- TIGA -

107 49 6
                                    

Jangan jadi reader silence ya..

Happy reading🍃!

======

Devan sedaritadi terus memperhatikan Athaya dari bangkunya. Dia mengerutkan keningnya bingung, semenjak masuk kedalam kelas wajah Athaya di tekuk dan sampai 10 menit berlalu wajah Athaya masih sama di tekuk. Apa yang terjadi sama Athaya? Tumben dia diam. Bahkan Arcyla pun Athaya diamkan.

Devan berjalan menuju bangku Athaya dan Arcyla, Devan takut Syakira kemasukan karena melamun.

"Woyy!" Devan bersuara di dekat telinga Athaya, dan itu membuat Athaya kaget dan refleks mengucapkan latah andalannya.

"Ehh ayam ayam"

"Latah nya kagak elit lo, kali kali nama gue gitu yang di sebut!" Ujar Devan

"Apaan sih lo!" Ucap Athaya nyolot

"Makin hari makin galak aja lo, heran gue" Devan menyandarkan badannya ke meja samping bangku Athaya, dan menyilang kan tangannya di depan dada

"Lo kenapa sih? Belom bayar hutang?" Devan menanyakan hal yang tidak masuk akal. Ya kali Athaya melamun hanya gara-gara belom bayar hutang?

Athaya diam tidak menjawab pertanyaan Devan, moodnya sedang turun, dia malas untuk meladeni cowok di samping nya ini "Kacang mahal cuyy! Gue di cuekin mulu berasa ngomong sama tembok"

"Bisa diem gak sih?" Athaya menatap tajam Devan. Ayolah dia sedang tidak ingin di ganggu sekarang.

"Nggak, gue gak bisa diem"

Athaya menatap malas Devan, kemudian memalingkan wajahnya dan kembali melamun. Karena kesal Athaya sedaritadi mengacuhkan nya, tiba-tiba satu ide muncul di kepala Devan

Athaya yang sedang melamun tiba-tiba kaget karena merasakan benda kenyal menempel di keningnya. Athaya diam tak berkutik mencoba mencerna sesuatu. Dia masih belum sadar. Sampai akhirnya...

Satu detik..

Dua detik..

Tiga detik..

Dan...

"DEVAN!!! NGAPAIN LO CIUM GUE?!" Athaya berteriak tak terima karena Devan mencium keningnya

"Ya abis nya gue kesel dari tadi di kacangin mulu" ujar Devan

"HUWAAA... KENING GUE GAK SUCI LAGI DAH DI CIUM BUAYA" Athaya berteriak lagi, sudut matanya mengeluarkan sedikit air mata.

"Sembarangan! Gue bukan buaya. Masih untung yang di cium keningnya bukan bibirnya" Athaya melotot mendengar ucapan Devan. Dengan enteng nya dia mengucapkan hal konyol seperti itu? Devan sinting!

"Devan sialan! Awas lo kalo macem macem sama gue!" peringatan Athaya sambil menunjuk muka Devan dengan jari telunjuknya

"Siapa yang mau macem macem sama lo? Gak minat sama sekali" Devan berjalan menuju bangkunya, meninggalkan Athaya yang masih kesal terhadap dirinya.

"Devan gila! Sinting! Idiot! Kembaliin kening suci gue!" Devan tidak menanggapi ocehan Athaya, dia memilih tetap berjalan menuju bangkunya.

TANPA PAMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang