bagian tujuh

12.2K 437 5
                                    

📃📃📃Happy Reading📃📃📃

"Sanggup bayar berapa kamu booking saya?"

"What!" batin Taera tak percaya.

"Ih Pak Boss jangan mikir aneh-aneh, saya cuma minta ditemenin doang kok, nggak niat macem-macem. Saya cuma takut gelap Pak Boss, dirumah nggak ada temennya semuanya pada pergi ke__"

"Nggak nanya!"

"Tahan Ra tahan!!" batin Taera menahan amarahnya yang hampir meledak dan bisa saja menghanguskan gajinya kapan saja.

"Mau kan Pak Boss, please ...!" Taera memelaskan wajahnya berharap Jungkook luluh.

Hening sejenak.

"Enak juga sih nginep, hmm ... boleh deh!" batin Jungkook.

"Oke saya mau, tapi jangan salah sangka! Ssaya mau hanya karna saya mikirin kalo kamu itu adik teman saya, jadi saya tidak enak. Nanti jika terjadi hal buruk padamu saya juga yang kena imbaskan karna saya juga yang nggak ngizinin kamu ambil cuti," ucap Jungkook, lagi-lagi Namjoon jadi kebawa-bawa.

"Makasih Pak Boss, makasih banyak. Pak Boss silahkan masuk."

"Oke, tapi kamu nggak minta saya tidur dikamarmu juga kan?"

"Kalo Pak Boss mau sih nggak papa, nggak enak kalo nyuruh Pak Boss tidur disofa."

"Tumben pinter ... ayo masuk kamar Saya ngantuk."

"Lah ini sebenernya rumah siapa sih?!" batin Taera jengkel.

Taera berniat menghidupkan lampu ponselnya untuk menjadi penerang menuju kamar namun sial, batrai ponselnya habis.

"Yah, ponsel saya mati Pak Boss."

"Bodoh, saya tidak bawa ponsel. Kamu ini merepotkan sekali sih!" kesal Jungkook.

"Tapi saya pengen terus direpotkan sama kamu!" batin Jungkook.

"Jadi gimana ni Pak, masa iya kita tidur diluar."

"Terpaksa kita masuk tanpa penerangan. Pegang tangan saya biar kamu nggak nyasar!"

Taera diam sejenak.

"Jangan mikir aneh-aneh, saya juga nggak maksa buat kamu pegang tangan saya."

"Eh iya-iya Pak Boss, saya pegang."

Perlahan Taera meraih tangan Jungkook dan menggenggamnya erat. Jungkook merasakan jika tangan Taera dingin, dia takut.

"Jangan takut ada saya," ucap Jungkook lembut tak seperti biasanya membuat Taera sedikit lebih tenang.

Mereka terus melangkah perlahan seraya meraba-raba.

"Aaagghh!" terdengar erangan dari Jungkook. Keningnyanya tidak sengaja terbentur dinding.

"Pak boss kenapa?"tanya Taera cemas.

"Tidak apa-apa, ayo lanjut jalan."

Setelah susah payah akhirnya mereka sampai dikamar Taera.

'Tub'

Akhirnya Listrik hidup, keduanya terlihat canggung saat melihat posisi mereka saat ini, Taera begitu erat memeluk lengan kekar berotot milik Jungkook.

Pipi Taera memanas malu, jantung merdetak lebih cepat sekarang, Ia dengan cepat melepas pelukannya.

"M-maaf Pak Boss, khilaf!" ucap Taera polos.

"Tidak apa-apa!"

"Pak Boss keningnya kenapa?" tanya Taera saat melihat kening Jungkook yang terlihat memar merah keunguan.

"Tidak apa-apa, tadi hanya terbentur dinding," kata Jungkook.

"Yaampun Pak Boss, yaudah Pak Boss tunggu disini saya ambilkan kain dan air hangat, biar dikompresin."

"Tidak perlu."

"Bandel banget sih Pak Boss, jangan bawel biar saya obatin."

Taerapun beranjak untuk mengambil kain dan air hangat membuat Jungkook tersenyum kecil.

"Makin cinta deh gue kayanya!" batin Jungkook.

Beberapa menit kemudian akhirnya Taera kembali dengan kain dan wadah berisi air hangat untuk mengopres Jungkook.

"Sini Pak Boss, biar saya obatin."

Dengan perlahan Jungkook mendekatkan wajahnya pada Taera, Taera bisa merasakan nafas Jungkook menerpa wajahnya, jantungnya kembali merdetak tak karuan lagi.

"Ehemm ... cepat obatin!" ucap Jungkook tiba-tiba membuat Taera tersadar dari lamunannya.

Dengan lembut Taera mengompres Kening Jungkook.

"Sssttt!"

"Jangan lemah Pak Boss."

"Berani sama saya!"

"Eh ... enggak-enggak Pak Boss!"

"Diam dan obati saja!" cetus Jungkook.

"Udah dibaikin kelunjak ni es batu!" batin Taera kesal.

_TBC_

Jangan lupa votmen💜

Follow,

Ig:@mutiara_sagala04
Ig fake:@bts_yadong07
Wa:081371868113

MY PERFECT🔞 (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang