Asya Devila Xavier.

05

Asya baru sampai di rumah setelah pulang dari warkop. Mamanya sedang di dapur membuat kue.

Mama Asya (Sarah) adalah pembuat kue yang enak. Tapi dari pada membuka toko kue. Sarah lebih suka order kue secara online. Alasannya karena ia tak mau menunggalkan Asya sendirian. Suaminya juga sering keluar kota atau ke luar negeri. Sarah gak mau jika Asya kurang dapat kasih sayang dari orang tuanya.

Ayah Asya (Rendra Xavier) adalah seorang CEO dari perusahaan 'Xavier group'. Yng menempati posisi pertama perusahaan terkaya di dunia. Biasanya Rendra walau sibuk dia tetap akan pulang untuk keluarganya. Tapi sekarang sudah hampir 3 bulan tidak pulang. Katanya keluar negeri. Pas Asya tanya kok papanya gak pulang mama Asya selalu jawab bahwa papanya sibuk sekali. Tapi Asya tau ada sesuatu. Soalnya mamnya jadi lumayan sering melamun.

Asya merebahkan diri di kasur sambil menatap langit-langit kamarnya yang berwarna drak blue. Dia punya segalanya. Tapi dia tidak merasa senang. Karena Asya sangat merindukan papanya.

Tring..

Ada sebuah notifikasi. Asya mengambil ponselnya yg bermerek Aiphon berwarna biru malam. Ada pesan di aplikasi Whats App miliknya.

082xxxxxxxxx
Seve

Asya mengkerutkan dahinya. Ia sama sekali tidak mengenal nomer siapa ini. Profile nya juga gak ada.

AsyaDevila.
Siapa?

Tak lama Asya mendapat balasan.

082xxxxxxxxx
Gue Razel.

Asya Devila.
Razel?

082xxxxxxxxx
Gue ketua kelas yang duduk di depan lo.

AsyaDevila.
Oh si vampir dari kutub utara.

Tanpa Asya sadari Asya bilang Reza balok es.

082xxxxxxxxx
Apa lo bilang?

Asya nepuk jidat baru sadar klo dia salah.

AsyaDevila.
Sory typo. Maksud gue su ketua genteng itu ya. Maaf ya ketua.🙇

082xxxxxxxxx
y seve nomer gue. Gue dh masukin lo ke group kls.

AsyaDevila.
Em bukannya gue kasihnya udah beberapa hari yang lalu ya. Kok baru lo masukin sekarang.

Vampir.
Gue lupa.

'Engteng banget ni anak ngomongnya.'-batin Asya.

AsyaDevila.
Lo gak minta maaf gitu ke gue.

Vampir.
G

AsyaDevila.
Lo gak ngerasa bersalah gitu.

Vampir
G

AsyaDevila.
Kok rasanya gye pengen nyakar muka tamvan lo.

Asya mematikan ponselnya karena kesal dengan ketua kelasnya itu. Asya terlelap dalam tidurnya.