BREAKFAST MATE
EPISODE 2***
I never thought that love could feel like this.
***
"Chi, si Natya ini lagi nyari gedung buat kantornya. Teman kamu kalau nggak salah jual gedung, kan?" Alena memulai obrolan ketika makanan mereka baru saja datang.
Di depan Natya, ada sebuah soto ayam yang wanginya menggoda untuk segera dimakan. Tetapi, mendengar Alena membicarakan soal gedung yang memang rencananya ingin Natya beli, membuat Natya memilih menunda acara makan untuk dirinya sendiri.
"Oh, iya. Waktu itu si Rega mau jual. Tapi dia nggak tahu jadi atau nggak. Lo mau gue bantu kontakin Rega, nggak. Nat?" tanya Archi pada Natya.
Natya mengangguk senang, "Boleh, Chi." Natya tersenyum sembari mengambil sendok untuk memakan sotonya yang mulai sedikit dingin. "Btw, nama pemiliknya siapa?"
"Namanya Rega. Rega Bastian." Ujar Archi. Natya hanya manggut-manggut sambil melirik Genta yang juga memesan soto ayam sama seperti Natya. Tapi, laki-laki itu hanya fokus memakan makanannya tanpa berniat untuk mengganggu obrolan antara Natya dan Archi.
"Nat, lo emang niatnya mau pindah kantor pusat atau cuma mau bikin kantor cabang?" Alena kini menimpali obrolan antara Natya dan Archi lagi.
Sembari memakan soto ayam yang dipesannya, Natya membalas Alena. "Gue rencananya mau pindahin kantor pusatnya, jauh banget kalau harus bolak-balik Jakarta-Paris."
Alena hanya ber-oh ria. Berbeda dengan Alena dan Archi yang sibuk mengobrol dengan Natya, Genta hanya diam memakan makan siangnya. Dia seperti tidak tertarik dengan obrolan diantara mereka.
"Lo tinggal dimana sekarang, Nat?" Alena mengambil tisu yang ada di hadapannya lalu mengelap bibirnya.
"Masih di Melati kok," ujar Natya. Mata Natya melirik Genta yang masih diam saja. Kali ini, ia sudah menghabiskan satu porsi soto ayam miliknya.
"Eh, berarti lo juga satu apartemen sama Archi dong." Natya menatap Archi yang sama tidak percayanya.
Archi langsung menyahuti apa yang Alena katakan barusan, "Lho, tapi kok gue nggak pernah lihat lo?" Natya hanya nyengir.
"Dia ini, baru aja balik dari Paris, habis wisuda. Pulang kesini aja terpaksa," Natya hanya diam saja menyibukkan diri dengan memakan makanannya. "Btw, kayaknya lo dulu pernah dijodohin gitu kan, Nat?"
Buru-buru Natya mengambil air mineral yang tadi sempat dipesan Natya. Ia tersedak karena mendengar Alena yang mulai membahas soal perjodohan. Merasa lebih baik, Natya kembali menaruh air tersebut di tempat semula. Lalu melempar tatapan ganas kepada Alena yang hanya tertawa di sebelah Archi.
"Lho, kok bisa samaan sama lo, Ta. Lo dulu juga sempet di jodohin juga, kan?" Kini Archi malah menanyakan kepada Genta dengan keheranan. Bisa-bisanya dua orang di depannya memiliki masa lalu yang sama.
Dunia orang seperti Natya dan Genta ternyata penuh perjodohan dan drama.
"Tapi, Nat. Mantan tunangan lo, nyesel nggak ya?" tanya Alena dengan polosnya.
"Kok, lo malah nanya gue?" protes Natya kemudian.
"Emangnya, lo belum ketemu dia lagi?"
Astaga, Alena. Mulut lo pengen di sumpel atau gimana sih?
Kini Natya cuma bisa protes di dalam hati.
"Eh, kalo Genta malah bersyukur banget kehilangan mantan-nya." Mendengar Archi bicara, Natya kembali fokus melihat wajah Archi. "Mantannya berisik banget, coy."
YOU ARE READING
Breakfast Mate
RomanceSINOPSIS Usai menempuh pendidikan sembari menjalankan bisnis di Paris, Natya akhirnya memilih kembali pulang ke Indonesia atas perintah Mamanya. Kebebasan yang ia rasakan di Paris, terpaksa harus hilang setelah ia pulang. Natya yang sudah dipus...