Asya seperti biasa tidur di kelas saat jam pelajaran.
"Itu murid di pojok siapa. Kenapa dia tidur di jam pelajaran bapak. Nia bangunkan dia." Bentak pak Dodi. (Pak bocin: botak licin) karean kepalanya yg botak nan kinclong. Tak aa murid yg lepas dari pengawasannya.
"Sya bangun. Asya." Nia mengguncang guncangkan tubuh Asya.
"Apa sih lo. Kan dah gue bilang jangan ganggu gue." Asya menegakkan kepalanya. Wajah dan matanya memerah menahan marah dan kantuk, rambut panjangnya agak berantakna, juga ada lipatan hitam di bawah matanya.
"Lo di panggil pak Dodi." Ucap Nia sambil menunjuk ke depan.
Asya mengikuti arah yg di tunjuk Nia disana pak bocin sudah menunggu dengn muka sangarnya.
"Ada apa pak."tanya Asya. Kemarahannya sedikit mereda.
"Out sekarang juga."
"Kenapa saya harus keluar. Saya salah apa?"tanya Asya yg belom ngerti situasi.
Varo yang duduk di depan Nia menepuk judat. Sedangkan Lina yg duduk sama Rio si kutu buku kelas. Lina hanya geleng geleng kepala.
"Dah salah. Pake nanya lagi. Dasar cabe." Ucap Ladis.
"SHUT UP YOUR MOUTC BITCHT!!" Bentak Asya.
Seketika kelas hening dan mencengkam. Ladis kelihatan pucat pasih dengan bentakan Asya. Emang ya tu anak gak ada kapok nya Pak bocin pun tak bisa berkata apa apa.
Asya keluar dari bangkunya dan berjalan ke depan. Dia menyalimi pak bocin. Sebelum keluar kelas dia melihat ke arah teman temannya dan tersenyum manis. Lalu keluar.
"Itu temen lo kenapa."tanya Varo yang masih syok.
"Mungkin obat nya abis. Makanya kumat." Jawab Nia ngelantur karena syok. Temen laknat emang.
Dan kelas kembali. Pak bocin melanjutkan pelajarannya.
****
Kring....
Bel istirahat berbunyi.
"Lin yok cari si Asya. Gue takut dia diculik Kocheng oren." Ucap Nia.
"Yang ada keknya Asya yg bakaln nyulik tu kocheng oren." Ucap Lina.
Mereka pun berjalan beriringan mencari Asya. Sahabat baru mereka yg suka molor.
Setelah keliling sekolah~~
"Hah. Kemana sih tu anak." Ucap Nia.
"Tinggal perpus yang belum kita liat." Ucap Lina.
"Yok lanjut."
Mereka pun masuk ke dalam perpus. Didalam perpus banyak rak yang di penuhi buku berjejer rapi.
Ada lima meja panjang dan beberapa kursi yg saling berhadap hadapan di setiap meja.
Perpus takaan SMA Nirwana memang sangat besar. Tapi jarang murid yang datang ke tempat keramat kek gitu.
Nia dan Lina duduk di bangku paling pojok. Mereka saling berhadap hadapan.
"Hah capek gue nyari tu anak." Keluh Nia. Yang diangguki Lina.
Mereka berdua masih ngosngosan dan tak sengaja kaki Lina menyenggol sesuatu. Lina nengok ke bawah meja dan...
"KYAAA." Teriak Lina.
Nia yang kaget segera menghampiri Lina.
"Ada apa Na." Tanya Nia.
"It..itu." tunjuk Lina ke bawah meja.
Nia pun melihat ke bawah meja. Dia pun kaget tapi tak sampai berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asya Devila Xavier.
RomanceKisah cewek dan cowok single terhormat. Si cewek yg gak kenal cinta dan gak peka peka. Dan cowok yang gengsi dan selalu menyangkal perasaannya sendiri.