- SEPULUH -

107 37 9
                                    

Jangan jadi reader silence ya...

Happy Reading ִֶָ ִֶָ ִֶָ

=====

Lelaki itu memijit pelipisnya, tubuhnya disandarkan di kepala ranjang, ia baru saja menyelesaikan game online di ponselnya.

Matanya menoleh menatap jam weker yang berada di meja nakas disampingnya, jam itu menunjukkan pukul 10.13, rupanya dia sudah bermain game lumayan lama, mungkin sekitar 1 jam lebih.

Dirinya bergegas untuk membersihkan badannya agar terasa lebih segar, hari ini ia ada kelas kuliah pada jam 10.30.

Setelah berkutat dengan aktivitas mandinya, ia sekarang terlihat lebih tampan dan segar dengan baju putih polos dan celana jeans hitam yang di balut dengan kemeja bermotif kotak kotak berwarna putih hitam merah yang sengaja tidak di kancingkan.

Alvian menata rambutnya dengan jari tanganya sambil menatap pantulan dirinya di cermin, kemudian menyemprotkan parfume khasnya ke tubuhnya.

Setelah selesai dengan urusan penampilannya, ia kemudian memasukkan buku dan alat belajar lainnya yang ia butuhkan, tak lupa juga memasukkan ponsel dan chargernya.

Merasa sudah siap, ia keluar kamar dan menuruni satu persatu anak tangga menuju ruang tamu.

"Mah Pahh Alvian berangkat ke kampus dlu ya" Pamit Alvian dengan senyumannya.

"Makan dulu Al sebelum berangkat" Titah halus Vina, sang Mama.

"Nanti aja di kampus Ma makannya, takut telat soalnya" Ujar Alvian menolak halus perintah sang Mama.

"Yaudah kalo gitu hati hati di jalan nya ya sayang" Ujar Vina kepada anak tunggalnya ini.

"Iyaa Ma, kalo gitu Alvian berangkat ya" Alvian menyalami tangan Mamanya dan kemudian kepada Papanya.

"Beneran makan ya di kampus, trus makannya yang sehat yang bikin kenyang, nanti anak Papa makin kurus kan takutnya orang orang ngira Mama sama Papa ga bener ngurus kamu" Ujar panjang lebar Dian, sang Papa.

Alvian terkekeh, "Iyaa Pa, Papa tenang aja, Alvian pasti makan kok. Yaudah Alvian berangkat Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Jawab Vina dan Dian serempak.

Alvian sedikit berlari keluar dari rumah, di lihatnya jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, menunjukkan pukul 10.18, lelaki itu mempercepat langkahnya.

Hanya butuh 10 menit untuk sampai di kampus, kini Alvian baru saja sampai di kampus kemudian langsung memarkirkan mobilnya.

Baru saja turun dari dalam mobil, kedua curut nya yang tak lain dan tak bukan Aditya dan Rangga datang menghampiri dirinya.

"Woii Yan!!" Sapa Aditya bersama dengan Rangga juga di sampingnya.

"Oiii" Ujar Alvian membalas sapaan Aditya.

"Lama banget sih lo datengnya kita nungguan sampe lumutan tau gak!" Protes Rangga.

"Lah tumben tumbenan nungguin gue di parkiran, ada apa?" Tanya Alvian.

TANPA PAMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang