kalo sama cewe.

"Mau langsung pulang?" tanya Joy

Jaedan mengangkat kunci mobilnya lalu membuka pintu mobil untuk Joy.

"Lala, ikut aku berenang yuk!"

Joy mengernyitkan dahi setelah tahu kelakuan mahluk satu ini di luar nalar dan logika.

"Kamu pulang dulu, ambil baju salin. Terus ikut aku."

...

Jaedan duduk di tepi kolam sambil menunggu Joy mengganti bajunya.

Kolam renang umum yang biasa di pakai atlet untuk latihan ini memang milik orang tua Jaedan.
Sudah di lengkapi berbagai fasilitas agar menyamai tingkat internasional.

Tak diragukan lagi kalau memang Jaedan suka dan betah berenang di sini.

"La?" Jaedan menatap Joy dari atas sampai bawah. Pipi si cowok memerah saat mendapat pemandangan begini.

 Pipi si cowok memerah saat mendapat pemandangan begini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joy menunjukkan wajah penasaran "Kenapa?"

Jaedan mengubah mukanya menjadi sinis lalu nenatap tajam beberapa anak laki - laki yang sedang berlatih renang di sana dan ketauan memusatkan pandangan mereka pada Joy.

"Kamu, gak ada yang lebih terbuka lagi bajunya?" Tanya Jaedan sarkas.

"Lho? kamu bilangnya kan baju renang bukan bikini. Tapi aku bawa sih, apa aku ganti aja?"

Joy yang kelewat gak peka bertanya polos membuat Jaedan ingin mencubit pipinya yang gembil.

Jaedan meraih tas nya lalu mengambil kaos warna hitam miliknya dan di berikan pada Joy yang lagi bengong menatap air kolam.

"Nih pake."

"Kok gitu? aku kan udah pake baju renang."

"Cowok - cowok liatin kamu Lala, aku gak suka. Cepet pake." Jaedan masih jutek.

Berakhir lah Joy malah jadi kayak gembel karena berenang pake kaos kegedean milik cowok yang udah duluan nyebur itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berakhir lah Joy malah jadi kayak gembel karena berenang pake kaos kegedean milik cowok yang udah duluan nyebur itu.

"Jaee!"

Jaedan menengok "Kenapa?"

Joy cemberut sambil duduk di tepi kolam. "Aku ga bisa berenang." Jaedan tertawa pelan ia luluh juga kalo lihat pacar bohongannya gemesin gini. Jaedan pun menghampiri Joy.

"Kok ketawa sih?! aku pulang nih."

"Pulang sama siapa? orang kamu kesininya sama aku. Udah sini aku ajarin renang."

Joy yang masih cemberut pun menjulurkan tangannya. "Gendong."

Jaedan yang udah gemas dari tadi cuma ketawa lalu memposisikan tangan nya di pinggang Joy.

"Di gendong terus? ini mah bukan belajar berenang kali."

Joy cuma mendelik tajam dan semakin mengeratkan pegangannya saat mengetahui kalau Jaedan sudah punya ancang - ancang untuk meninggalkannya.

"Pokoknya kita musuhan ya kalo Jaedan tinggalin aku."

Jaedan tersenyum riang saat tahu ini bisa jadi kesempatan emas untuk menjahili Joy balik.

"Mas Jae!" Teriak seorang cowok yang memakai kaos biru.

"Eh Pak Ruslan."

Pak Ruslan ini adalah orang yang suka membersihkan area kolam renang. Sekaligus kepercayaan ayahnya Jaedan untuk menjaga kolam renang ini.

"Itu, ayahmu dateng ke sini nyariin kamu."

Jaedan cuma senyum. Emang senyum mulu dari tadi sampe giginya kering. Sebelum akhirnya tersadar apa yang barusan ia dengar.

"HAH?! AYAH KESINI?"

Pak Ruslan ngangguk.

...

Author Notes :

Sesuai janji aku kemaren, aku akan memberi tahu siapa Mas Mantan nya Mikaila.

(Drum roll)



Khatulis Eunwoo Sajahtara (Mas mantan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Khatulis Eunwoo Sajahtara (Mas mantan)

Maaf ya kalo gak sesuai ekspetasi...
ini sengaja biar kalian bingung pilih yang mana. Ganteng semua soalnya :)

I Love You but I'm Letting You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang