Chapter 1 Di jendela

144 22 6
                                    

  "Nazara ayo sarapan, bunda udah buatin kamu roti, bunda juga udah bawain kamu bekel buat di sekolah nanti"

"Iya bun sebentar lagi zara keluar"

Nazara Haura Gresia anak pertama dari 2 bersaudara, zara mempunyai 2 adik perempuan Nabila Putri Annisa dan Nazla Nailal Husna. Sebelum adanya nazla, nazara dan nabila sering sekali berantem. Nabila yang selalu membuat nazara kaka nya tidak sabar dan selalu ingin menjambak rambut adik nya itu. ibu dari kedua anak itu sangat sangat kewalahan untuk memisahkan mereka ketika sedang ada perang dunia ke dua. Tapi tidak ada seorang ibu yang sangat tabah sabar seperti bunda Yanti. Bu yanti sering sekali di tinggal suaminya untuk pergi bekerja keluar kota dan itu hampir setiap bulan beliau jauh dari suaminya. Bapa rafi ayah dari tiga saudara itu adalah sosok ayah yang sangat bertanggung jawab, dan mampu sekali untuk menafkahi anak anak nya.

"Sampai kapanpun atau sampai mati sekalian aku akan terus memberikan fasilitas yang baik untuk anak dan istriku"

Beliau sempat berpesan seperti itu, dan pastinya ucapan itu tidak akan ia buang dan lupakan begitu saja.
.

"Ayo zara turun bunda sudah siapkan obatmu juga, pokoknya harus rutin minum"

"Iya yaampun bunda, zara lagi pake sepatu bun jadi agak lama" kata nazara segera mengambil roti dan memakannya.

Setelah selesai sarapan zara memasukan kotak berisi roti ke dalam tas nya, dan obat yang sudah zara minum sehabis sarapan dia juga membawanya ke sekolah. Karena zara mempunyai penyakit magh kronis, jadi harus rutin meminum obat dan membawa bekel atau tidak jajan sembarangan. Tapi zara sering kebablasan ketika berada di sekolah, dia sering sekali jajan yang di larang oleh dokter, sudah berapa kali zara sering sekali rawat inap di rumah sakit. Dan membuang waktu belajarnya zara di sekolah, itu juga demi kebaikan zara tapi zara masi tetep ngeyel kalo di nasehatin.

"Yaudh bun zara pamit ya, itu si bila blm bangun bun, dia ga sekolah hari ini?" Tanya zara ke pada bundanya yang sedang membereskan bekas sarapan.

"Bila lagi ga enak badan, malem bunda cek ke kamarnya eh taunya badan nya anget terus tadi pagi bunda cek lagi badannya udah demam, bunda juga bakal bawa dia ke dokter setelah bunda antar adikmu ke sekolah" Ucap bunda sambil membawa piring ke dapur.

"Oh bila sakit, yaudh salamin cepet sembuh ya bun"

"Zara pamit bunda Assalamualaikum"

"Waalaikummussalam sayang, belajar yang bener ya" kata bunda sambil tersenyum kepada zara.
.

Sesampainya di sekolah Zara sudah berada di dalam kelas yang lumayan sepi sekali, emang jam 06.14 kelas Zara belum ada yang dateng kecuali fitri dan andin. Zara sekolah di SMA 01 Jakarta, yang ada di jakarta pusat. Sekolah yang lumayan banyak prestasi dan banyak mengikuti lomba lomba ekstra kurikulernya. Zara pun duduk dan mengeluarkan buku novel yang belum selesai di baca tadi malam.

"Dorr!!!"

"Yammpun jengggggg!!!"

"Kenapa kaget ya lo, maaf ya gue lagi seneng abisnya hari ini hehehe" ucap ajeng yang tak punya perasaan"(

"Tau lo gue lagi baca ditambah di kelas tadi sepi, lo dateng dateng langsung ngagetin gue. Emng gapunya hati lo, gue bilangin bunda nanti" jawab zara sambil pura pura menangis.

"Yaelah ra gue bercanda tadi, abisnya semalem gue baru di tembak sm cowo yang gue suka raaaa!!!!! Lo pasti ikut seneng deh denger cerita ini"

"Lo di tembak? Mati dong jeng?"

"Tau ah lo nyebelin bat si-_"

"Lo di tembak sm siapa emngnya jeng?"

"Deri ra deri, tau kan lo? Dia kaka kelas yang gue suka, dia nembak gue raaaaa!! Gila gue ga percaya itu"

AKU BISA MELIHAT MEREKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang