Bab 1

48 5 4
                                    

Sehun menghentikan petikan gitar nya setelah beberapa menit memainkan melodi menggunakan gitar kesayangannya.

Semua orang bertepuk tangan riuh mendengar melodi gitar yang dibawakan sehun

"Gilak tuh cowok keren banget naksir gue" , " iya gue suka ama dia ntar samperin minta foto" bisik bisik beberapa gadis remaja di bawah panggung

"Hallo guys apa kabar semuanya" teriak seorang hots yang bernama gilang dan seorang perempuan yang anggun dan menawan kak renata
"Whoaaa" teriak penoton kaum muda mudi yang antusias

"Ok sesuai janji malam ini kita akan memilih siapa yang akan menjadi juara pada malam hari ini tapi sebelum nya kita akan memperkenalkan 2 vinalis yang masuk ke babak ini satu 2 orang cowok ganteng yang satu bernama alex dan satu lagi bernama sehun mana tepuk tangan nya" itu suara kak renata pembawa acara wanita yang ngak mau kalah hebohnya sedangkan ke 2 pria yang dipanggil hanya sibuk dengan gaya masing masing.

"Baiklah renata kita ngak mau berlama lama kita akan membacakan hasil dari pemilihan kita semua yang ada di sini baiklah untuk pemegang juara ke 2 diraih oleh alexander" teriak kak gilang dan untuk poling tertinggi diraih oleh sehun lanjut kak renata

Semua orang bertepuk tangan dan tak berhenti bersorak gembira kedua peserta maju kedepan dan meraih beberapa nominal serta hadiah untuk kemenagan mereka.

Sehun yang terlihat tersenyum sedikit melirik ke arah alex dan mengulurkan tangannya "selamat bro"
Alex hanya memandang dan tersenyum pada sehun "basi" lanjut alex meninggalkan sehun.

Sehun memandang kepergian alex dan menurunkan tangannya ia pun tersenyum kecil memandang bunga yang ia genggam.

"Sehun" teriak seorang gadis yang sehun melirik sekilas ke arah wanita itu

"Kamu sehun kan" tanya gadis itu

"Aku Aurelia ooh ya permainan gitar kamu bagus boleh ngak kapan kapan ajarin aku" lanjut gadis itu

Sehun terdiam mendengar permintaan gadis itu

"Maaf gue ngak ada waktu"balas sehun cuek meninggalkan gadis itu sendiri

"Sehun bentar ini nomor aku" kata gadis itu sambil tersenyum senang

Sehun terlihat cuek dan meninggalkan gadis itu sendiri.

"Aurelia loe dari mana aja sih" tanya ayu sahabat aurelia

"Tuh sehun tadi bicara ama gue" ucap aurelia terlewat senang

"Kok bisa sejak kapan sehun cowok yang sedingin es mau bicara ama loe jagan bilang loe yang mulai deluan"

Aurelia membalas perkataan ayu dengan mengangguk

"Astaga aurelia loh jadi cewek jangan polo napa ntar dia mikir loe geer mau jadi pacar dia"

"Udahlah loe tenang aja percaya ama gue, gue tau batas kok" ucap aurelia membawa ayu pulang.

"Kak sehun" panggil seorang gadis kecil yang tak lain adik kandung sehun sendiri

"Sena udah makan belum" tanya sehun dengan suara yang sangat hangat

"Belum kak sena lapar" balas sena sambil memegang perutnya

"Panteaan kakak dengar bunyi keroncongan ternyata adik kakak lapar" tambah sehun sambil mencubit hidung adiknya

" kak sena ngak bisa napas" balas sena dengan pura pura ngambek

"Maaf sena kakak jahil" lanjut sehun sengan tertawa "ni makan dulu ntar keburu dingin" lanjut sehun meninggalkan sena

"Kak sehun" panggil sena

Sehun menoleh ke arah panggilan tersebut

"Kak makasih" ucap sena dibalas anggukan oleh sehun.

Sehun membaringkan dirinya di kasur yang sederhana walaupun sederhana tapi membuat sehun tetap bersyukur untuk semuanya. Entah mengapa sehun tersenyum mengingat seorang gadis datang menghampirinya apakah ia mengakui gadis itu cantik tapi perasaan nya bertolak belakang dengan pikiran nya tanpa sadar ia tidur terlelap dengan memikirkan gadis tersebut dia adalah Aurelia.

Papa pangil seorang anak gadis yang turun dari tangga dia adalah putri sematawayang stevan anugerah salah satu pengusaha terkaya di indonesia

"Pagi papa" sapa aurelia
"Pagi sayang" ucap papa

"Pak hari ini bapak ada jadwal ke rumah sakit pelita jam 08.00, selanjutnya mengikuti pertemuan dengan perusahaan yamahamoto jam 10.00, makan iang dengan client jam 12:00 jam 02.00 bapak ada pertemuan meeting penting sampai seleaai" tutur pak handoko

"Jadi papa segitu aja jadwal nya buat putri nya ada ngak jadwal khusus nya" sindir aurelia

Papa hanya memandang aurelia dengan sebuah senyum mudah dimegerti

"Baiklah sayang nanti malam papa mau ngajak kamu nonton konser melodi mau ikut ngak" tawar papa

"Papa love you papa tau deh kesukaan aku" balas aurelia memeluk papa nya senyum bahagia terpancar dari wajahnya.

"Pagi kak" sapa sena duduk di dekat sehun

"Kak hari ini sena ngambil raport tapi sena ngak dibolehin ngambil sendiri harus ada yang nemanin" ucap sena sedih

"Emang jam berapa dek" tanya sehun antusias

"Jam 10.00 gitu kak" jawab sena dengan mata berbinar

Sehun melirik jam tanganya "ooh ok lah ntar kakak temanin sena ngambil raport sekarang sena sarapan dulu biar ada tenaga"

"Kak sehun ngak makan??" Tanya sena

"Hm kakak masih kenyang" balas sehun

"Makan apa kak?" Tanya sena ulang

Sehun hanya terdiam dengan kata kata sena sebenarnya dirinya sangat lapar tapi mau gimana lagi kehidupan ekonomi yang pas pasan.

"Kakak makan roti kemarin kakak kemrin belli" alasan sehun

"Ooh" lanjut sena menikmati nasigoreng bikinan kakaknya.

"Dek ayo cepat ntar telat" ajak sehun pada adiknya.

Mereka pun meninggalkan rumah kecil mereka dan berangkat dengan mengayuh sepeda.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang