Prolog

1K 48 2
                                    


"Kita sahabat Yakan? " tanya Maira kepada Aretha yang duduk di sebelahnya. Mereka duduk di bangku taman sekolah dasar sedang menunggu Jemputan.

"Iya."

"Yeayy. .. Kamu mau sekolah dimana Smp sama SMA nya? " Maira mulai gelisah takut tidak sesekolah dengan Aretha. 

"Gatau juga." Jawabnya singkat. Maira mengangguk angggukkan kepalanya.

Dud!

"Aww. .."Maira meringis memegangi kepalanya yang tertimpa bola. Aretha yang khawatir mencari sumber masalah. Ia membalikkan badannya dan menemukan tiga orang anak laki-laki yang berdiri dengan tertawa penuh kemenangan, tapi satunya hanya diam dan menatap datar wajah Aretha.

"Ehh kalian sini kalau berani. " Aretha berteriak lantang, karena merasa tertantang tiga anak laki-laki itu maju.

"Sudah sudah kita pergi." Anak yang tadi diam melerai temannya yang hampir beradu jotos dengan Aretha. Mereka langsung pergi dari hadapan Aretha.

"Pengecut." guman Aretha seraya berjalan kembali ke Maira yang masih menahan sakit di kepalanya.

"Retha kamu gapapa?" Bukan Maira yang bertanya tetapi Lana --kakak Maira.

"Gapapa. Mereka cemen banget. "

"Mereka memang biang onar Si Riko, Vano, sama Fathir.  Tapi Fathir nggak pernah setuju dengan apa yang di lakukan oleh temannya." Jelas Lana.

"Jadi yang sok cool itu Fathir? " tanya Aretha dengan wajah Tidak suka lain dengan Maira yang tersenyum malu malu.

"Iya. "

🌸🌸🌸🌸

Hari ini 28-feb-20

Dari pertama aku ketemu dia, aku suka astagfirullah maira khilaf

Maira imut 😛

Maira menutup Dairy kecilnya lalu menyimpannya di laci meja belajarnya. Ia terkekeh membayangkan wajah pria yang bernama fathir.  Dia adalah cinta pertama maira. .

Dia sudah menceritakan kepada Ibunda nya. Tapi, tidak menyebutkan namanya.  Karena maira mau tuhan yang tau rahasianya.

Tok tok

"Maira." Suara Lana dari balik pintu.  Maira berdecak kesal dengan tingkah  kakaknya.

"Apa?" Jawabnya malas. 

"Ada tante Menti sama Semuanya. "

Mata Maira hampir keluar.  Terkejut luar biasa Orang yang di rindukannya berkumpul hari ini.

Mereka berlari menuruni tangga untuk menuju ruang tamu. Namun, langkah Maira terhenti saat semua orang bersuara membicarakan masalah serius.

"Kak, berhenti. " titah Maira pada Lana.  Laki-laki itu mengikuti perintah adiknya.

"Renata? Bagaimana kabarnya Ren?" Suara Yusuf  bertanya pada Reno.

"Belum ada kabar.  Nama putriku masih aku simpan. " Reno mengeluarkan kertas bertuliskan nama seseorang.

Aretha kanza Zayna

"Nama bagus Aretha. " ucap Yusuf.  Zelfan tersenyum simpul.

Maira mengernyit Aretha itu nama sahabatnya. Terlalu penasaran Maira berlari ke arah semuanya.

"Ayah." Panggil Maira.

Semuanya terperangah menatap gadis kecil berhijab yang berlari ke arah Zelfan.

"Jangan lari Mai, " ujar Arumi memperingati.

"Renata siapa? " pertanyaan Maira mampu membuat semuanya terdiam . Zelfan tersenyum lembut mencoba tenang.

"Istrinya om Reno. "

"Om Re---"

"Maira. . Tante rindu sini sayang. " Menti memotong pertanyaan Maira.  Perempuan itu memeluk erat Maira yang dirasa gemas.

"Maira juga rindu tante. " Maira berkali-kali mencium Menti.

"Maira ini adeknya kangen sama kamu loh. " Aisyah ---istri Yusuf memanggil Gadis kecil itu. Maira kegirangan, sifat penyayang Arumi turun kepada Maira.

"Tente Ais tau gak. .. Maira punya sahabat Dia baik. .. bunda sama Ayah juga tau kog....." maira mulai bercerita panjang lebar tentang sahabatnya.  Sampai ketukan pintu membuyarkan kehusyuan mereka.

"Assalamualaikum pak ustad. "

Zelfan bangun dari duduknya untuk menemui santrinya.

"...."

"Ini ustad Gus Lana hampir ketabrak tadi sama temennya cewek. "

"...."

"Saya balik ke pondok ustad.  Assalamualaikum. "

Zelfan membawa Lana ke dalam menemui para saudara-saudaranya.

"Kenapa Mas?" Tanya Arumi. 

"Banyak main. " jawab zelfan cuek.  Pria itu memang cuek jika banyak orang, coba saja tidak ada orang pasti pria itu sangat manja.

Semuanya kembali berbincang dengan normal. Maira bermain dengan Maria --adek dari Zelfan Ayahnya.

"Aunty  pengen tau gak.  Aku punya sahabat dia baik tapi nggak pake hijab.  Dia jago bela diri.  Dia nggak punya orang tua tinggal sama neneknya. " Maira bercerita dengan mahirnya.  Maria hanya tersenyum untuk menanggapi keponakannya.

Mari mulai hidup yang sebenarnya.




....

Assalamualaikum.
Kita ketemu lagi di cerita kedua dari Jodohku. . Yang baca ini diwajibkan baca Jodohku dulu biar tau Alurnya 😊

Kalian semua pasti nunggu cerita ini.  Part ini cuma prolog. .. cuplikan aja dulu. .

Votment beb. .. yang banyak.  Comentnya yang positif okee. ...

Setetes jiwa syurga

Di mulai 😅

Tepuktangan dulu

Prok
Prok Prok 👏👏👏👏

Selamat malam beb

setetes jiwa Syurga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang