1🏴

81 13 4
                                    

"Ohh a see yu see yuu evritem..."

"Diem toak suara lo jelek." gerutu Diren karena kesal dengan temannya yang satu ini.

"ai ai ai ai laik yor stel.. Yeyeyye"

Tones and I akan menangis jika lagunya dinyanyikan oleh orang sinting yang bernama Ben.

"Eh ren lo iri kan sama gue? Karena yang jelas gue bisa nyanyi bahasa inggris. Eakk bangga gue" ucap Ben dengan menepuk dadanya.

Nofal menjitak kepala Ben " Heleh suara kayak tikus kejepit aja bangga."

"Bangke lo pal" Kesal Ben karena si kampret Nofal sudah menjitaknya.

"Alder mana ya? Kok daritadi kagak nongol tuh bocah?" tanya Nofal kepada Diren. "Berak kali tuh bocah" jawabnya lalu pergi mengambil pilus di meja dapur.

"Omegatt Alder berak? Gak ngajak gue? Gile kan gue gabisa mabar." Ben marah marah tak jelas lalu menghampiri Diren.

Uhuk uhuk

Diren yang terkesiap karena ia mendapat tampolan akhirnya keselek pilus dah tu bocah.

"Bangke lo! Kalo gue mati gimana?" ucap Diren tak terima.

"Yaelah lebay amat. Ga ada sejarah orang mati karena keselek pilus. Yang ada orang bakal mati kalo keselek donat." jawaban ngawur dari Ben membuat Diren kesal sendiri.

"Apa apaan sih lo toak?"

"Gue mau marahin lo" ucap Ben dengan menunjuk wajah Diren.

Diren hanya menaikkan alisnya."Lah ngapa lo mau marah sama gue? Emang gue salah apa monyet?" tanya Diren dengan dongkol.

"Lo masih tanya salah lo apa? Ck ck.. Gue gak nyangka ren ternyata lo tolol"

"Tolol?" ucap Diren mengulang kata yang di ucapkan Ben.

"100 buat lo. Ketololan lo yang haqiqi ini membuat gue ga bisa mabar sama Alder. Gara gara lo gak kasih tau gue kalo Alder lagi berak!" ucap Ben dengan satu helaan nafas.

"Lah apa masalahnya sama gue? Sama berak? Gak nyambung bego."

"Kalo lo kasih tau gue Alder lagi berak gue kan bisa ikutan cuy buat mabar." jawab Ben dengan santainya.

Diren hanya ternganga saja melihat kelakuan temannya itu. Ralat ia bukan temannya. Tapi alien yang mengaku jadi temannya.

                                  --

Cowok dengan muka bantalnya itu keluar kamar karena terganggu suara bising dari bawah.

Cowok tersebut menurunu anak tangga dengan malas.

"Woy bro gud morning" teriak Ben sambil sibuk membuka makanan di dalam kulkas.

"Ngapain kalian kesini pagi pagi?" tanya cowok tersebut yang lain adalah Alder.

"Noh tuyul tuyul ngebet banget pengen kesini. Katanya laper." jawab Nofal sambil menunjuk dua bocah kurang ajar itu.

Diren yang masih asik dengan makanannya sambil menonton tv dan Ben yang dari tadi sibuk mencari cari makanan dikulkas membuat Alder mengehela nafas.

"Ck. Ngabisin makanan orang aja lo pada nyet? Pergi sono"

"Yee enak aja lo der. Kita kesini pagi pagi banget buat bantu bantu lo malah lo usir."

Alder menyerngit "Bantu bantu apa lo Ben?."

"Bantu ngabisin makanan lo lah enak aja gue bantu bersih bersih rumah lo? Anda bercanda?" tanya Ben sok angkuh.

"Itu mah enak di elo kampret." Nofal kesal lalu melemparkan bantal tepat di wajah Ben.

"Muka gue?! Gile lo pal nopall. Lo udah bikin ketampanan gue ini luntur gara gara bantal Alder yang iuh ini.  Wlekk.." ucap Ben sambil menutup hidung. Sedangkan Alder hanya memutar bola matanya dengan malas lalu pergi ke kamar.

"Gue mau mandi. Nanti kita cabut"

-----------------------------------------------------------

Sekarang mereka ada di basecame REDELVIS hanya untuk meramaikan suasana hati mereka. Untung untung hari libur kan enak buat kumpul bareng anggota Redelvis.

"Nofal mundur alon alon mergo sadar Nofal sopo?? Eh ren Diren emang Nofal siapa sih? Hahah" tanya Ben sambil tertawa.

"Kak Nofal kan aku anggap sebagai kakak aku. Jadi kita kakak adikan aja ya.. Hahah" cibir Diren yang membuat semua tertawa berbahak bahak.

"Iya seila aku gapapa kok" jawab Alder sambil meledek Nofal yang ingin meledak.

"Pal nopal udahlah gak usah galo galo an gitu. Seila aja anggap lo kakaknya dan lo nganggep dia lebih dari itu?? Gak lucu hahah" ejek Ben.

"Diem semua lo!" bentak Nofal yang sudah malu sekali karena kelakuan teman kampretnya itu.

" Ih abangnya baperan gitu. Jan marah marah dong." goda Diren sambil mencolek dagu Nofal yang langsung mendapat tatapan tajam dari Nofal.

"Wiuhhh matanya mau keluar gaes . Santuy dong gitu aja baper kek cewek lo." ucap Alder. Nofal hanya mendengus kesal.

Begitulah perkumpulan mereka hari ini. Ada yang makan. Ngegame. Bercanda. Ketawa ketiwi. Nyanyi. Menggitar. Kebersamaan itu yang membuat seorang Alder tersenyum tipis.

Gue pengen kita kayak gini terus. Entah itu sampai kapan, intinya Redelvis harus selalu bersama tanpa ada penghianatan.

Karena Alder sangat membenci dengan penghianatan.

-----------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Alder William-





•HayHayy
Ini cerita pertama aku ya. Maaf ada typo.
(Jangab lupa Vote & Komen!)
Ig:nesyreal

REDELVISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang