Chapter nine!

23 1 2
                                    

Setelah selesai makan, kami bertiga langsung beranjak dari tempat duduk dan berkumpul di tengah.

"1...2...3 lempar!" Ucap MC yang memandu acara tersebut.

Vano dan Nilda melempar satu buket bunga mawar untuk di tangkap kami.

"Dapat!" Ucap MC yang langsung menunjuk ke arah gue.

Gue kaget karena gue yang menangkap bunga itu. Mba sama mas pun tersenyum ke arah gue.

"Woah! Selamat Ms. Xamira" ucap MC itu.

Gue tersenyum dan menghampiri Vano yang memberi isyarat agar gue naik ke atas pelaminan.

"Selamat ya Xamiraa. Nilda tunggu undangan nya" ucap Nilda sambil memeluk gue.

"Iya, sama Chanyeol ya nikah nya" jawab gue sambil terkekeh.

"Chanyeol tau kalo lu hidup?"

"Ya di tau tau-in sih Van wkwkwk"

"Noh banyak temen temen gue, pada jomblo" kata Vano sambil nunjuk teman teman cowok nya yang ada di meja softdrink.

"Weh bening bening ye. Tapi masih kalah ganteng dari Chanyeol wkwkwk"

"Kamu mah Chanyeol terus ih"

"Iya dong wkwk. Eh iya, di bawah aja yuk. Gak enak mba sama mas di bawah soalnya"

"Iya, ayo"

Kami pun turun dan berjalan ke tempat gue duduk tadi. Kami pun melanjutkan berbincang bincang banyak.

22:30

Jam pun menunjukkan pukul setengah sepuluh, kami pun memutuskan untuk pulang karena sudah malam. Setelah berpamitan, kami pun segera keluar dari gedung itu dan masuk ke dalam mobil.

"Mba, besok jam berapa?"

"Jam berapa ya? Mba lupa dek"

"Coba di lihat lagi"

"Iyaaa. Jam 10 kata dia dek"

"Pagi amat. Padahal aku mau bangun siang"

"Jangan siang siang kalo mau ketemu jodoh dek"

"Mas!! Jodoh, jodoh"

"Ya kali aja dek hehe"

"Gak! Mau nya sama Chanyeol"

"Heleh, Chanyeol tau kalo kamu hidup aja enggak"

"Bodo wlee"

Gue memutuskan untuk tidur karena gue udah ngantuk banget dan udah malam juga.

"Dek. Bangun"

"Udah sampe mba?"

"Udah dek"

Gue turun dari mobil dan langsung nuyusul mba sama mas yang udah jalan duluan. Sampai di apartemen, gue langsung ganti baju gue, bersih bersih, dan langsung tidur.

08.00

"Dek, bangun"

"Hmm?"

"Bangun, udah jam delapan"

"Hmmm, iya mba"

Seperti biasa, gue mengambil gelas yang berisi air putih di meja dekat kasur. Gue langsung meminumnya habis. Setelah itu, gue cuci muka dan sikat gigi sebelum membereskan tempat tidur.

Selesai semuanya, gue keluar buat sarapan bareng mba sama mas yang udah nungguin gue di meja makan.

"Pagi dek"

XamVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang