Humaira merebahkan tubuhnya setelah selesai sholat isya' merasa lelah jiwa dan batinnya.Dengan gerakan malas, ia meraih handphonenya yang berada di atas bufet di sebelah kirinya. Membuka media sosialnya dengan niatan ada teman penghilang bosan.
Aretha_zyn memposting foto terbarunya!
Tangan Maira terarah untuk memperdalam apa yang didapatnya tadi.
Apa?
Tidak tidak ini. .Retha sama Fathir. .ahh
Maira mencoba menahan airmata yang mulai merembes keluar dari pelupuk matanya.
Di postingan Aretha terdapat, foto Aretha dengan. .dengan ahh dengan Fathir mereka berpelukan di dalam bioskop. Dan sangat mesra.
"Ahh Maira nggak kuat. " ucapnya seraya memegang dadanya. Serasa dunianya tidak seseru sebelumnya.
Perempuan itu bangkit dari tempat tidur, lalu berjalan keluar kamar menuju ruang keluarga yang ada beberapa orang termasuk sanak family.
"Ehh Cucu Oma apa kabar sayang, Oma kangen sama kemanisan kamu. Kog belum tidur? " suara Raisa--neneknya yang menyapanya dengan suara riang.
Maira memeluknya melepaskan kerinduan.
"Jadi, cuma Oma aja nih yang di peluk. Eyang juga pengen di sayamgkangenin." Tegur pria paruh baya duduk di samping Ayahnya. Bram --Eyang kesayangannya.
"Eyaangggg. ..Maira rindu Eyang Papi. " Maira memeluk sangat erat mereka.
"Mai, kog belum tidur besok sekolah kan?" Tanya Zelfan. Maira menoleh dan tersenyum simpul.
"Yah, ada yang mau Mai bicarain."
Hening!
"Apa sayang? " kali ini suara sang Bundanya.
"Gini. Maira mau sekolah di luar negeri." Ucap Maira akhirnya. Dengan segala tenaga ia berusaha mengucapkan kalimat itu.
Semuanya diam.
Satu detik
Dua detik. .." kenapa? " tanya mereka semua. Maira semakin bingung dan bimbang.
"Mai, kalau kamu ada masalah bukan itu jalan terbaiknya masih banyak lagi jalan." Ujar Arumi. Memang Anaknya tidak menceritakan tentang masalahnya, tapi insting seorang ibu lebih kuat. Juga Arumi pernah merasakan rasanya lari dari masalah. Itu sia sia.
"Maira pengen sekolah disana kan ada tante Maria, beneran aku nggak ada masalah. " katanya.
Zelfan menatap anak bungsunya lalu beralih menatap Kedua orangtuanya yang hanya diam, karena mereka tau dimana yang harus mereka bantu dan dimana yang harus mereka pasrahkan. Toh ini Zelfan sudah punya anak masa ngga bisa mikir.
"Nanti kita bicarakan lagi, kamu tidur dulu ya. " Ucap Arumi mengerti dengan apa yang di pikirkan suaminya. Pasti dia menimbang banyak Alasan terkuak.
"Yaudah iya. Assalamualaikum semuanya." Maira berlari menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya.
"Aku nggak bisa ngelepas Anak perempuanku di luar apalagi di negara orang. Aku trauma. " suara Zelfan lirih. Arumi mengerti jelas, suaminya hanya takut Maira melakukan tindakan yang tidak seharusnya.
"Kalau memang keputusan Maira kita bisa apa, lagipula Maira bisa tinggal sama tantenya. " akhirnya Bram membuka suara. Zelfan menghela nafas kesekian kalinya.
"Yusudah. "
🌸🌸🌸🌸
Keesokan harinya. ...
KAMU SEDANG MEMBACA
setetes jiwa Syurga
Romance28-feb-20 ~HUMAIRA~ Mencintainya bukan berarti dia harus milikku aku mencintainya karena dia apa yang ada mimpiku. ..tuhan tidak mengkhianati mimpiku, tuhan mengabulkan untuk aku merasakan yg namanya jatuh cinta. ..tuhan menghalangi waktuku, mungki...