(11)

820 83 31
                                    

Happy reading!

🌙

Hari berkemah pun tiba. Seluruh murid datang ke sekolah dengan wajah cerah. Tas berisi perlengkapan berkemah telah melekat rapi pada masing-masing punggung pemilik. Supir bis sekolah dengan santai menunggu kelengkapan para murid agar bisa melajukan bisnya.

Kamu, Junkyu, Jeongwoo, dan Haruto mendapatkan bis satu. Kalian segera meletakkan tas di bagasi atas, lantas menentukan pembagian tempat duduk. Hasilnya adalah kamu bersama Junkyu, Haruto bersama Jeongwoo.

"Aku enggak sabar!" Bisikmu kepada Junkyu.

Junkyu tersenyum kecil. "Iya, pasti akan menyenangkan."

Lima belas menit kemudian, bis melaju menuju tempat perkemahan. Selama di perjalanan, bis ribut oleh teriakan-teriakan antusias para murid, ditambah supir bis menyalakan karaoke di dalam bis, membuat banyak orang berebutan ingin mendapatkan mic untuk bernyanyi. Tetapi, perebutan tersebut dimenangkan oleh Yedam dan Jeongwoo, duo suara emas kelas.

Sebenarnya Junkyu juga memiliki suara emas, namun yang mengetahui bakat Junkyu hanyalah kamu seorang.

"Kita mau nyanyi apa?!" Sahut Yedam pada seisi bis.

"SARANGEUL HAETTA AJA YANG DUA PERSONILNYA MIRIP ABANG HARUTO DAN (Y/N)!"

Kamu dan Haruto dibuat mendelik bersamaan.

"Boleh, tuh!" Jeongwoo tersenyum lebar, kemudian menyikut Yedam. "Mau enggak, Dam?"

Yedam mengacungkan jempol. Ia menghampiri sopir bus untuk meminta tolong dinyalakan lagu love scenario. Tidak lama kemudian, musik mengalun indah, mengundang semuanya turut menggerakkan badan dari kursi masing-masing, bahkan beberapa bergoyang di jalan tengah bis.

Yedam menyanyikan pembukaan lagu.

[YEDAM] "Sarangeul haetta uriga manna
jiuji mothal chueogi dwaetda
bolmanhan mellodeurama
gwaenchaneun gyeolmal...."

Jeongwoo berlari ke arah Haruto, menyeret Haruto keluar dari tempat duduk dan menyerahkan mic-nya.

"Eh, apa-apaan nih?" Tanya Haruto yang kaget disodorkan mic.

"Lo rapnya!"

"Gila lo, enggak mau!"

"Harus! Buruan nih, sebelum part rap dimulai."

Haruto memejamkan mata sebentar, lantas menyeringai lebar dan merebut mic dari genggaman Jeongwoo.

[HARUTO] "Ei gwaenchanchimaneun ana
ibyeoreul majuhandaneun geon
oneurieotteon uriye eojee deoneun naeiri eobttaneun geon
apeugin haedo deo kkeureosseum sangcheoga deotnanikka ye
neol saranghaetgo sarang badasseuni nan igeollo dwaesseo...."

Seisi bis bersorak riang menyambut rap Haruto. Terlebih para kaum perempuan, mereka histeris sendiri mendengar suara berat Haruto. Sementara kamu hanya mampu menahan senyuman dan teriakan, malu jika harus menunjukkan kepada orang lain bahwa ia pun penggemar suara berat Haruto.

Lagi pula, siapa sih yang dapat menolak pesona suaranya?

"Mau teriak enggak usah ditahan kali," goda Junkyu. "Harutonya juga pasti senang kalau kamu teriak histeris kayak perempuan lain."

Kamu tertawa kecil. Memang hanya Junkyu yang paling mengerti dirimu.

"Malu, ah. Juga takut Haruto jadi tambah kepedean," katamu.

"Ya elah," Junkyu mengacak-acak rambutmu. Gemas.

[JEONGWOO] "Na saragamyeonseo gakkeumsshik tteooreul gieok
geu ane nega ittamyeon geugeomyeon chungbunhae...."

You or him? | HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang