Kenalin nama gue Asya Devila Xavier. Gue baru pindah ke SMA Nirwana yg terkenal di kota. Sekarang gue lagi muter muter di koridor yg sepi kek kuburan.
Karena murid murid pada melaksanakan belajar mengajar. Bunyi bel masuk sudah beberapa menit yang lalu. Dan gue masih belum nemu ruang kaspek.
Rasanya tulang kaki gue remuk semua. Tanpa sadar di belokan gue nabrak seseorang sampe pantat gue nyium lantai.
"Aduh." Ucal gue nunduk ngelus pantat gue.
"Lo gak papa. Maaf ya gue tadi gak liat. Sini gue bantu." Orang yg nabrak gue ngulurin tangan buat bantu gue.
Gue raih tangannya tapi posisi gue masih nunduk. Jadi kagak tau muka orng yg nabrak gue.
Gue dongak dan.'Ya tuhan nikmat apa yang engkau dustakan. Kenapa ada malaikat yg nyasar di sini.'- batin gue.
"Halo. Lo gak papa kan?" Tanya nya.
"Oh gue gak papa kok."
"Lo murid baru ya."
"Hooh. Oh ya gue mau tanya lo tau ruang kaspek dimana."
"Oh. Tau. Mau gue antar."
"Lah emang lo kagak ada pelajaran apa."
"Gak ada. Gurunya gak masuk. Gue juga sekalian mau ke ruang guru."
"Lah kan gue mau ke ruang kaspek bukan ruang guru."
"Ruang guru sama ruang kaspek itu bersebelahan."
Gue hanya nggangguk. Kami berjalan beriringan di koridor.
"Nah ini ruang kaspeknya. gue duluan ya."
"Tanks." Ucap gue.
Gue ketuk pintu coklat didepan gue tiga kali.
"Masuk" Terdengar suaa dari dalam.
Gue pun masuk. Gue liat seorang pria tampan yg memiliki aura seorang pemimpin dengan laptop di depannya dan beberapa tumpukan kertas. Auranya buat gue jadi senggan.
'Gue kira kaspek nya bakal kaya om om perut buncit pala botak kinclong. Ini bener bener jauh dari bayangan gue.'-batin gue.
"Ayo silakan duduk."
Gue mengangguk dan duduk di salah satu kusi.
"Ada apa ya."
"Um saya murid pindahan dari luar kota pak."
"Oh kamu ya murid pindahan itu. Saya willy kaspek SMA Arwana."
Gue ngangguk.
"Nama kamu siapa."
"Nama saya Asya Devila Xavier."
"Kamu anak dari Rendra Xavier."
Gue ngangguk.
"Tenyata anaknya Rendra udah besar dan cantik ya. Saya itu sahabatnya orang tua kamu. Nah kamu masuk ke kelas XII IPS 2. Semoga betah ya nak."
"Iya. Makasih banyak pak." Ucap gue lalu memcium tangan pak kaspek dan berjalan keluar.
Gue mencari kelas baru gue. Gak lama soalnya tadi udah keliling sekolah dan udah ketemu ama kelas XII IPS 2.
Gue denger kelas itu tampak ribut. Gue ketuk pintu coklatnya tiga kali. Seketika hening. Dan seseorang membukakan pintu.
"Dia kan cogan tadi pagi."- batin gue.
"Oh lo yang murid baru tadi kan. Lo masuk kelas ini ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Asya Devila Xavier.
RomanceKisah cewek dan cowok single terhormat. Si cewek yg gak kenal cinta dan gak peka peka. Dan cowok yang gengsi dan selalu menyangkal perasaannya sendiri.