Kringg!!
Sekarang sudah jam pulsek dan semua murid berbondong-bondong keluar kelas. Ada yang masih ingin bermain di sekolah dan ada juga yang langsung pulang ke rumah.
Jazzeline hari ini ingin pergi ke laboratorium IPA. Dia ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang IPA. Sesampainya di Laboratorium IPA disana sudah da pak Sugiono sebagai penjaga Lab.
"Permisi pak" salam Jazzeline sopan. Dia membungkuk.
"Eh, Jazzeline... Mau belajar apa lagi?" Tanya pak Sugiono sopan.
"Ini aku mau belajar tentang rangka-rangka doang sih pak, soalnya besok ada ujian gitu. Aku lupa."
"Ohh yaudah itu bapak mau ke belakang dulu ya ada yang mau diurusin sebentar. Kamu ambil aja tuh poster nya dilemari." Ujar Pak Sugiono. Jazzeline mengiyakan, setelah itu pak Sugiono pergi. Jazzeline pun mengambil poster yang ada di lemari kaca.
Jazzeline melihat berbagai kerangka, ditambah dia sudah SMA jadi materi nya lebih banyak dari itu. Jazzeline kira-kira sudah tiga puluh menit membaca rangka-rangka itu. Dia juga sempat mendengarkan musik sebentar.
"ekhem" suara dingin itu tiba-tiba muncul di area laboratorium IPA. Jazzeline tahu betul siapa pemilik suara tersebut.
"gue disini mau balikin ini, lupa..." ujar cowok berbadan tinggi itu. Dia Felix. Jazzeline menatap benda yang ada ditangan Felix itu. Hatinya sedikit tersayat melihat benda tersebut. "gua taruh di meja aja." Ucap Felix lagi dan langsung pergi setelah meninggalkan Jazzeline.
Jazzeline menatap kepergian Felix dengan sendu. Oh, pertahanannya tidak boleh runtuh seperti dulu lagi. Jazzeline mengambil benda yang diberi Felix tadi, sebuah kotak musik. Kotak musik kuno itu adalah kenangan terindah yang sekarang menjadi terasa menyakitkan bagi Jazzeline.
"bangsat."
❣️
"Aduh! Kotak musik guee,, siapa sih nih yang nabrak anjing bangett.." ujar Jazzeline marah. Kotak musik pemberian neneknya itu terjatuh ketika ada seseorang yang menabraknya.
"Sorry ya, gak sengaja gue lagi buru-buru nih" ujar orang yang menabrak Jazzeline tadi. Jazzeline agak kaget mengetahui siapa yang menabraknya tadi, itu Felix Lee. Cowok yang populer di sekolah.
"Felix?" Gumam Jazzeline.
"Hah? Kok tau?" Tanya Felix.
"Kita satu sekolah, lo pasti gak tahu gue yaudah lah gue juga gak populer jadi ya gitu.."
"Ohh, yaudah nih gue benerin aja ya kotak musik lo. Nanti gue kasih ke lo besok okey? Nih no. Telfon gue." Felix memberikan nomornya pada Jazzeline.
"Ohh oke deh, nnti kalo udah selesai kabarin gue ya."
"Ya." Jawab Felix.
Apakah perasaan itu harus ditakdirkan padaku? Udah lah aku lihatin ketampanan ku dulu 😂
Haii gess.
Pengen sering-sering up nihh, tapi ya gitu deh. Aku harus punya timing yang tepat dlu. Oh ya virus corona udah makin menyebar di Indonesia nih,, duh takut juga sih aku. Pokoknya stay save yah kalian semua. Jaga" kesehatan terus dan banyakin berdoa juga sesuai agama masing" aminn.
KAMU SEDANG MEMBACA
cold || felix lee
Fanfiction"diam." . . . met ngehaluu Nulisnya sesuai mood jd maap klo ganyambung zheyeng