Sekarang trio kampret itu sedang berleha-leha di ranjang milik Illa.
Mereka bercerita tentang semua yang ada di otak mereka, ah lebih tepat nya menggibahkan seseorang.
"Eh tau gak masa kemaren mantan gw mamer pacar baru sih ke gw , gw sih b.aja , gw juga bisa kali mamerin pacar baru" celoteh Jinan sambil memukul pundak Rere yang berada tepat di samping nya.
"Sakit goblok" Jinan hanya menunjukkan cengiran bodoh nya.
"Eh iya laaa , tau gaa sihh? , Masa yaa ada cowok anak kelas 12 nanyain Lo tauu , katanya dia suka sama Lo tapi gak berani mengungkapkan perasaan nya ke lu.." emang pada dasar nya Jinan ataupun Rere adalah biang gosib , jadi Illa gak heran ketika melihat kedua sahabat nya sedang bergosip ria.
Illa mengerut kan Alis nya kala mendengar gosip yang di bawakan oleh Jinan.
"Siapa emang?" Illa menggeser tubuhnya agar lebih dekat ke Jinan dan lebih nyaman untuk bergosip ria nya.eehh
"Dia bilang , jangan kasih tau dulu nama dia..., Gw aja gak di kasih tauu namanya" goblok emang , dia yang cerita dan dia juga yang tidak tau nama pria yang sedang ia ceritakan.
"BELEGUG SIA!" Rere dan Illa berteriak secara bersamaan.
Jinan? Dia hanya menunjukkan wajah menyebalkan nya , ingin rasanya Illa dan Rere menghanyutkan Jinan ke kali belakang sekolah mereka.
"Jinan?" Illa memanggilnya dengan suara lembut dan senyum miring nya , ada maksud lain di balik senyum nya.
"Iya Illa ku sayang ku?" Jijik. Satu kata yang mendefinisikan kalimat itu.
"Lu mau gw lempar ke kali belakang sekolah ga?" Smirk Illa keluar dari tempat persembunyiannya.
"Mauuu-ehh nggak" Rere dan Illa mendaratkan jitakan tepat di jidat Jinan yang sedikit jenong.
Kalian tau ? Beginilah kisah keseharian trio kampret yang tidak pernah berubah , bigini gini aja.
🍭🍭🍭
"Illa , Jinan , Rere , turun!" Akbar memanggil sang adik beserta teman teman nya dengan ucapan yang tegas.
Akbar ini memang memiliki sifat cuek , acuh , dan dingin kepada orang , tapi percaya deh di balik sifat Akbar yang cuek,acuh,dan dingin , ada sisi hangat yang tersimpan rapih , dan hanya orang orang tertentu yang dapat merasakan nya.
"Abang masak apaaa?" Illa dan teman teman nya turun dari tangga dengan bar bar nya.
"Masak nasi goreng mata sapi , ada empat porsi , kita makan bareng" sisi hangat Akbar emang jarang sekali keluar , dan sekali nya muncul , itu hampir tidak kelihatan sisi hangat nya.
"Wahh babang Akbar baik banget sama kita , ya gak ji?" Rere yang dasarnya menyukai Akbar , jadi lah dia sekarang menjadi orang yang sedang caper , mata dia selalu berbinar ketika melihat Akbar , apalagi sekarang , dia makan masakan buatan Akbar , apakabar dengan jantung nya yang dag Dig dug serrr.
"Ya" begitu lah Akbar , selalu menjawab pujian atau pertanyaan pasti dia selalu spj kecuali kepada adik dan kedua orang tua nya.
Mereka berempat duduk di meja makan dengan manis sambil menikmati nasi goreng buatan cogan.
"Woahh!, abwang eunak baenget, souer gaok boong" dengan makanan yang masih penuh di mulut , Illa berkomentar tentang lezat nya masakan Abang nya ini , dan itu juga membuat Akbar memandang nya jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
illa (love story)
Teen FictionKena tikung Mulu ,kalo ga di tikung , pacar mutusin gara gara urusan yang ga bisa buat kita nyatu, kapan dah gw bisa pacaran sampe kawin.eh nikah maksud nya.// Illa Ga rela ninggalin Illa ke LA sebenernya mah// Samuel.