Chapter three!

29 3 0
                                    


23:45 PM

"Dek bangun. Udah sampai"

"Kenapa mba?"

"Bangun dek udah sampai"

"Ah? Ndee mba"

Gue bangun dan segera keluar dari mobil mas. Gue menatap sekeliling yang terlihat sangat asing bagi gue karena ini pertama kalinya gue ke Tokyo. Langit malam Tokyo yang sangat indah di tambah dengan gemerlap lampu lampu dari gedung pencakar langit yang ada di sekeliling apartemen ini.

"Pertama kali dek?"

"Iya mas hehe"

"Yaudah ayo naik"

"Koper aku?"

"Udah di bawain kok dek"

"Ohhh oke"

Mba merangkul gue buat masuk ke dalam apartemen. Setelah melewati beberapa lantai, kami pun sampai di apartemen mba. Mas memasukkan password apartemen dan kami segera masuk ke dalam.

"Kamu duduk dulu ya dek, mba mau beresin kamar sebentar"

"Iya mba"

Gue pun duduk di sofa yang ada di ruang tamu apartemen mba.

"Dek kalo mau minum ambil aja ya dek" teriak mas dari kamar.

"Iyaa mas"

Gue pun nunggu mba beresin kamar sambil lihat lihat apartemen mas yang lumayan besar. Gue pun menemukan balkon apartemen yang lumayan besar. Gue membuka pintu nya dan melihat keluar.

Gue menatap langit malam Tokyo yang sangat indah di tambah dengan sejuk nya angin yang berhembus pelan.

"Kira kira Vano dimana ya?" Gumam gue pelan.

Gue duduk di bangku yang ada di balkon apartemen sambil terus melamun entah memikirkan apa.

"Dek? Kamu dimana?" Teriak mas dari dalam.

Gue gak menjawab pertanyaan mas dan terus melamun sambil menatap langit.

"Dek?? Dimana??" Teriak mas.

"Di balkon mas"

"Ya ampun dek ngapain di situ? Masuk sini"

"Iya mas"

Gue pun berdiri dan segera masuk ke dalam. Gue duduk di sofa sambil meminum teh hijau yang mas kasih tadi.

"Dek"

"Iya mas?"

"Resepsi nya jam berapa memang?"

"Sore sampai malam mas"

"Akad?"

"Aniya, pemberkatan mas"

"Loh? Nilda Kristen?"

"Ya begitulah mas"

"Ya ampun kok gitu. Kenapa Vano nya yang masuk ke Islam?"

"Hmmm...gak tau juga aku mas. Mungkin itu maunya Nilda"

"Parah sih dia"

"Iya mas wkwk"

"Kamu mau datang saat pemberkatan?"

"Aniya...aku gak mau"

"Wae?"

"Hmmm...kamu tau kan mas?"

"Ah, oke. Tapi resepsi datang?"

"Iya mas"

"Tapi kamu nya gak apa apa?"

"Ndee mas, gwaenchana"

"Ah, baiklah"

"Dek, masuk sini. Istirahat udah malam" teriak mba dari dalam.

"Iyaa mbaa"

Gue pun menghabiskan teh hijau nya dan segera masuk ke kamar untuk istirahat.

"Sini dek tidur samping mba"

"Nanti mas tidur di mana?"

"Mas ada kerjaan yang belum selesai. Biarin dia di sofa luar aja"

"Ndee mba. Aku bersih bersih dulu ya?"

"Iyaaaa"

Gue pun segera masuk ke kamar mandi untuk sikat gigi dan mencuci muka. Setelah selesai, gue kembali ke kamar dan segera berbaring di atas kasur.

"Mba"

"Nani?"

"Besok mau jalan jalan gak?"

"Mba mau sih. Tapi mas harus ke kantor"

"Yahh..."

"Pakai mobil mba aja ya?"

"Aku yang bawa ya"

"Tau jalan nya memang?"

"Kan ada mba"

"Hehe iya. Yaudah gitu aja"

"Ndee mba. Yaudah aku tidur dulu, night mbaa"

"Night..."

Gue pun membenarkan posisi tidur gue dan mulai memejamkan mata perlahan-lahan.

07:00 AM

Cahaya matahari pagi mulai memasuki kamar melalui jendela yang sudah terbuka. Gue pun membuka mata karena silau nya cahaya matahari yang semakin terang. Gue lihat di samping gue sudah tidak ada mba yang tidur di sana. Gue segera bangun dan keluar dari kamar.

"Mba? Dimana??"

"Aku di dapur dek" teriak mba sambil membuat sarapan.

Gue menghampiri mba di dapur dan membantu mba membuat sarapan.

"Eits...kamu duduk aja di balkon gih" kata mba sambil menahan tangan gue.

"Oke mba"

Gue berjalan ke balkon dan duduk di bangku yang ada di balkon. Gue menatap langit pagi Tokyo yang cerah hari ini. Bunga sakura yang mekar terlihat menghiasi indahnya hari ini.

"Dek, minum dulu teh hijau nya" kata mba sambil memberikan secangkir teh hijau.

Mba memiliki kebiasaan meminum teh hijau di pagi hari karena tradisi di sini kata nya. Gue pun mengikuti dan segera meminum teh hijau yang mba berikan.

Tidak lama kemudian, sarapan pun jadi dan mba menyuruh gue untuk sarapan. Gue masuk dan segera duduk di kursi yang ada di meja makan.

"Ohiya, mas mana mba?"

"Udah berangkat ke kantor tadi"

"Ohhh oke"

"Selesai sarapan, mandi dan siap siap ya. Mba mau ajak kamu keliling Tokyo hari ini"

"Oke mbaa"

Gue pun langsung memakan sarapan yang mba buat tanpa berbicara apapun.

Selesai makan dan mencuci piring, gue memutuskan untuk mandi dan siap siap pergi hari ini.

XamVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang