One

99 28 5
                                    

Happy Reading 🔥
.
.
.
_

-_-_-_-_-_-_-_-_


Author POV

"Asyaaaaa!! bangun Sya, ini udah jam 8 lho! nanti ketinggalan pesawat",

Teriakan menggelegar disepenjuru kamar, membangunkan seorang gadis cantik yang masih bergelut dibawah selimut empuknya.

"Hoaaamm",

Gadis itu yang tak lain bernama Asya, menguap sambil mengucek-ngucek matanya yang sedikit sembab.

Ceklek

Pintu dibuka, menampilkan sosok wanita yang masih terlihat cantik walaupun kulitnya sudah sedikit keriput.

"Bangun Sya, kamu gak mau pulang ke indo? Mandi sana, Oma udah siapin sarapan dibawah",

Wanita itu terus berbicara tanpa menyadari bahwa sang lawan bicara kembali terlelap dibawah selimutnya.

"ASYA!!",

Wanita itu berteriak memanggil nama  cucunya saat menyadari kalau sang empu kembali terlelap.

Brukk

"Aww!!",

Sangking terkejutnya, Asya yang mendengar teriakan omanya langsung berdiri dan ambruk di lantai.

Asya meringis mengusap-usap bokongnya yang nyeri bercampur panas.

"Sshh, Oma sih teriak-teriak, bikin kaget aja, sakit nih ssh",

"Yah kamu salah sendiri, Oma suruh bangun tapi gak bangun-bangun",

Elina–oma Asya berkacak pinggang menatap Asya. Sementara Asya Sendiri cengengesan tidak jelas.

"Iya-iya Asya yang salah, Asya ngalah Iyah, yodah Oma keluar aja, Asya mau mandi",

"Buruan, nanti telat",

"Iyaaaaaa",

Elena keluar dari kamar gadis itu, tak lupa ia menutup pintunya.

Asya yang tak melihat punggung omanya lantas berdiri, lalu berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi.

✨✨✨

"Good pagi all!!",

Asya menyapa seluruh orang yang berada dimeja makan, lalu mendudukkan dirinya di kursi yang kosong.

Mendengar penuturan bahasa Asya yang bercampur, Oma opa dan Adelard hanya mendengus, sudah biasa.

"Iya pagi",ucap ketiganya.

"Ya udah yuk makan",

Semuanya makan dengan tenang, keheningan melanda selama sarapan berlangsung. Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Kadang pula dibumbui dengan perbincangan kecil.

〰〰〰〰

Asya beserta yang lainnya sudah sampai di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy. Mengantarkan kepergian Asya menuju Indonesia.

"Oma, opa, kak Tino", ucap Asya.

"Asya bakal kangeeen banget sama kalian",lanjutnya.

"Oma juga pasti kangen banget kok",
Jawab Elena sembari memeluk dan menciumi pipi Asya.

Frozen HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang