02

469 36 1
                                    


Saat pulang sekolah tiba, Aretha dan Maira mampir di sebuah cafe yang terletak di seberang jalan. Maira setuju tidak suka disini.  Tapi, demi sahabatnya apapun akan di lakukannya.

Aretha terus menerus berceloteh tentang kehidupannya, mulai dari baju, sepatu rumah semuanya yang masih serba kekurangan terus dibacanya.

Huffth

"Ret, kita pulang yuk disini udah banyak cowok cowok. " ucap Maira seraya menatap  ke sekeliling mengitari sudut cafe yang ditempati oleh kebanyakan pria.

Geng motor pula

"Lo mah, disini ini cuci mata cogan kayak mereka itu adalah anugerah terindah. " balas Aretha cuek.

Maira mulai gelisah takut akan Aretha digoda oleh para pria disini.

Tapi yang membuat Maira bergerak semakin gelisah adalah kedatangan Fathir dan gengnya. Geng BLACK KILLER. Mereka berjalan ke Arah meja Maira dan Aretha.

"Hay beb, kog kesini? Nge-stalk IG aku ya sweet banget sih." Ucap Riko menggoda Aretha, sedangkan Yang digoda menampakkan wajah jijik.

"Ehh Ada Maira Humaira si Humaira Istri Rosulullah. " Riko berbalik menggoda Maira serta mendapat senyum simpul dari perempuan berhijab itu. Maira mencuri pandang kepada Fathir yang duduk tenang seraya menatap Maira juga.

"Kalian ngapain sih kesini? " tanya Aretha dengan nada cuek.

"Lo nggak usah munafik, lo senengkan kalau Fathir disini. .Gue dah Apal Sama Lo." Cibir Vanno kepada Aretha yang cemberut.

Tunggu tunggu!

Maira menatap mata Aretha yang seperti tersipu malu mendapat candaan dari sahabat Fathir.  Kesimpulannya Fathir memiliki hubungan spesial dengan Aretha.  Maira tertunduk sedih menahan perasaan tidak terimanya, ia tidak akan pernah merusak kebahagiaan Aretha meskipun melibatkan perasaannya.

"Thir, kita Jalan yuk kapan kapan. Aku pengen sepatu baru. " ucap Aretha meminta kepada Fathir yang hanya mengangguk.

"Hadeuuhhh Matre lo Tha," komentar Vano yang membuat Aretha Emosi.

"Cuma cowok kere yang bilang cewek itu Matre Dasar, Thir lo gapapakan aku minta? " Aretha bergelayut manja di lengan Fathir. Cowok itu hanya mengangguk dan tersenyum simpul.

Maira tampak semakin sedih.  Kenapa harus sehabatnya yang mencintai Fathir.  Cowok itu cinta pertamanya, tapi sudah tidak Ada kesempatan bagi Dirinya. Ahh memang dunia ini sangat kejam.

Maira bangkit dari tempat duduknya izin untuk pulang duluan.

"Kog buru buru Mai, lo nggak suka Kalau ada kita? " Tanya Vano dengan tingkah Konyolnya.  Maira mencoba tersenyum.

"Belum Sholat Ashar, jadi Aku pulang Duluan ya.  Kalian jangan lupa Sholat Retha kamu juga. " peringat Maira yang mendapat Anggukan Antusias dari Mereka semua.

"Siap Sayang. " ucap Riko dan Vano serempak seraya tertawa.

"Oke Ra," ucap Aretha

Maira keluar dari Cafe.

"Gile tuh Cewek Alim banget, Pengen gua nafkahin. " Riko dan Vano kembali tertawa.

"Gua bakal jadi stalker nya Maira mulai sekarang. " Putus Riko seraya tersenyum Bangga.

Fathir menatap kepergian Maira dengan Kecewa.  Ahh tidak tidak ini Hanya kesalahan teknik, tidak mungkin dirinya tertarik pada wanita Tidak ada Body.

🌸🌸🌸🌸

Maira mencoba menelpon Papanya, Namun Papanya sedang Ada pertemuan dengan kolega bisnisnya.

setetes jiwa Syurga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang