Lebih capek kamu, apa Tuhan?

515 55 6
                                    

Halo..

Sumpah, aku nulis ini karena posisiku lagi merasa di titik paling capek jadi manusia.

Sumpah, aku nulis ini karena posisiku lagi merasa di titik paling capek jadi manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kannan V. Mahastra
The sweetes one. | ENTP-A

_____

Udara Yogyakarta tidak cukup baik hari ini, Kalla yang saat itu membawa beberapa proposal sponsorship di genggamannya untuk diajukan ke perusahaan-perusahaan, kini cuma menarik napas panjang. Penampilannya sudah lepek, rambutnya bau keringat, bajunya mulai kumal karena ketika gadis itu melihat arloji ternyata waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, ia sudah bertemu beberapa orang baru di berbagai tempat untuk diajak bekerja sama dengan prodinya yang akan mengadakan acara tahunan. Melihat betapa acak-acakan dirinya, itu menandakan bahwa; saatnya menghentikan aktivitas dan pulang ke kos.

Kalla sebenarnya tidak sendirian, ia tengah menunggu Kannan di sebuah toilet umum. Bocah lelaki itu memang terkadang merepotkan untuknya. Sampai suara berat milik Kannan membuat Kalla terkejut, "Woy!"

Kalla yang memang sudah lelah setengah mati hanya melengos dan berjalan mendahului Kannan, "Marah? Gitu aja marah?" tanya Kannan dengan sedikit meledek.

"Naaan, aku 'tuh lagi capek!"

"Capek apa bete?" godanya.

"Dua-duanya."

Kannan yang tahu bagaimana suasana hari Kalla saat itu hanya berinisiatif untuk menyeimbangkan langkah Kalla; berjalan di trotoar menuju tempat di mana motor mereka terparkir.

"Kamu kebanyakan ngeluh, Kal." Kannan tau kalau kalimat itu akan membuat Kalla tambah marah berlipat-lipat ganda, sebab Kalla menganggap orang yang berkata demikian memang tidak pernah mau mengerti keadaan orang lain.

Tetapi, Kannan tidak bermaksud membuat Kalla tambah murung, sungguh!

Kalla hanya diam, tanpa diucapkam pun ia yakin kalau Kannan sudah tahu betapa bencinya ia ketika ada seseorang yang mengatakan hal seperti itu.

"Aku tau kamu capek, Kal. Tetapi, tau nggak siapa yang lebih capek dari manusia?"

"Siapa? Kuda yang narik delman? Ih, jangan bercanda deh, Nan!"

Ya, Kalla emang selalu menganggap kalau Kannan ini salah satu makhluk yang nggak bisa diajak serius.

"Serius, Kal."

"Siapa emang?"

"Tuhan," ucapnya santai sambil memasukkan kedua tangannya di Jodie berwarna hitam yang dikenakan.

"Hah? Kok Tuhan? Kamu ngawur."

"Bayangin, deh. Aku yang denger kamu ngeluh terus aja capek. Bisa bayangin gimana Tuhan denger semua keluhan orang di Bumi? Belum lagi kalau ada yang memojokkan-Nya, belum lagi kalau ada yang meminta dengan paksa? Belum lagi kalau...,"

"Kalau orang-orangnya senyebelin aku," ucap Kalla memotong ocehan Kannan.

Kannan cuma bisa terkekeh, terkait menyebalkan atau enggak, sebenarnya Kalla memang cewek paling menyebalkan dan sok perfeksionis di muka bumi.

"Jadi, siapa yang lebih capek? Kita atau Tuhan?"

[]

Asing sama nama karakternya, ya?
Ini karakter AU yang aku buat di Instagram.
Jadi, yang udah follow IG-ku pasti tau siapa Kannan-Kalla😁

Regards,
Restyn

PanaceaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang