Pagi ini Illa dan keluarga nya sedang makan pagi di ruang nya.
"Bar... Kamu hari ini nganterin adek mu ini ya..?" Pria berkepala tiga ini kepada anak pertama nya.
Omong omong , Illa sejak kejadian kemarin , dia jadi mogok makan dan juga mogok ngomong , maklum efek galau gini nih :v .
"Anak ummi kenapa hmm?" Tanya wanita yang sudah berkepala tiga namun wajah nya masih cantik bagaikan anak ABG :).
Illa hanya menggeleng dan tersenyum .
"Kenapa?" Tanya Akbar dengan spj.
"Gapapa bang" balas nya untuk meyakinkan Abang dan bonyok nya.
"Yaudah kalo gapapa , sekarang kalian berangkat dih.. , oh iya ummi sama baba akan pergi ke Singapura untuk setahun , namun kita bakal ke Indonesia untuk jenguk kalian jika kami tidak sibuk , ya?" Ujar sang baba kepada kedua anak nya.
Illa menghela nafas berat dan mengangguk pasrah.
Di saat dia sedang galau , kenapa orang tua nya harus pergi ke negara lain.
Akbar sang kakak ini kebetulan peka dengan sifat adik nya yang berubah sejak kemarin ia pulang dari sekolah , ehhh bukan pulang sekolah, tapi pulang jalan jalan sama pacar nya , Akbar juga gak tau kenapa dia menjadi diam dan galau? , Akan Akbar tanyakan nanti.
Akbar mengelus pundak Illa lembut , dan berbisik.
"Gw tau lu lagi ada banyak pikiran?" Bisik nya.
Illa memandang Abang nya dengan tatapan sendu nya.
"Baba ummi , Akbar sama Illa berangkat ya.." Akbar dan Illa Salim kepada kedua orang tua nya.
"Belajar yang rajin ya anak ummi sama baba , jaga kesehatan , kalo ada apa apa bilang ya.., Akbar jaga rumah sama jaga adik mu ya.." amanah dari sang baba.
Akbar tersenyum dan mengangguk paham.
🍭🍭🍭
"Cerita" ucap Akbar dengan nada dingin nya.
Bay the way mereka sedang ada di mobil , Akbar sengaja hari ini membawa mobil.
Illa mau cerita tapi dia takut nangis.
Illa itu bobrok , tapi Illa bakal galau kalo orang yg ia sayang pergi ninggalin dia.
"Ga mau" tolak nya mentah mentah
"Cerita Aqilla gw dengerin , lu itu adek gw , ayok cerita" Akbar akan terus memaksa Illa untuk cerita.
Illa tidak mau berdebat di pagi hari , jadi dia terpaksa harus menceritakan nya.
"Gw putus sama muel." Ucap nya santai , tapi di balik itu , Illa sedang menahan air mata nya.
"Serius? Dia selingkuh?" Akbar menanyakan nya dengan nada emosi.
Illa geleng geleng kepala kala ia mendengar kata selingkuh.
"Terus?" Akbar menggaruk kepalanya karena kikuk.
"Dia pindah ke hiks hiks LA , nenek dia yang di LA hiks hiks meninggal , dan hiks dia harus hiks jagain adek nya yang di hiks LA , terus hiks dia hiks hiks gabisa LDR hiks jadi hiks hiks gw sama dia udahan , huaaaaa hiks hiks hiks" tangis Illa pecah begitu aja , Akbar tau perasaan Illa gimana , namun ini adalah keputusan yang tepat , dan ga ada cara untuk menggagalkan kepergian Samuel ke LA kan?.
KAMU SEDANG MEMBACA
illa (love story)
Teen FictionKena tikung Mulu ,kalo ga di tikung , pacar mutusin gara gara urusan yang ga bisa buat kita nyatu, kapan dah gw bisa pacaran sampe kawin.eh nikah maksud nya.// Illa Ga rela ninggalin Illa ke LA sebenernya mah// Samuel.