Malam Berdetak Sunyi

387 8 0
                                    

Malam memelukku dalam sunyinya.
Memisahkan antara canda dan candu.
Aku pun tak tahu menahu akan pelukan tanpa sebab itu.
Namun hangat begitu ku rasa.

Akankah kau datang hanya mengisi kesunyian hati.
Ataukah sampai pena berhenti menari di atas kertas putih?
Sampai para penyair berhenti berdzikir?
Sampai sajak kehabisan kata?

Sungguh berdetak sunyi
Diam membuatku berlabuh jauh
Sejauh hati tersentuh kalbu
Sejauh jemari menyisir tangis
Sejauh sepatu kaki bersanding

Ah, Fatamorgana cinta.

Umar Faruk
Nurul Jadid, 6 Maret 2020

PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang