chapter 0.4

15 2 0
                                    

Illa turun dari motor ojol nya dan membayar biaya ojol nya.

Dia menatap ke dalam gerbang yang sudah ada , satu motor b*at series , motor Sc*opy dan juga satu mobil Paj*ro sp*rt dia sudah tau bahwa semua kendaraan itu punya Abang dan kedua sahabatnya.

Illa masuk ke rumah yang terlihat modern.

Dan betul saja , di dalam rumah sudah ada Rere yang sedang bermain congklak dengan Jinan, sedangkan Akbar sedang bermain gitar di pojokan , Akbar emang suka mojok dia :v.

Illa bergabung dengan kedua sahabatnya.

"Bolos Lo?" Tanya Illa yang duduk sambil memainkan ponsel nya.

"Hooh , lagian pelajaran terakhir pelajaran si botak , males lah gw" jawab Jinan sambil memutar bola matanya malas.

"Sono loh ganti baju! , Eh btw tadi lu di peluk ga sama mantan Lo?" Tanya Jinan sambil mengendus aroma seragam Illa sedikit beraroma maskulin.

"Hooh" jawab Illa santai.

"Pantesan anjirr" Jinan heboh sendiri.

"Kenapa njerrb" Illa bingung dengan apa yang di katakan sahabat nya ini pantesan? Ada apa emang nya dengan baju seragam nya? Hingga membuat dia seperti anjing yang sedang mengendus bau.

"Seragam lu bau parfum laki laki" Jinan memberi tau Illa kalau seragam nya ini memiliki aroma maskulin , tidak seperti tadi pagi yang beraroma vanilla.

Illa mengendus aroma yang ada di seragam nya , dan benar aroma seragam nya sekarang menjadi aroma yang sangat maskulin.

"Duhh Samuel , parfum lu nempel nihh di baju gw , lu make parfum sebotol nyak?" Illa bermenolog dalam hati.

"Lahh anjirr bener bau nya muel ini , apal gw sama parfum nya muel." sekarang Illa yang yang heboh.

"Udah ini mah auto gak di cuci , iya gak la?" Tanya Rere dengan iseng.

"Apa Lo!" Illa kan mau move on ehh malah di goda kek gini.

"HAHAHAHA" Rere dan Jinan tertawa terbahak bahak karena menggoda sahabatnya yang dalam zona move on.

"Jahat ih" Illa memajukan bibirnya lucu.

Jujur Illa sangat cantik ketika sedang ngambek.

Dan kelihatan seperti singa kelaparan di saat dirinya sedang PMS atau pun sedang mode galak.

"Yaa maaap atuh geulis" Rere mengatakan itu sambil terkekeh geli.

"Au ah mending gw bersih bersih koleksi gw , biar bebas debu!" Illa meninggal kan kedua sahabatnya yang masih terkekeh melihat sahabat nya yang sedang kesal itu.

"EH ANJIR LU NGOLEKSI APA ANJIRR!" Rere teriak untuk menanyakan apa yang di koleksi sahabatnya ini , pasal nya Rere tidak pernah tau kalau Illa mengoleksi benda.

"JANGAN TERIAK! LU KALO MAU LIAT , SINI NAEK!" Jawab Illa sambil teriak dari lantai atas , ah lebih tepat nya kamar Illa.

"LU JUGA TERIAK , ANJIRR UDAH AH JANGAN TERIAK TERIAKAN" inilah trio yang bikin kuping congean:).

"Diem!" Satu kata namun terdengar sarkas.

"Maap bang" setelah mengatakan itu , Rere dan Jinan langsung lari ke atas menuju kamar Illa yang menurut nya bukan type anak perawan seperti biasanya.

Kalian tau? Kamar Illa itu gak ada nuansa kamar seorang gadis nya dia lebih terkesan cewek tomboi.

"ILLA I KAMING IN HIRR BEBEB!!"  Teriak Jinan dan Rere tepat di depan kamar Illa.

illa (love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang